Berita Muratara
PKK Cari Solusi Pengobatan Sakit Lumpuh yang Diderita Warga Suku Anak Dalam di Rupit Muratara Ini
Wanita yang merupakan warga Suku Anak Dalam itu kini masih terbaring di rumahnya karena sakit lumpuh dan tubuhnya semakin kurus.
Apalagi Suku Anak Dalam mempunyai tradisi tidak menetap di satu tempat, melainkan berpindah-pindah atau nomaden.
Namun beberapa tahun terakhir, Nang Ali bersama keluarganya sudah menetap di Desa Sungai Jernih, Kecamatan Rupit Kabupaten Muratara.
Ia menempati sebuah pondok kayu yang dibangun secara swadaya oleh masyarakat sesama Suku Anak Dalam.
Ia mulai tinggal menetap karena kondisi istrinya yang semakin memprihatinkan dan tak sanggup lagi diajak berpindah-pindah.
“Awalnya istri saya sakit punggung, setelah itu badannya yang lain sakit-sakit, akhirnya lumpuh,” ungkapnya.
Mendengar kondisi Rita yang lumpuh semakin memprihatinkan, membuat Wakil Ketua Tim Penggerak PKK Muratara tergerak untuk menjenguknya.
"Saya dengar cerita warga katanya kondisi ibu Rita semakin parah, maka saya datang ke sini menjenguknya," kata Wakil Ketua Tim Penggerak PKK Muratara, Rita Suryani.
Menurutnya, Rita yang mengidap sakit lumpuh tersebut harus ditangani langsung oleh dokter spesialis saraf.
"Dokter spesialis saraf itu adanya di Palembang, kalau menurut saya sebaiknya dirawat di sana," kata Rita.
Pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan Muratara untuk mencari solusi pengobatan Rita.
Sebab yang harus diperhatikan oleh pemerintah adalah mengenai biaya pengobatan dan pendampingannya.
"Pertama biaya pengobatan, terus juga suaminya ini tidak tahu apa-apa kalau mau dirawat di Palembang, artinya harus ada yang mendampinginya," kata Rita.
Selain itu, yang harus diperhatikan juga adalah bagaimana nasib anak-anaknya jika Nang Ali ikut mendampingi istrinya berobat di Palembang.
"Nah itu harus kita pikirkan juga, anak-anaknya ini tidak ada yang urus, nanti kita pikirkan lagi bagaimana yang terbaiknya," tutur dia. (Tribun Sumsel.com/cr14)