Memiliki Kebiasan Tak Lazim, Bocah Penggigit Hewan di Cianjur Akan Mendapat Penanganan Serius

Memiliki Kebiasan Tak Lazim, Bocah Penggigit Hewan di Cianjur, Akan Mendapat Penanganan Serius

Penulis: Chairul Nisyah | Editor: Fadhila Rahma
Kompas.com
Bocah 11 tahun di Cianjur memiliki kebiasaan tak lazim, akan mendapat penanganan serius 

Kepala Desa Babakansari, Junaedi membenarkan jika ada salah seorang warganya yang memiliki perilaku tak lazim tersebut.

“Informasinya demikian, senang main-main dengan kodok dan ular bahkan sampai digigit-gigit segala sampai mati,” kata Junaedi.

Namun, selama ini, ia belum mendengar ada keluhan dari warga yang tinggal di lingkungan anak tersebut, kendati tentunya patut diambil langkah-langkah antisipatif.

“Kami sudah kordinasi dengan pihak kecamatan setempat dan dinas terkait supaya ada penanganan serius untuk anak ini, kasihan. Kami khawatirkan nanti sudah besarnya,” ucap dia.

Sejauh ini, sebut Junaedi, anak tersebut pernah diperiksa oleh petugas medis dari puskesmas setempat, namun belum diketahui hasilnya.

“Kalau komunikasi dan berinteraksi dia bisa, hanya saja tidak normal seperti anak kebanyakan. Sepertinya mengalami keterbelakangan mental,” ucap dia.

Penanganan Serius Akan Dilakukan Pada RYM

Perangkat Desa Babakansari bersama perangkat Kecamatan Sukaluyu, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat mendatangi RMY (11), bocah yang gemar menggigit binatang hingga mati.

Aparat setempat sengaja datang ke rumahnya di Kampung Condre RT 002/006, Desa Babakansari, Rabu (21/8/2019) untuk melihat langsung kondisi RMY setelah kebiasaan tak lazimnya itu terekspos ke publik.

ktukuykty
kPerangkat Desa Babakansari bersama perangkat Kecamatan Sukaluyu, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat mendatangi RMY (11), bocah yang gemar menggigit binatang hingga mati (Kompas.com)

“Ini kami diinstruksikan Pak Camat untuk ke sini untuk cek kondisinya dan penanganan seperti apa yang bisa kita lakukan ke depannya untuk anak ini,” tutur Kasie Trantibum dan Kesra Kecamatan Sukaluyu, Nandi Rohendi kepada Kompas.com, Rabu.

Nandi melihat RMY butuh penanganan medis maupun non-medis (psikis) sesegera mungkin.

Terlebih, informasi dari ibunya mengindikasikan jika anak tersebut punya kelainan.

“Sesegera mungkin persoalan ini akan kita cari jalan keluarnya, kita akan fasilitasi untuk pengobatannya, termasuk mengordinasikan dengan pihak-pihak dan dinas terkait,” ucapnya.

Sementara Kepala Desa Babakansari, Junaedi berharap ada donatur yang mau membantu biaya pengobatan RMY agar bisa sembuh dan berperilaku normal seperti anak pada umumnya.

Pasalnya, ia mengkhawatirkan masa depan anak tersebut jika perilaku tak lazimnya itu dibiarkan dan terbawa hingga remaja atau dewasa nanti.

Halaman
123
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved