Ditembak Tembus di Kepala, Prajurit Kopassus Ini Buat Komandan 'Marah' Hingga Lakukan Hal Nekat Ini
Saat tandu berhenti sejenak di bawah sebuah pohon Ketapang, tepat di perbatasan Kampung Sori Muslim dan Kristen.
Penulis: fadhila rahma | Editor: Welly Hadinata
Tubuh Asrofi terkulai melemah di pangkuan Asep yang dengan telaten merawat rekannya itu.
Suasana haru, di dalam hati masing-masing terucap doa pada Tuhan, agar prajurit terbaik itu bisa selamat dan kembali ke rumah menemui keluarganya.
Namun, hari itu takdir berkata lain, TNI kehilangan seorang prajuritnya di medan tugas Tanah Saparua.

Tepat di bawah Pohon Ketapang itu, Serda Asrofi gugur di pangkuan Kopral Asep Darma.
Yudi menolak memakamkan Serda Asrofi di desa Muslim atau Kristen.
Dia membawa pulang jenazah anak buahnya itu.
Kejadian itu menyadarkan warga dua desa, bahwa tak ada keberpihakan YonGab di Ambon. Bahkan, salah seorang prajuritnya harus gugur karena mendamaikan kelompok yang bertikai.
Kompi C terus berada di Saparua selama tiga minggu lamanya.
Mereka meneruskan tugas untuk merazia senjata api dan mendamaikan konflik SARA yang membuat Ambon menangis.
• Mengenal Untung Pranoto, Anggota Kopassus Mantan Preman Terminal yang Sudah 17 Kali Naik Pangkat
• Cerita Kopassus Kena Cemooh Media Thailand, Awalnya Dihina Piknik, Hitungan Menit Tumpas Teroris!
• Kisah 30 Prajurit Kopassus Terpaksa Pakai Cara Mistis Usir 3000 Pemberontak Kongo, Cuma 30 Menit!