Sidang Militer Prada DP

Dodi 1 dari 4 Orang Ditemui Prada DP Usai Mutilasi Vera Oktaria Tak Hadir, Ini Rute Pelariannya

Dodi, Satu dari 4 Orang yang Ditemui Prada DP Usai Mutilasi Vera Oktaria Mangkir, Ini Rute Pelarian Terdakwa

Editor: Hendra Kusuma
Sripoku.com / Rahmad Zilhakim
Terungkap rute pelarian Prada DP 

Menggunakan baju tahanan kuning dengan tangan terborgol, Prada DP terlihat berjalan sambil menangis saat digiring petugas ke mobil tahanan.

Namun, air mata Prada DP justru memancing emosi keluarga Vera Oktaria. Tak terkecuali Suhartini (50) yang merupakan ibu kandung korban.

"Woy, jangan nangis. Kamu itu laki-laki. Jangan nangis,"teriak seorang perempuan yang merupakan salah seorang keluarga Vera dengan suara bernada kesal.

Sontak, teriakan tersebut memancing perhatian orang-orang yang melihat kejadian tersebut.

Namun Prada DP tidak menoleh kearah orang yang berteriak kepadanya. Dia terus saja masuk ke mobil tahanan sembari menundukkan kepalanya sembari menangis.

"Laki-laki kok nangis,"teriak perempuan lain yang juga masih keluarga Vera.

Sementara itu, diketahui pula bahwa ada tiga saksi lagi yang seharusnya hadir pada sidang prada DP pada sidang hari ini, selain saksi ahli.

Termasuk Dodi Karnadi yang merupakan paman Prada DP. Diketahui, pada kesaksian sebelumnya yang disampaikan bibi Prada DP, Elsa Eliza mengatakan bahwa Dodi merupakan salah seorang yang mendengar langsung pengakuan Prada DP bahwa dirinya sudah membunuh Vera Oktaria.

Sidang kembali ditunda dan akan dilanjutkan pada Selasa (13/8/2019) mendatang.

Bau Tak Sedap Usai Deri Tanyakan Sewa Speed Boat dari Sungai Lilin ke Karang Agung

Sementara itu, Saksi Nurdin dalam persidangan mengungkapkan sebagai orang pertama yang mengetahui adanya bau tidak sedap dari kamar yang dipesan terdakwa dan korban, lantas Nurdin mencoba menyelidikinya. "Mulanya dia itu turun dari tangga sambil teleponan kemudian baru bertanya," pungkasnya

"Rabu pagi Jam 9, Deri tanya saya katanya 'kak Kalau satar (pesan) Speedboat dari Sungai Lilin ke Karang Agung kemahalan gak kalau satu juta setengah," cerita Nurdin dalam persidangan yang dipimpin ketua majelis hakim Letkol Chk Khazim SH didampingi Letkol Sus Much Arif Zaki Ibrahim SH dan Mayor Chk Syawaluddin SH sebagai hakim anggota. Dengan adanya pertanyaan tersebut, Nurdin pun menjawab tarif Rp.1,5 juta memang sudah sewajarnya.

"Biasanya memang segitu kak," kata Nurdin.

Seperti diketahui, meski sempat panik, setelah mendapatkan masukan dari Imam Satria untuk membakar mayat korban Vera Oktaria, Prada DP dengan tenang meninggalkan penginapan Sahabat Mulia Sungai Lilin.

Sebelumnya Prada DP sempat panik karena bingung membuang mayat Vera Oktaria, bahkan sempat membeli tiga tas dan satu koper, untuk membawa mayat tersebut dan membuangnya satu tempat.

Halaman
1234
Sumber:
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved