Sering Dikonsumsi, Waspada 3 Makanan Enak Ini Rupanya Berpotensi Tingkatkan Penyakit Kanker Paru
Sering Dikonsumsi, Waspada 3 Makanan Enak Ini Rupanya Berpotensi Tingkatkan Penyakit Kanker Paru
Penulis: Shafira Rianiesti Noor | Editor: Fadhila Rahma
Sering Dikonsumsi, Waspada 3 Makanan Enak Ini Rupanya Berpotensi Tingkatkan Penyakit Kanker Paru
SRIPOKU.COM - Minggu (7/7/2019) lalu kabar duka datang dari Kepala Pusat Data Informasi dan Humas (Pusdatinmas) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho.
Sutopo Purwo Nugroho dikabarkan meninggal dunia pada dini hari di Guangzhou, China.
Namun belum selesai perjuangannya menyembuhkan kanker paru stadium 4 yang menyerangnya, Sutopo Purwo Nugroho telah lebih dulu menghadap Sang Kuasa.

Rupanya, Sutopo Purwo Nugroho bukanlah seorang perokok yang bisa menyebabkan kanker paru.
Namun setelah diteliti lebih lanjut, ada beberapa makanan yang bisa memicu penyakit kanker paru.
Dilansir Sripoku.com dari Nakita.Id, berikut 3 makanan yang bisa tingkatkan resiko kanker paru bila terlalu sering dikonsumsi.
• Prank Perayaan Ultah Berujung Histeris, Venna Melinda Syok Putranya Ditangkap Polisi Terkait Narkoba
• Sepakat dengan Kominfo, Kimi Hime Pertimbangkan Kenakan Pakaian Tertutup di Videonya
• Pertama Kali Nyanyi Lagu Barunya di TV, Barbie Kumalasari Ganti Mic 3 Kali, Blak-blakan Contek Lirik
1. Makanan berlemak jenuh

Sebuah studi yang diterbitkan pada Juli 2017 di Journal of Clinical Oncology mengaitkan asupan lemak jenuh dengan peningkatan risiko kanker paru-paru pada perokok dan mereka yang baru saja berhenti merokok.
Penulis studi ini menggabungkan data dari 10 studi sebelumnya termasuk total 1,4 juta orang dan lebih dari 18.000 pasien kanker paru-paru.
Mereka menemukan jika orang-orang yang mengonsumsi makan lemak jenuh paling banyak memiliki risiko kanker paru-paru yang lebih tinggi.
2. Karbohidrat olahan

Roti, makanan dari tepung terigu, jajanan-jajanan yang kerap kita konsumsi, sebaiknya mulai kita perhatikan konsumsinya.
Bahkan nasi putih yang jadi bahan makanan utama orang Indonesia ternyata masuk dalam kategori karbohidrat olahan.
Jenis makanan ini punya kemungkinan meningkatkan kanker paru.
• Kisah Nyata Pondok Penghafal Al Quran yang tak Tersentuh Tsunami, Padahal Dekat dengan Bibir Pantai
• NPCI Sumsel Targetkan 10 Emas di Peparpenas 2019 Papua, Jaring Atlet Lewat Kejuaraan Provinsi ke-1
• 20 Hektar Lahan Jalan Palembang-Indralaya Ogan Ilir Terbakar saat Malam Hari
Gula sederhana dalam karbohidrat olahan dapat meningkatkan kadar gula darah tubuh dan dapat menyebabkan perubahan hormon yang dapat memicu peradangan kronis.
Seiring waktu, peradangan kronis dalam bentuk apa pun dapat meningkatkan risiko kanker.
Faktanya, sebuah penelitian di Cancer Epidemiology, Biomarkers & Prevention pada bulan Maret 2016 menemukan mereka yang mengkonsumsi banyak gula memiliki risiko kanker paru-paru lebih tinggi.
Namun, tidak semua gula dan karbohidrat buruk.
Ketika memilih karbohidrat, pilihlah karbohidrat kompleks seperti roti gandum, beras merah, dan buah-buahan dan sayuran.
Jenis karbohidrat ini mengandung serat yang dapat membantu menurunkan kolesterol dan mengandung sedikit atau tanpa tambahan gula.
3. Daging bakar

Tak bisa dipungkiri beberapa jenis makanan terasa lebih lezat jika dimasak dengan cara dibakar.
Sate, ayam bakar, kambing guling, semua terdengar lezat bahkan membayangkannya saja sudah membuat kita lapar.
• Viral Pegawai Minimarket Terduduk Sedih Saat Bekerja, Ternyata Diputusin Pacar, Alasannya Sepele!
• Begini Asal Usul Mak Lampir yang Kini Jadi Misteri Terkenal, Ternyata Putri Cantik yang Baik Hati
• Faisal Harris Pilih Jennifer Dunn, Shafa Harris Ungkap Kondisi Sarita Abdul Mukti Rumah Mewah Dijual
Walau konsumsi makanan yang dibakar cenderung meningkatkan kanker pankreas dan payudara, tetapi kita sebaiknya tetap waspada mengonsumsi makanan jenis ini jika tak mau meningkatkan risiko kanker paru.
Proses memanggang atau membakar makanan menghasilkan karsinogen yang dilepaskan ketika lemak daging dibakar.
Saat membakar makanan, hidrokarbon polisiklik bisa masuk ke dalam makanan dan mungkin dapat meningkatkan risiko kanker paru.