Jika Dikaitkan Waktu Gempa dengan Ayat Al Qur'an hingga Kisah Tanah dan Bangunan yang Tertelan Bumi
Jika Dikaitkan Waktu Gempa Banten dengan Ayat Al Qur'an Muncul Surat Al-A’raf Ayat 4, Ini Artinya
Penulis: fadhila rahma | Editor: pairat
Jika Dikaitkan Waktu Gempa dengan Ayat Al Qur'an hingga Kisah Tanah dan Bangunan yang Tertelan Bumi
SRIPOKU.COM - Gempa bumi terjadi di Sumur Banten pada Jumat (2/8/2019) dengan magnitudo 7.4 SR.
Pusat gempa bumi di Sumur Banten berada di titik koordinat 7.54 LS (Lintang Selatan), 104.58 BT (Bujur Timur).
Gempa bumi berada di 147 km Barat Daya Sumur Banten dengan kedalaman 10 km, berpotensi Tsunami.
Berdasarkan laporan Badan Meteorologi, Klimatologi, Geofisifika (BMKG) melalui akunnya pada Twitter @infoBMKG.
Gempa bumi di Sumur Banten hari Jumat (2/8/2019) terjadi pada pukul 19:03:21 WIB.
• Inilah Video dan Data Korban Gempa versi BNPB dan Alasan Pakar UGM Sebut Tak Berpotensi Tsunami
• Efek Gempa 7,4 Melanda Banten, Warga OKU Selatan Ikut Merasakan. Lampu pun Ikut Bergoyang
• Doa Ketika Gempa Bumi Lengkap Bacaan Arab dan Latin Berikut Artinya, Pasca Gempa Banten 7,4 SR
Lalu bagaimana pandangan Islam tentang terjadinya gempa ini?

Dalam perspektif Islam, gempa merupakan suatu peristiwa alam yang terjadi dan telah ditetapkan oleh Allah SWT.
Bencana gempa telah Allah SWT sebutkan dalam Alquran yang terdapat dalam beberapa ayat, seperti:
"Dan Musa memilih tujuh puluh orang dari kaumnya untuk (memohonkan taubat kepada Kami) pada waktu yang telah Kami tentukan. Maka ketika mereka digoncang gempa bumi, Musa berkata: "Ya Tuhanku, kalau Engkau kehendaki, tentulah Engkau membinasakan mereka dan aku sebelum ini. Apakah Engkau membinasakan kami karena perbuatan orang-orang yang kurang akal di antara kami? Itu hanyalah cobaan dari Engkau, Engkau sesatkan dengan cobaan itu siapa yang Engkau kehendaki dan Engkau beri petunjuk kepada siapa yang Engkau kehendaki. Engkaulah Yang memimpin kami, maka ampunilah kami dan berilah kami rahmat dan Engkaulah Pemberi ampun yang sebaik-baiknya." (Q.S. Al-A'raaf:155)
"Maka mereka mendustakan Syu'aib, lalu mereka ditimpa gempa yang dahsyat, dan jadilah mereka mayat-mayat yang bergelimpangan di tempat-tempat tinggal mereka." (Q.S. Al Ankabuut:37)
Melihat ayat-ayat tersebut diatas, maka sudah selayaknya kita khawatir akan keselamatan kita di dunia dan di akhirat.
Pada masa kekhalifaan Umar bin Khattab r.a, pernah terjadi gempa yang sebagaimana diriwayatkan Ibnu Abid Dun-ya, kemudian Umar menempelkan tangannya ke tanah dan berkata kepada bumi,
"Ada apa denganmu?"
Lalu Umar pun berkata kepada masyarakat:
“Wahai masyarakat, tidaklah gempa ini terjadi kecuali karena ada sesuatu yang kalian lakukan. Alangkah cepatnya kalian melakukan dosa. Demi yang jiwaku ada di tangan-Nya, jika terjadi gempa lagi, aku tidak akan mau tinggal bersama kalian selamanya!”
Dan begitu pula nasehat dari seorang sahabat Nabi yang lainnya, yaitu Ka'ab bin Malik rodhiyallahu 'anhu berkata:
“Tidaklah bumi berguncang kecuali karena ada maksiat-maksiat yang dilakukan di atasnya. Bumi gemetar karena takut Rab nya azza wajalla melihatnya.”
Seperti gempa-gempa yang sebelumnya terjadi, selalu dihubung-hubungkan waktu terjadinya gempa tersebut dengan ayat-ayat Al-Quran.
Salah satunya seperti gempa yang terjadi di Padang pada 30 September 2009 yang telah meluluh lantakkan kota Padang pada pukul 17.16 WIB.

Lalu jika dilihat Qur'an Surat ke-17 ayat ke-16, yakni surat Al Isra' ayat 16 yang artinya:
"Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu (supaya mentaati Allah) tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu, maka sudah sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan (ketentuan Kami), kemudian Kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya."
Lalu terjadi gempa susulan pada pukul 17.58, dan coba kita buka surat ke 17 ayat 58 yang artinya :
Tak ada suatu negeripun (yang durhaka penduduknya), melainkan Kami membinasakannya sebelum hari kiamat atau Kami azab (penduduknya) dengan azab yang sangat keras. Yang demikian itu telah tertulis di dalam kitab (Lauh Mahfuzh).
Sebelumnya pula gempa bumi mengguncang Indonesia siang tadi 23 Januari 2018 lalu sekitar pukul 12.34 yang berpusat di Lebak, Banten dengan kedalaman 10 kilometer.
Guncangan gempa dengan kekuatan 6,4 SR sangat dirasakan ini terjadi selama kurang lebih 2-3 menit.
Walaupun tidak berpotensi tsunami, namun gempa ini membuat panik warga jakarta dan sekitarnya.
Berdasarkan kejadiannya, gempa terjadi pukul 13.34 WIB, dan jika dilihat dalam Al Qur'an surat ke-13 ayat ke-34.
Terdapat dalam Surat Ar-Ra'd dan mari kita lihat pada ayat ke 34 yang artinya:
"Bagi mereka azab dalam kehidupan dunia dan sesungguhnya azab akhirat adalah lebih keras dan tak ada lagi bagi mereka seroang perlindungan dari (azab) Allah."

Surat Ar-Ra'd itu sendiri yang berarti guruh, yang menunjukkan sifat kesucian dan kesempurnaan Allah SWT.
Isi dari surat tersebut merupakan bimbingan Allah kepada mahluk ciptaannya yang berhubungan derat dengan hukum sebab akibat.
Ayat ini berkaitan dengan gempa yang terjadi tersebut, dan menjadi peringatan bagi kita akan azab Allah di akhirat kelak.
Dan Allah lah tempat untuk mencari perlindungan.
Lalu, bagaimana dengan gempa yang terjadi di Banten ini?
Berdasarkan kejadian, gempa Banten berskala 7,4 SR yang terjadi pukul 7.04 Malam, maka dilihat dalam Al Qur'an surat ke-7 ayat ke-4.
Terdapat surat Surat Al-A’raf Ayat 4 yang artinya:
"Betapa banyaknya negeri yang telah Kami binasakan, maka datanglah siksaan Kami (menimpa penduduk)nya di waktu mereka berada di malam hari, atau di waktu mereka beristirahat di tengah hari."

Kisah Tanah dan Bangunan yang Tertelan Bumi
Al-Qur’an menjelaskan secara jelas fenomena bencana pergerakan tanah amblas yang menenggalamkan semua yang ada di atasnya atau sederhananya; ditenggelamkan bumi.
Hanya saja, ayat yang mengaitkan fenomena alam ini pernah dikutip al-Quran dalam kisah Nabi Luth yang dijelaskan dalam Surat Al-Syua’araa: 160, An-Naml: 4, Al-Hijr: 67, Al-Furqon: 38, Qaf: 12, menceritakan tentang kaumnya yang menyimpang, yaitu hanya mau kawin dengan pasanga sesama jenis (homoseksual dan lesbian).
Kendati sudah diberi peringatan, mereka urung bertobat.
Allah akhirnya memberikan azab kepada mereka berupa gempa bumi disertai angin kencang dan hujan batu sehingga hancurlah rumah-rumah mereka.
Dan, kaum Nabi Luth Allah tenggelamkan ke dalam bumi bersama reruntuhan rumah-rumah mereka sendiri.
Kemudian kisah Qorun yang Allah jelaskan QS Al-Qashash: 81. Al-Qur’an menjelaskan, karena sombong dan ingkar, Qorun yang merupakan kaum Nabi Musa, Allah hancurkan beserta semua harta-hartanya dengan menenggelamkannya kedalam bumi.
لَعَمْرُكَ إِنَّهُمْ لَفِي سَكْرَتِهِمْ يَعْمَهُونَ ، فَأَخَذَتْهُمُ الصَّيْحَةُ مُشْرِقِينَ ، فَجَعَلْنَا عَالِيَهَا سَافِلَهَا وَأَمْطَرْنَا عَلَيْهِمْ حِجَارَةً مِنْ سِجِّيلٍ
“Sungguh mereka terombang-ambing dalam kemabukan mereka (kesesatan). Maka mereka dibinasakan oleh suara keras ketika matahari akan terbit. Maka Kami jadikan bagian atas kota itu terbalik ke bawah dan Kami hujani mereka dengan batu dari sijjil.” (QS. Al-Hijr [15]: 72-74).
فَخَسَفْنَا بِوِ وَبِدَارِهِ الَْْرْضَ فَمَا كَافَ لَوُ مِنْ فِئَةٍ يَػنْصُرُونَوُ مِنْ دُوفِ اللَّوِ وَمَا كَافَ مِنَ الْمُ نْتَصِرِينَ
Artinya, “Maka Kami benamkanlah Qarun beserta rumahnya ke dalam bumi. Maka tidak ada baginya suatu golonganpun yang menolongnya terhadap azab Allah. Dan tiadalah ia termasuk orang-orang (yang dapat) membela (dirinya).” (QS: Al-Qashash, 81).
Al-Quran juga menjelaskan bahwa sesungguhnya gunung-gunung bukan diam, tetapi ia bergerak.
Tanda-tanda ini seharunya dikaji dan sebagai bahan renungan bersama. Sebab tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab Al-Quran.
مَا أَصَابَ مِن مُّصِيبَةٍ فِي الْأَرْضِ وَلَا فِي أَنفُسِكُمْ إِلَّا فِي كِتَابٍ مِّن قَبْلِ أَن نَّبْرَأَهَا إِنَّ ذَلِكَ عَلَى اللَّهِ يَسِيرٌ
لِكَيْلَا تَأْسَوْا عَلَى مَا فَاتَكُمْ وَلَا تَفْرَحُوا بِمَا آتَاكُمْ وَاللَّهُ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُورٍ
الَّذِينَ يَبْخَلُونَ وَيَأْمُرُونَ النَّاسَ بِالْبُخْلِ وَمَن يَتَوَلَّ فَإِنَّ اللَّهَ هُوَ الْغَنِيُّ الْحَمِيدُ
“Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. (Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri, (yaitu) orang-orang yang kikir dan menyuruh manusia berbuat kikir. Dan barangsiapa yang berpaling (dari perintah-perintah Allah) maka sesungguhnya Allah Dia-lah Yang Maha Kaya lagi Maha Terpuji.” [QS: Al-hadiid [57]: 22-24)
Semoga musibah gempa alam dan tanda-tanda alam yang disampaikan dalam ayat al-Quran bisa menjadi muhasabah kita semua.
Bagi yang mendapat ujian, kita doakan agar tetap bersabar.
Bagi kita yang tidak terkena dampaknya, semoga kita semakain peka dan peduli.
•
Gempa Banten Guncang Pagaralam Sumsel, Begini Kondisi Terkini Pos Pemantau Gunung Api Dempo
•
BREAKING NEWS: Sumatera Selatan Turut Rasakan Gempa yang Melanda Banten dan Sekitarnya
•
18 Titik Daerah Siaga Tsunami Pasca Gempa Banten dan sekitar dengan kekuatan 7,4 SR
•
Gempa 7,4 Banten dan Sekitarnya Berikut 18 Daerah Rawan Tsunami Versi BMKG