Kisah Mata Air Zamzam yang Hilang Ribuan Tahun Digali Keturunan Ismail Kakek Nabi Muhammad SAW
Kisah Mata Air Zamzam yang Hilang Ribuan Tahun Digali Keturunan Ismail Kakek Nabi Muhammad SAW
Penulis: Hendra Kusuma | Editor: Hendra Kusuma
Nabi Ibrahim AS tidak menjawab dan hendak beranjak. Siti Hajar kembali bertanya, “Apakah Allah yang memerintahkanmu melakukan hal ini?” Nabi Ibrahim AS menjawab, “Ya.” Siti Hajar kemudian berkata, “Kalau begitu Dia tidak akan membiarkan kami.”
Mendengar jawaban Siti Hajar, Nabi Ibrahim AS pun beranjak dari tempat itu. Setelah melewati sebuah gundukan hingga tak terlihat oleh Siti Hajar dan anak mereka, ia pun berbalik. Ia memandang ke arah Baitullah sembari berdoa.
Kisah disebutkan dan sebagaimana dikutif dari Al Quran Surat QS Ibrahim 37 sebagai berikut:
“Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati. Ya Tuhanku kami (yang demikian itu) agar mereka mendirikan salat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan beri rezekilah mereka dari buah-buahan. Mudah-mudahan mereka bersyukur.” (QS Ibrahim: 37)
Kebingungan Siti Hajar
Siti Hajar dengan sabar berdiam di padang pasir yang tandus tempat Ibrahim meninggalkan mereka. Ia kehabisan air dan makanan. Ismail yang ketika itu masih menyusu tak henti menangis karena air susu ibunya telah kering. Hal ini membuat Siti Hajar kebingungan.
Siti Hajar berlari kesana-kemari tanpa tujuan. Ia berlari ke bukit Shafa, lalu kembali ke bukit Marwah. Ia mulai gelisah dan mencari makanan di padang tandus yang kelak bernama Mekah itu.
Siti Hajar berlari ke bukit Marwa mencari kemungkinan makanan dan minuman, lalu kembali lagi ke bukit Shafa, lalu kembali lagi ke Bukit Marwa. Tak terasa, Siti Hajar sudah bolak-balik sebanyak 7 kali.
Apa yang dilakukan Siti Hajar ini kelak dinamakan Sa'i, yang dijadikan rukun haji. Sa'i adalah berlari-lari kecil diantara bukit Shafa dan Marwa selama 7 kali.
Hal ini dilakukannya berkali-kali. Ia berharap dapat menemukan sumber air atau bertemu seseorang yang dapat memberikan air untuk mereka. Namun, usahanya sia-sia karena tidak menemukan air. Saat itu, Siti Hajar mulai lelah.
Namun di tengah ketidakberdayaannya itulah, ada suara gaib. Ia pun mendengarkan suara itu dengan seksama.
“Aku mendengarnya. Apakah kamu dapat memberikan pertolongan?” tanya Siti Hajar pada suara gaib tersebut.
Ternyata, suara tersebut berasal dari Malaikat Jibril yang dikirim oleh Allah SWT untuk membantu Siti Hajar dan Nabi Ismail AS.
Terbit Dari Hentakan Kaki Nabi Ismail
Ia mengatakan kepada Siti Hajar untuk menaruh Ismail ke tanah, di tempat yang kini dikenal dengan sumur Zamzam. Seperti umumnya bayi, Ismail duduk sambil mengerukkan kakinya ke tanah.