Kisah Penjaga Toilet yang Akhirnya Bisa Tunaikan Ibadah Haji Setelah Kumpulkan Uang Selama 11 Tahun
Kisah Penjaga Toilet yang Akhirnya Bisa Tunaikan Ibadah Haji Setelah Kumpulkan Uang Selama 11 Tahun
Penulis: Chairul Nisyah | Editor: Fadhila Rahma
Kisah Penjaga Toilet yang Akhirnya Bisa Tunaikan Ibadah Haji Setelah Kumpulkan Uang Selama 11 Tahun
SRIPOKU.COM - Berpropesi sebagai penjaga toilet di Pasar Tradisional Bintan Center (Bincen), Kecamatan Tanjungpinang Timur, Kota Tanjungpinang, Sutikno (57) bisa tunaikan ibadah haji.
Sudah sejak lama Sutikno sebagai seorang muslim, mempunyai niat untuk berangkat ke tanah suci, guna untuk menunaikan Ibada Haji.
Sutikno bercerita, keinginan itu mulai terlintas sewaktu dia masih mengenyam pendidikan di salah satu pondok pesantren di Jawa Timur.
Seiring berjalannya waktu, Sutikno kemudian berkeluarga dan menjalankan kehidupan normal.

Mengutip dari laman Kompas.com, Sutikno menceritakan, Pada ada suatu hari, istrinya, Ilmyah (54) memilih untuk bekerja di Arab Saudi. Ilmyah bekerja selama satu tahun di sana hingga istrinya itu bisa menunaikan ibadah haji.
Sutikno pun berniat untuk bekerja di sana mengikuti jejak istrinya.
Niat Sutikno untuk bekerja di arab Saudi itu sebenarnya agar dia bisa menunaikan ibadah haji seperti sang istri.
Sutikno kemudian mengirimkan surat ke istrinya bahwa dia akan menyusul. Namun, niat itu kandas setelah surat terkirim, tapi tidak lama sang istri pulang ke Indonesia.
• Bukan Luna Maya, Foto Artis Ini Viral Disebut Mirip dengan Suzanna, Penampilannya Bikin Pangling!
• Ini Makna Warna dan Posisi Baret TNI, Jika Miring Kanan Jangan Coba-coba Mendekat! Tanda Mati
• Jaya Tapi Arogan, Artis Korea Ini Akhirnya Hidup Susah di Indonesia, Lihat Nasibnya Sekarang
Cara Sutikno Mengumpulkan Uang Untuk Berhaji
Dengan tekad yang begitu kuat, Sutikno akhirnya mencari cara lain untuk bisa menunaikan ibadah haji.
Sutikno kemudian bekerja serabutan, mulai dari tukang ojek, penjaga masjid hingga menjadi penjaga toilet di pasar pun dilakukan.
Pria kelahiran Madiun 10 April 1962 itu menyisihkan pendapatannya dari Rp 30.000- Rp 50.000 per hari.
Sutikno bekerja sebagai penjaga toilet sejak tahun 2008 hingga sekarang.
• Makanan Pedas Dapat Menyebabkan Cepat Pikun, Betulkah? Inilah Penjelasannya
• Cara Membuat Pempek Cita Rasa Palembang Asli, Gampang Banget! Mulai dari Kapal Selam sampai Lenggang
• Jadwal Sholat atau Waktu Sholat untuk Daerah Kota Palembang, Hari Ini Minggu 28 Juli 2019
Merasa uangnya sudah mulai cukup, pada tahun 2012 Sutikno mendaftar program haji di salah satu bank swasta di Tanjungpinang.
Akan tetapi ada saja halangan yang Sutikno hadapi untuk mewujudkan mimpinya itu.
Sesampainya Sutikno di bank, dengan niat untuk mendaftar Haji, ternyata uang yang dibawanya tidak cukup untuk membayar uang awal sebesar Rp 7 juta.
Sutikno akhirnya pun menjual gelang dan kalung emas istri demi membayar uang pendaftaran.
Setelah Mendaftarkan diri sebagai calano jamaah Haji, Sutikno mulai menabung sebesar Rp 1,030 juta per bulan.
Seusai mendaftar, dirinya djadwalkan berangkat ke Mekkah pada tahun 2020.
Namun, doa dan usaha Sutikno dikabulkan oleh Allah SWT.

Tahun keberangkatannya dimajukan menjadi tahun 2019.
"Alhamdulillah, lunas saya mendapatkan kesempatan untuk berangkat pada tahun 2020," ungkap bapak enam anak ini.
Di pertengahan Mei 2019, Sutikno mendapatkan kabar gembira bahwa akan berangkat bersama 348 calon jemaah haji asal Tanjungpinang pada 1 Agustus.
Sutikno yang tinggal di Kampung Sidomulyo, Kelurahan Batu IX, Kecamatan Tanjungpinang Timur, Kota Tanjungpinang ini tinggal menunggu jadwal keberangkatan.
Pada 31 Juli pekan depan, Sutikno akan berangkat ke Batam, dan pada 1 Agustus berangkat ke Mekah.
"Setiap saat saya sholat meminta terus kepada Allah SWT supaya bisa naik haji. Semoga kesehatan dan kelancaran saat menunaikan ibadah haji tetap terjaga," tuturnya.