Tak Lagi Obesitas Arya Permana Jalani Operasi Kulit, Lakukan 3 Cara Ini sampai Bobot turun 91 KG

Tak Lagi Obesitas Arya Permana Jalani Operasi Kulit, Lakukan 3 Cara Ini sampai Bobot turun 91 KG

Kolase Sripoku.com/TribunJakarta.com/Elga Hikari Putra/TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Tak Lagi Obesitas Arya Permana Jalani Operasi Kulit, Lakukan 3 Cara Ini sampai Bobot turun 91 KG 

Tak Lagi Obesitas Arya Permana Jalani Operasi Kulit, Lakukan 3 Cara Ini sampai Bobot turun 91 KG

SRIPOKU.COM - Masih ingat Arya Permana, bocah dengan bobot 192 kilogram pada dua tahun lalu?

Kisah Arya Permana ini sempat menghebohkan publik karena bobot tubuhnya yang mencapai ratusan kg tersebut.

Pada saat Arya Permana berumur 10 tahun tentu memiliki bobot tubuh sebesar 192kg tentunya tidaklah lazim.

Akibatnya Arya Permana pun mengalami sesak napas dan sulit melakukan aktivitas, baik di rumah maupun di sekolah.

Bahkan orangtuanya membuatkan kolam khusus agar Arya Permana bisa mandi sekaligus bermain.

Arya Permana (10) penderita severe obesity ditangani 13 dokter spesialis RSHS. Berat badan normal Arya kurang dari 50 kg, namun saat ini beratnya mencapai 189,5 kg.
Arya Permana (10) penderita severe obesity ditangani 13 dokter spesialis RSHS. Berat badan normal Arya kurang dari 50 kg, namun saat ini beratnya mencapai 189,5 kg. (KOMPAS.com/Reni Susanti)

Untuk mengendalikan bobo tubuhnya menjadi bobot normal, sejumlah pakar kesehatan dan dokter pun turun tangan untuk membantu Arya Permana.

Arya Permana pun wara wiri ke Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) untuk mendapatkan perawatan.

Usaha Arya Permana pun akhirnya berhasil, dilansir dari Kompas.com, bobot Arya Permana kini sudah susut.

Bobotnya yang semula 192 kilogram kini 101 kilogram, alias berkurang 91 kilogram.

Diduga Hamil Puput Nastiti Devi Akhirnya Tampil ke Publik, Hubungan dengan Anak Ahok pun Terungkap

Kabar Duka datang Dari Keluarga Okie Agustina, Ayah Gunawan Dwi Cahyo Meninggal Dunia

Polisi Tangkap Sindikat Penipuan Bermodus Anak Kecelakaan, Ahli Nyamar Berbagai Macam Suara

Ditemui pada Senin (23/7/2018) lalu, di rumahnya, penampilan Arya Permqana telah jauh berubah.

Ia terlihat tirus dan semakin bersemangat melakukan banyak kegiatan.

Misalnya, Arya Permana kini sudah mampu berjalan hingga 2 kilometer dan mengendarai sepeda motor.

Arya Permana (10), bocah obesitas asal Kabupaten Karawang naik mobil seusai menjalani kontrol di Poliklinik Tumbuh Kembang Anak Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS), Kota Bandung, Selasa (16/8/2016). Pada pemeriksaan yang kedua kali ini, Arya dicek oleh tim gizi dan berat badannya turun dari 187 menjadi 186,6 kilogram. TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)
Arya Permana (10), bocah obesitas asal Kabupaten Karawang naik mobil seusai menjalani kontrol di Poliklinik Tumbuh Kembang Anak Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS), Kota Bandung, Selasa (16/8/2016). Pada pemeriksaan yang kedua kali ini, Arya dicek oleh tim gizi dan berat badannya turun dari 187 menjadi 186,6 kilogram. TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)

Sempat memiliki bobot tubuh besar, mau tak mau meninggalkan kulit gelambir pada tubuh Arya Permana.

Karenanya, dilansir dari TribunStyle.com, Arya Permana baru saja melakukan operasi kulit gelambir.

Ayah Aria Permana, Ade Somantri pun bisa bernapas lega setelah anaknya berhasil melalui proses operasi kulit gelambir di Rumah Sakit Umum Dr Hasan Sadikin (RSHS) Bandung.

Dilakukan oleh enam dokter spesialis kulit pada Rabu (24/7/2019), Arya Permana melakukan operasi kulit tersebut.

Ade Somantri mengatakan, berdasarkan penjelasan dokter, operasi yang berlangsung sekitar empat jam tersebut berlangsung lancar.

Dokter mengoperasi gelambir yang ada di tangan kanan dan kiri Aria Permana.

Tiga dokter menangani tangan kanan sementara tiga dokter lainnya menangani tangan kiri.

Ketua tim bedah plastik, dr Hardisiswo Soedjana, Sp.BP(K) mengatakan operasi dilakukan pada pukul 09.30 dan selesai pukul 14.45.

Sebelum operasi dilaksanakan, tim dokter membuat desain khusus dan persiapan anastesi.

Dokter melakukan operasi pada bagian lengan atas dan bawah untuk menarik lemak dan kulit yang berlebihan dibuang.

"Karena kondisi lemak yang lumer dan kondisi di antara lemak dan kulit terdapat jaringan-jaringan penting seperti saraf, otot, dan pembuluh darah, sehingga mengharuskan kami amat sangat berhati-hati dalam melakukan tindak (operasi)," ucapnya dalam konferensi pers pasca-operasi di RSHS, Jalan Pasteur, Rabu (24/7/2019).

Nasibnya Berubah Drastis, Artis Ini Tak Malu Miliki Rumah Reyot, Kini Justru Punya Toilet Bak Istana

BREAKING NEWS : SMP Negeri 26 Palembang Terbakar, Empat Ruang Kelas Ludes

Ada Uangnya, Underpass Akan Dibongkar, Dicemaskan Ada Titik Air, Beberapa Bagian Sudah Rusak

Aria Permana, pasien obesitas asal Karawang mendapat perawatan di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS), Jalan Pasteur, Kota Bandung, Selasa (23/7/2019). Bocah berusia 13 yang bobot tubuhnya pernah mencapai 192 kg dan sudah menyusut sekitar 106,5 kg itu, akan menjalani operasi bedah plastik tahap pertama yaitu mengangkat kulit bergelambir bagian lengan kanan dan kiri pada hari ini, Rabu (24/7/2019).
Aria Permana, pasien obesitas asal Karawang mendapat perawatan di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS), Jalan Pasteur, Kota Bandung, Selasa (23/7/2019). Bocah berusia 13 yang bobot tubuhnya pernah mencapai 192 kg dan sudah menyusut sekitar 106,5 kg itu, akan menjalani operasi bedah plastik tahap pertama yaitu mengangkat kulit bergelambir bagian lengan kanan dan kiri pada hari ini, Rabu (24/7/2019). (Tribun Jabar/Gani Kurniawan)

Tim dokter berhasil mengangkat lemak dan kulit dari bagian kedua tangan yang bergelambir sebanyak masing-masing 1 kilogram.

Untuk membuang lemak, tim dokter menyesuaikan dengan batas tertentu.

Hal tersebut dilakukan agar saluran di lapisan kulit tidak habis dan bagian tubuh tidak membengkak setelah operasi.

Dari operasi tersebut, Aria Permana mendapat 40 cm jahitan yang dilakukan menggunakan teknik khusus.

Jahitan tersebut memanjang dari lengan bawah hingga pergelangan tangan.

dr Hardi mengatakan Aria Permana akan memasuki fase pemulihan di ruang HCU (High Care Unit) sebelum dipindahkan ke ruang perawatan.

Arya Permana pun dibolehkan pulang pasca dua minggu kemudian.

Setelah pulang, Aria Permana juga harus banyak beristirahat dan mengurangi aktivitas.

"Untuk boleh pulang sekitar dua minggu ke depan, sambil kami akan terus observasi hingga tidak ada lagi sisa luka jahitan yang masih terbuka atau basah. Selama itu Aria wajib bedrest dan berbaring di tempat tidur tanpa aktivitas berat apapun," ujarnya.

Setelah operasi pengangkatan gelambir pertama dilalui, Aria Permana masih harus menjalani operasi lainnya.

Masih terdapat gelambir di bagian tubuhnya seperti kaki dan dada.

dr Hardi memprediksi operasi tahap dua akan dilakukan 3-6 bulan ke depan namun semua bergantung pada kondisi fisik Aria Permana.

Operasi yang kedua akan berfokus pada bagian dada.

"Ketika nanti operasi bedah plastik tahap kedua nanti yaitu di bagian payudaya, kami akan membuang lemak-lemak yang berlebihan di bagian area tersebut dan merancang agar dada Aria itu, sehingga dapat menyerupai dada seorang laki-laki, karena kondisi saat ini sangat bergelambir dan tidak baik dari aspek estetika. Serta kami pun akan melakukan operasi lanjutan pada bagian lengan atasnya yang masih terdapat gumpalan lemak," ujar dia.

Aria Permana memperlihatkan kulit tubuhnya saat ditemui di rumahnya, Kampung Pasir Pining RT 002/01, Desa Cipurwasari, Tegalwaru, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Sabtu (15/6/2019).
Aria Permana memperlihatkan kulit tubuhnya saat ditemui di rumahnya, Kampung Pasir Pining RT 002/01, Desa Cipurwasari, Tegalwaru, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Sabtu (15/6/2019). (TribunJakarta.com/Elga Hikari Putra)

Prakiraan Cuaca BMKG di Kota Palembang Hari Ini, Kamis 25 Juli 2019, Cerah Sepanjang Hari

Jadwal Sholat atau Waktu Sholat untuk Daerah Kota Palembang, Hari Ini Kamis 25 Juli 2019

SMP Negeri 26 Palembang Terbakar, Kerugian Capai Rp300 Juta Aktifitas Belajar Mengajar Tetap Jalan

Sebelumnya, pada tahun 2017 lalu, Aria Permana juga sudah menjalani operasi batriatrik yaitu penyempitan lambung.

Operasi tersebut menunjukkan hasil yang baik.

Lantas, apa rahasia yang dilakukan Arya Permana untuk menurunkan bobot tubuhnya tersebut?

Dilansir Sripoku.com dari Tribunjabar.id, berikut 3 rahasia Arya Permana untuk menuruti bobot tubuhnya :

1. Arya Mengurangi Porsi Makan dan Minuman Manis

Porsi makan Arya sudah tak seperti dulu.

"Mengurangi porsi makan dan minuman atau makanan manis," kata Arya sembari tersenyum.

Apa betul demikian? Ucapan Arya itu diamini ayahnya, Ade Somantri.

Katanya, dulu Arya sehari semalam menghabiskan 20 gelas minuman buah. Dan dalam satu pekan bekas gelasnya bisa satu karung.

2. Arya Menjaga Pola Makan

Ade Somantri mengatakan, kini Arya sangat menjaga pola makan.

Kini dalam makan sehari tiga kali, Arya bisa sudah kenyang hanya dengan empat atau lima suap.

Dan yang juga perlu Anda ketahui, Arya mengonsumsi susu protein seperti arahan dari dokter.

"Bahkan saat ditawari makanan pun, jika sudah kenyang Arya mengacuhkannya," katanya.

Berbeda dengan sebelumnya, sekali makan Arya menyantap hingga 4 kali porsi orang dewasa.

3. Arya menjalani operasi penyempitan lambung

Selain dua hal itu, Arya telah menjalani operasi penyempitan lambung di RS Omni Alam Sutera, Tangerang, pada April 2017.

Ukuran lambungnya tersisa 30 persen dari ukuran sebelumnya.

Bagaimana perasaan Ade Somantri melihat bobot Arya sudah membaik?

"Sebagai orangtua, kami bersyukur. Tidak ada yng lebih penting selain buah hati kami," ujarnya.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved