Berita Palembang
Obi Mengaku Satu Kali Memukul Korban DB, Pembina MOS SMA Taruna Indonesia Palembang Jadi Tersangka
Obi Mengaku Satu Kali Memukul Korban DB, Pembina MOS SMA Taruna Indonesia Palembang Jadi Tersangka
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Terkait kasus tewasnya DB (14), pelajar SMA Taruna Indonesia Palembang, Satreskrim Polresta Palembang menggelar rekontruksi, Senin (15/7/2019).
Diketahui Obi Frisman (24), salah satu pembina MOS (masa orentasi siswa) di SMA Taruna Indonesia Palembang, ditetapkan sebagai tersangka oleh Sat Reskrim Polresta Palembang.
Ini terlihat dari pantauan Sripoku.com, saat Obi dikawal petugas pidum (pidana umum) dan petugas Tekab 134, Polresta Palembang, saat hendak dilakukannya rekontrusi di Sekolah Taruna Indonesia Palembang. Tampak Obi terlihat memakai baju tahanan Polresta Palembang bewarna orange.
• Video: SMA Taruna Indonesia Palembang, Disidak Kadisdik Sumsel Pasca Tewasnya DB
• Vanessa Angel Pamer Video Sambil Ngomong Begini, Kelakuannya Langsung Kena Cibiran Jangan Heran
• Video:Fotonya Viral, Fakta Hakim Muda Bak Artis Korea Terungkap, Leanna Leonardo Bantah Member JKT48
Tak sekali-kali Obi pun menundukan kepalanya karena malu saat turun dari lantai II ruang Reskrim Polresta Palembang.
Ketika dilontarkan pertanyaan oleh awak media mengenai bersangkuran melakukan pemukulan tidak terhadap korban. Obi pun dengan pelan menjawab pertanyaan awak media.
" iya saya memukul korban, tapi hanya di bagian pipi," ungkap Obi dengan kepala tertunduk.
• Deretan Artis Dicap Tukang Pansos untuk Jadi Terkenal, Nomor 5 Berakhir di Jeruji Penjara
• Main di Warnet 24 Jam Tanpa Makan Minum Berpotensi Kena Stroke dan Tak Bisa Bicara Normal
• BREAKING NEWS : Tabrakan Beruntun di Jalintim KM 40 Banyuasin, Mobil Avanza Dijepit Dua Truk Fuso
Polresta Palembang periksa sebanyak 8 saksi terkait meninggalnya DB (14) siswa baru di SMA Taruna Indonesia saat menjalani Masa Orientasi Siswa (MOS), Sabtu (13/7).
Diketahui 8 saksi yang dipanggil ke Polresta Palembang, terdiri dari teman satu regu dan kakak tingkat korban.
Dari tim satu regu korban diantaranya, Arshad (15), Ervan (16), Wahyu (14), sedangkan salah satu diantaranya kakak tingkatnya yakni Inka.
Pantauan Sriwijaya Post di Polresta Palembang, dimana saksi-saksi tersebut dimintai keterangan di ruangan Unit Pidum (Pidana Umum) Polresta Palembang.
Ketika ditemui salah satu teman korban Arshad (15) mengatakan saat kejadian, korban bersama siswa lainnya hendak pulang ke taruna.
"Dimana saat itu kami jalan kaki dari pesantren daerah Talang Jambi lalu ke taruna. Pas di pertengahan saya dengar dia (korban-red) nanya air. Nah memang korban kalau minum air sedikit-dikit karena dia bilang dia punya dehidrasi," ungkapnya.
Lanjut Ashad, saat itu juga dirinya mendengar apabila korban sempat meminta obat sakit kepala kepada tim kesehatan.
"Korban juga sempat meminta obat dengan panitia, obat paracetmol. Namun diperjalanan korban sudah terlihat pucat," katanya.
Ditambahkannya, ketika lewat di selokan, para siswa berbaris untuk melewati selokan tersebut, saat itulah korban tiba-tiba terjatuh.
"Saat itulah korban terjatuh, diteriak sambil menangis. Terus korban dibawa dan saya tidak tahu lagi pak," katanya.
Sementara, Kasat Reskrim Polresta Palembang, Kompol Yon Edi Winara, membenarkan hingga kini pihak telah memeriksa beberapa saksi teman korban untuk diminta keterangan terkait peristiwa tersebut.
"Sedang kita periksa beberapa saksi, untuk kita ambil keterangan terkait adanya laporan keluarga korban," ungkap Yon.