News Video Sripo

Video: SMA Taruna Indonesia Palembang, Disidak Kadisdik Sumsel Pasca Tewasnya DB

Atas atensi langsung dari Menteri pendidikan, dinas pendidikan provinsi sumatera selatan (Sumsel) melakukan inspeksi mendadak (sidak) di SMA Taruna

Penulis: Haris Widodo | Editor: Ahmad Helmi

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Atas atensi langsung dari Menteri pendidikan, dinas pendidikan provinsi sumatera selatan (Sumsel) melakukan inspeksi mendadak (sidak) di SMA Taruna Indonesia Palembang, Senin (15/7/2019).

Sidak dilakukan pasca meninggalnya DB (14) siswa tahun ajaran baru di sekolah ini yang diduga kuat karena menjadi korban kekerasan saat menjalani Masa Orientasi Siswa (MOS), Sabtu (13/7/2019).

Sidak ini dipimpin langsung oleh Kadisdik Sumsel Widodo. Didampingi staf khusus gubernur bidang pendidikan Surya Bakti, Kabid SMA Sumsel Bonny Setiawan, Kasi peserta didik Eddy Manhar, Koordinator Pengawas SMA Lukman Hakim.

"Kita mendapat atensi dari menteri pendidikan terkait berita yang sejak beberapa hari ini menjadi perhatian nasional. Dimana telah kita ketahui, meninggalnya salah seorang siswa di SMA Taruna Indonesia saat mengikuti masa orientasi siswa,"kata Kadisdik Sumsel Widodo saat ditemui setelah melakukan sidak.

Widodo mengatakan, sidak tersebut dilakukan untuk memeriksa apakah sekolah tersebut telah memenuhi standar yang selama ini ditetapkan.

Hasilnya, ada beberapa hal yang harus direvisi guna diperbaiki lagi kedepan oleh SMA Taruna Indonesia. Diantaranya luas ukuran tanah yang terlalu kecil untuk ukuran suatu sekolah.

"Tadi saya sampaikan bahwa pihak yayasan untuk mengenspansi tanah-tanah disekitarnya karena syarat sebuah sekolah yakni berdiri diatas tanah berukuran 1,5 hingga 2 hektar tanah. Tapi disini hanya setengah hektar saja. Harapan kita luas tanah ditambah,"ucapnya.

Tak hanya itu, Widodo juga mengatakan kondisi bangunan juga tidak dilengkapi dengan ventilasi udara yang cukup.

Sehingga bangunan terkesan gelap karena kurang cahaya dan kurang pula sirkulasi udara di dalamnya.

"Tadi juga kita sampaikan, baik pada kepala sekolah dan kepala yayasan tentang apa yang harus dievaluasi,"ujarnya. (cr8)

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved