Bacaan Niat dan Keutamaan Puasa Dzulhijjah, Puasa Arafah dan Puasa Tarwiyah Sebelum Idul Adha
Bacaan Niat dan Keutamaan Puasa Dzulhijjah, Puasa Arafah dan Puasa Tarwiyah Sebelum Idul Adha
Penulis: Rizka Pratiwi Utami | Editor: Welly Hadinata
Nabi Musa AS dilahirkan dan dimuliakan munajatnya, maka orang yang berpuasa di hari itu akan terlepas dari sifat munafik dan siksa kubur.
Tanggal 6 Dzulhijjah
Allah membukakan pintu kebaikan semua nabi, maka orang yang berpuasa di hari itu akan dipandang Allah dengan penuh rahmat dan kasih sayang.
Tanggal 7 Dzulhijjah
Pintu neraka jahanam dikunci dan tidak akan dibuka sebelum berakhir pada 10 Dzulhijjah, maka orang yang berpuasa di hari itu akan dihindarkan dari 30 pintu kemelaratan dan kesukaran dan dibukakan 30 pintu kemudahan untuknya.
Niat puasa Dzulhijjah
"Nawaitu shauma syahri dhilhijjati sunnatan lillahi ta’ala."
Artinya, "Saya niat puasa sunah bulan Dzulhijjah karena Allah Ta'ala."
Puasa di bulan Dzulhijjah dianjurkan dilakukan bagi kaum Muslimin yang tidak melaksanakan ibadah haji.
Sementara bagi mereka yang sedang berhaji, haram hukumnya untuk melaksanakan puasa sunnah di bulan Dzulhijjah.
Karena pada tanggal tersebut, umat muslim yang menunaikan ibadah haji tengah melaksanakan rukun haji yaitu wukuf di Padang Arafah.
Salah satu bagian dari Keutamaan sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah adalah disyariatkannya ibadah udhiyah.
Yaitu, menyembelih hewan kurban yang dapat berupa hewan ternak, di antaranya sapi, kerbau, domba, kambing, atau unta di 10 Dzulhijjah atau Hari raya Idul Adha.
(Sripoku.com/Rizkapratiwiut)
===