Fenomena Kemunculan Es di Pegunungan Dieng, Tanda-Tanda Seperti Bromo dan Ancaman Gelombang Tinggi

Fenomena Kemunculan Es di Pegunungan Dieng, Tanda-Tanda Seperti Bromo dan Ancaman Gelombang Tinggi

Editor: Hendra Kusuma

Fenomena Kemunculan Es di Pegunungan Dieng, Tanda-Tanda Seperti Bromo dan Ancaman Gelombang Tinggi

SRIPOKU.COM-Fenomena Kemunculan Es di Pegunungan Dieng, Tanda-Tanda Seperti Bromo dan Ancaman Gelombang Tinggi, hal inilah yang diimbau oleh BMKG, akan bahayanya bagi nelayan di kawasan Jawa Timur.

Meski fenomena keunculan embun es di kawasan Pengununan Dieng itu merupakan tanda-tanda yang lumrah dari perubahan musim, seperti pernah terjadi di Malang dan Pegunungan Bromo sekitar 20 tahun silam.

Tetapi pihak BMKG tetap mengimbau agar masyarakat tetap hati-hati dan menyikapi fenomena ini dengan bijak, menjaga kesehatan perlu, keselamatan juga perlu, apalagi di kawasan pesisir karena akan ada gelombang tinggi.

Maka itulah, Fenomena Kemunculan Es di Pegunungan Dieng ini merupakan Tanda-Tanda Seperti pegunungan Bromo dan Ancaman Gelombang Tinggi, di mana suhu ekstrim ini membuat beku embun pagi yang turun, di kawasan Diang dan sekitarnya.

Seperti di lansir dari kompas.com, dalam sepekan terakhir, BMKG mencatat sejumlah dearah mengalami suhu dingin yang ekstrim.

Pos Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Dieng mencatat, suhu udara di kawasan dataran tinggi Dieng, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, Senin (24/6/2019) pagi, mencapai minus 11 derajat celsius.

Lalu, suhu di wilayah Malang Raya juga lebih dingin dari biasanya, terutama saat malam dan pagi hari.

Saat itu suhu tercatat berkisar 16 derajat celsius, bahkan sempat menyentuh 15,6 derajat selsius. Hal yang sama juga dirasakan masyarakat di Yogyakarta. BMKG Yogyakarta mencatat suhu di Yogyakarta sempat menyentuh 18 derajat celsius.

Suhu normal di Yogyakarta sekitar 20-21 derajat celsius. Menurut Kepala Kelompok Data dan Informasi Stasiun Klimatologi BMKG Yogyakarta, Etik Setyaniungrum, suhu dingin tersebut terjadi karena sudah memasuki musim kemarau.

Berikut ini fakta lengkap terkait fenomena suhu dingin di Indonesia:

1. Suhu udara di Dieng mencapai minus 11 derajat Celsius Embun es muncul di kompleks Candi Arjuna Dieng, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, Senin (24/6/2019).

Embun es muncul di kompleks Candi Arjuna Dieng, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, Senin (24/6/2019).

Kepala Stasiun Geofisika Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Banjarnegara Setyoajie Prayoedhi mengatakan, suhu udara terendah tersebut tercatat sekitar pukul 06.00 WIB di kompleks Candi Arjuna.

"Info dari teman-teman Pos PVMBG Dieng, tadi pagi pukul 06.00 WIB suhu tercatat minus 11 derajat celsius karena lokasinya merupakan cekungan kumpulan embun," kata Setyoajie saat dihubungi, Senin (24/6/2019).

Menurut Setyoajie, suhu pada malam hari di wilayah tersebut sempat tercatat 10 derajat celsius.

"Bulan ini memang suhu di Dieng tercatat termasuk yang paling rendah. Tahun-tahun sebelumnya (suhu serendah ini) sepertinya pernah karena kalau malam di Dieng memang cenderung lebih dingin," ujar Setyoajie.

2. Fenomena mirip 20 tahun lalu di Malang

Menurut Kepala Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Karangploso, Kabupaten Malang, Aminudin Al Roniri, pihaknya sempat mencatat suhu terendah 14 derajat celsius sekitar 20 tahun lalu. Setelah itu, suhu sedingin itu belum pernah ditemui kembali.

Sementara itu, di permulaan musim kemarau tahun ini, Stasiun Klimatologi Karangploso mencatat suhu terendah 15,6 derajat celsius. Padahal, suhu yang lebih dingin lagi diprediksi akan dijumpai pada bulan Agustus nanti sebagai puncak musim kemarau.

"Tahun ini bisa sampai 15 (derajat celsius) luar biasa kan. Boleh dikatakan iklim di Karangploso sudah mulai kembali ke 20 tahun yang lalu. Mengarah pada hal yang positif," katanya.

Menurut Aminudin, suhu di Malang dipengaruhi oleh kondisi lingkungan di sekitarnya.

3. Muncul fenomena frost di Semeru dan Gunung Bromo Akibat suhu yang dingin, terjadi fenomena frost atau embun yang membeku seperti es di kawasan Gunung Bromo dan Semeru.

Pengelola Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) mendeteksi fenomena frost di tiga titik, yaitu di Cemorolawang Lautan Pasir Gunung Bromo, Bukit Penanjakan dan Ranupani di lereng Gunung Semeru.

Menurut Kepala Sub Bagian Data Evaluasi Pelaporan dan Humas TNBTS, Sarif Hidayat mengatakan, frost pertama kali muncul di Ranupani pada 16 Juni lalu. Suhu di kawasan itu mencapai 2 hingga 8 derajat celsius.

"Munculnya fenomena frozen atau embun upas yang pertama kali dideteksi muncul tanggal 16 Juni 2019 dengan suhu rata-rata di Ranupani 2-8 derajat celsius," katanya.

Sementara di Cemoro Lawang dan Lautan Pasir terdeteksi pada 17 Juni 2019. Suhu di kawasan itu berkisar pada 10 hingga 12 derajat celsius pada siang hari.

4. Suhu di Yogyakarta lebih dingin, ini penjelasan BMKG Embun membeku menjadi es di komplek Candi Arjuna Dieng, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, Sabtu (18/5/2019) pagi.

Embun membeku menjadi es di komplek Candi Arjuna Dieng, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, Sabtu (18/5/2019) pagi.

Etik Setyaningrum menyampaikan, jika wilayah DIY mulai memasuki musim kemarau pada bulan April 2019 lalu. Puncak musim kemarau di DIY diperkirakan akan terjadi pada bulan Agustus 2019.

Menurut Etik, pada musim kemarau memang suhu pada malam hari hingga dini hari lebih rendah, sedangkan pada siang hari suhu rata-ratanya antara 30 hingga 31 derajat celcius.

"Pagi hari tadi tercatat di kita suhu minimumnya sekitar 18 derajat celsius. Kalau rata-rata umumnya atau normalnya sekitar 20 hingga 21 derajat celsius," urainya.

Etik menjelaskan suhu dingin saat masuk musim kemarau merupakan hal yang wajar, sebab saat musim kemarau udara yang bergerak di atas wilayah DIY berasal dari Australia.

5. BMKG Jawa Timur imbau nelayan waspada gelombang tinggi

Menurut Kasie Data dan Informasi BMKG Juanda Teguh Tri Susanto, saat musim kemarau, berembus angin muson timur tenggara membawa massa udara dari Benua Australia yang bersifat dingin dan kering.

Akibat fenomena cuaca tahunan tersebut, masyarakat diharapkan mewaspadai gelombang tinggi laut di perairan Jatim.

"Selain itu, masyarakat diimbau tetap menjaga kesehatan akibat perbedaan suhu pada siang dan malam hari. Pada malam hari gunakan jaket atau selimut tebal dan siang hari gunakan pelembab kulit agar kulit tidak terasa kering," katanya.

BERITA INI DITERBITKAN DI KOMPAS.COM JUDUL:

5 Fakta Suhu Dingin Ekstrim di Sejumlah Daerah, Minus 11 Derajat di Dieng hingga Peringatan Gelombang Tinggi bagi Nelayan

Penulis : Michael Hangga Wismabrata
Editor : Rachmawati

Sumber:
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved