Musim Kemarau, Tapi Sering Hujan. Ini Penjelasan Kasi Observasi dan Informasi BMKG SMB II Palembang
Masyarakat Sumatera Selatan khususnya Kota Palembang tidak sedikit bertanya-tanya di musim kemarau ini masih sering turun Hujan.
Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Budi Darmawan
Laporan wartawan Sripoku.com, Abdul Hafiz
SRIPOKU.COM, PALEMBANG ---- Masyarakat Sumatera Selatan khususnya Kota Palembang tidak sedikit bertanya-tanya di musim kemarau ini masih sering turun Hujan.
"Katonyo ini musim kemarau, tapi ngapo masih terus hampir tiap hari hujan terus di Palembang ini. Waktu lewat di daerah OKI, OI beberapo hari ini jugo. Bingung jugo," kata Edward, Senin (17/6/2019).
Kasi Observasi dan Informasi BMKG SMB II Palembang, Bambang Beny Setiaji menjelaskan, hujan beberapa hari terakhir diakibatkan oleh faktor regional dimana Angin Muson Timur (Muson Australia) yang memiliki kecepatan yang signifikan mengalami perlambatan akibat adanya belokan massa udara ke arah Laut Cina Selatan.
"Hal ini menyebabkan wilayah Sumatera bagian selatan mendapatkan asupan uap air yang cukup signifikan untuk pertumbuhan awan dari perairan Laut Jawa dan sekitarnya," kata Bambang Beny Setiaji.
Hal ini ditambah dengan adanya fenomena OJM (Osilasi Madden Julian), OJM sendiri merupakan gangguan awan, hujan, angin, dan tekanan udara yang melintasi kawasan tropis dan kembali ke titik awal dalam kurun waktu rata-rata 30 hingga 60 hari. MJO kerap digambarkan sebagai variabilitas iklim tropis interseasonal (bervariasi setiap minggunya).
"Walaupun berdasarkan angin Muson Australia yang aktif kita tengah berada pada musim kemarau, hanya saja dengan gangguan regional seperti belokan massa udara dan OMJ tersebut wilayah Sumsel masih berpotensi hujan, sesuai dengan salah satu karakteristik iklim Indonesia yakni Tropis Basah dimana tetap ada potensi hujan di sepanjang tahun," terangnya.
Seiring dengan fenomena tersebut, kata Bambang Beny Setiaji, diprakirakan 1 hingga 3 hari ke depan Sumsel umumnya akan berpotensi hujan pada sore hari dan hujan relatif lama pada malam hingga pagi hari.
"Dikarenakan hujan yang relatif berlangsung hampir tiap hari di umumnya wilayah Sumsel kami menghimbau masyarakat untuk mewaspadai genangan air yang menggangu aktifitas sehari-hari dan potensi pergeseran tanah (longsor) di dataran tinggi," jelas Bambang. (Abdul Hafiz)