Pembunuhan Siswi SMP di Lubuklinggau
Sebelum Ditemukan Tewas Dibunuh, Wiwik Pelajar SMPN 4 Lubuklinggau Ini Sempat Chat Temannya di FB
Sebelum Ditemukan Siswi SMPN 4 Lubuklinggau tewas Dibunuh, Wiwik Sempat Chat Temannya di FB
Aparat kepolisian yang mendapat laporan warga segera menuju lokasi dan bersama warga kemudian mengevakusi mayat tersebut.
Dengan menggunakan selembar kain panjang, anggota bersama warga kemudian mengangkat mayat tersebut dari dalam sungai kecil atau semacam parit itu keatas.
• Terkait Pembunuhan Siswi SMP di Lubuklinggau, Polres Lubuklinggau Mulai Mencurigai Pelakunya
• Mayat Perempuan Muda di Aliran Sungai Kecamatan Lubuklinggau Barat Ternyata Pelajar SMP
• BREAKING NEWS: Mayat Perempuan Muda dengan Luka Tusuk Ditemukan di Aliran Sungai di Lubuklinggau
Begini Kronologi Tewasnya Siswi SMPN 4 Lubuklinggau, 2 Sikap Aneh Ini Terlihat Satu Hari Sebelumnya
Selanjutnya mayat dibawa ke rumah sakit untuk divisum lalu dibawa ke rumah orang tuanya di Lorong Cianjur RT7 Kelurahan Ponorogo Kecamatan Lubuklinggau Utara II Kota Lubuklinggau.
Sementara itu, korban sejak sekolah di SMPN4 dua tahun terakhir tinggal bersama kakak perempuannya di Perumnas Lubuk Tanjung Kecamatan Lubuklinggau Barat.
Saat diwawancarai Sripo, kakak korban, Teti menuturkan, dia tidak ada firasat terkait meninggalnya adi bungsunya tersebut.
Hanya saja menurut Teti, adiknya itu saat diboncengnya menggunakan sepeda motor beberapa hari lalu, selalu senyum-senyum.
"Kalau firasat nggak ada, cuma pas ngisi bensin motor, dia terlihat senyum-senyum terus nggak seperti biasanya. Tapi saya nggak mikir kalau itu pertanda kalau dia mau meninggal," ucap Teti.
Dikatakan, Wiwik adalah adik bungsunya dari enam bersaudara.
Tapi mereka berdua tidak tinggal bersama orang tua (ayah) mereka di Lorong Cianjur Rt7 Kelurahan Ponorogo Kecamatan Lubuklinggau Utara II Kota Lubuklinggau.
"Saya anak kedua, dan Wiwik adik bungsu saya. Kami berdua tak tinggal serumah sengan orang tua, tapi di rumah sendiri si Perumnas Lubuk Tanjung," kata Teti.
Di pagi hari naas tersebut kata Teti, dia juga tak merasakan firasat bakal berpisah selamanya dengan adik bungsunya tersebut.
Rutinitas pagi hari menurutnya berlangsung biasa saja.
"Pagi tadi ya biasa saja, kami sama-sama siap untuk beraktifitas masing-masing. Saya bersiap berangkat kerja dan adik saya bersiap berangkat sekolah," ujarnya.
Dikatakan, dia mengetahui peristiwa tragis dialami adiknya setelah mendapatkan informasi dari keluarganya di Kelurahan Kayu Ara.
Setelah dipastikan informasinya, ternyata benar adiknya yang ditemukan tewas dengan kondisi mengenaskan tersebut.
"Dapat kabar dari sepupu di Kayu Ara," ucapnya lirih.
Dia berharap, andai adik bungsunya itu merupakan korban pembunuhan, maka dia ingin agar pelakunya cepat tertangkap. Dia ingin tau siapa yang begitu kejam melakukan tindakan keji terhadap adiknya tersebut.
"Pingin cepat diketahui siapa pelakunya. Apa alasannya sampai tega berbuat seperti itu terhadap adik saya," ujarnya.