Kematian Mendadak Petugas KPPS

Kematian Mendadak Petugas KPPS Bukan Karena Kelelahan

Hingga saat ini, tercatat sedikitnya 583 orang petugas KPPS pada Pemilu 2019 dinyatakan telah meninggal dunia.

Penulis: Salman Rasyidin | Editor: Salman Rasyidin
kompas.com
Diskusi Publik bertajuk Membedah Persoalan Kematian Mendadak Petugas Pemilu dari Perspektif Keilmuan? di Sekretariat IDI, Jakarta, Senin (13/5/2019) 

Penyebab ketidakteraturan denyut jantung ini beragam, mulai dari jantung koroner, penyakit kardiovaskuler lain, ataupun faktor genetik.

Namun, berdasarkan studi, kondisi ini dapat dipicu oleh berbagai hal, termasuk kelelahan, stres, faktor kepribadian, dan usia.

Anwar juga menjelaskan bahwa orang dengan rentang usia sekitar 50-70 tahun memiliki risiko tertinggi untuk gangguan jantung.

Namun, potensi ini dapat dipantau melalui beberapa prediktor, diantaranya kebiasaan merokok, diabetes, hipertensi, obesitas, adanya psychososial stress, dan alkohol.

“Interaksi antara tekanan psikologis berat dengan potensi jantung koroner akan meningkatkan risiko kematian akibat penyakit kardiovaskuler”, imbuhnya.

Beban tugas yang terlampau tinggi serta jam kerja yang tidak memungkinkan istirahat diyakini sebagai penyebab awal tingginya tingkat keletihan yang berujung pada munculnya berbagai penyakit dan kematian.

“Aktivitas tinggi dapat menyebabkan penurunan kerja otak dan penyumbatan pembuluh darah melalui pembentukan plak, yang berujung pada stroke,” ujar dr. Rakhmad Hidayat, SpS.

Rakhmad menekankan bahwa stroke bukanlah awal pangkal permasalahan, melainkan ujung yang berbatasan dengan kematian. “Kita harus cari tahu pangkalnya, bisa dengan membaca rekam medisnya.” imbuhnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "IDI: Kelelahan Bukan Penyebab Utama Kematian Mendadak Petugas KPPS",

====

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved