Pemilu 2019
Dedi Sipriyanto, Suami Wakil Walikota Palembang Beberkan Trik Raih Suara Terbanyak Caleg DPRD Sumsel
Dedi Sipriyanto, Suami Wakil Walikota Palembang Beberkan Trik Raih Suara Terbanyak Caleg DPRD Sumsel
Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Sudarwan
Dedi Sipriyanto, Suami Wakil Walikota Palembang Beberkan Trik Raih Suara Terbanyak Caleg DPRD Sumsel
Laporan wartawan Sripoku.com, Abdul Hafiz
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Wajahnya yang mirip dengan mantan Walikota Palembang almarhum H Romi Herton SH MH sudah familiar di lingkungan Pemkot maupun di tingkat kecamatan hingga kelurahan Kota Palembang.
Caleg PDIP DPRD Provinsi Sumsel Dedi Sipriyanto SKom MM yang merupakan suami Wawako Palembang Fitrianti Agustinda SH ini pun berdasarkan hasil rapat pleno KPU dan DB 1 Kota Palembang merupakan Caleg yang memperoleh suara pribadi terbanyak yakni 30.608 suara dan suara PDIP 64.117 suara di Dapil Sumsel l Palembang A.
Ketika disambangi di kediamannya di Jalan Seruni Bukit Kecamatan IB 1, pria kelahiran Lahat 29 Maret 1976 ini awalnya enggan berkomentar banyak.
"Jingokelah kagek. Masih lamo. Nunggu penetapan dulu KPU RI. Ado gugatan dak di MK. Barulah nanti kito resmi jadi idaknyo.
Yang pasti saya mengucapkan terima kasih banyak kepada masyarakat yang sudah memberikan pilihannya kepada saya. Terima kasih atas doa dan dukungannya selama ini," ungkap Dedi kepada Sripoku.com, setelah solat Jumat, Jumat (10/5/2019).
Diakui Dedi untuk meraup suara sebanyak-banyak bukanlah dengan hanya duduk manis saja.
Melainkan bersama tim turun langsung ke lapangan dan dilakukan sejak lama.
"Terutama tempat sekitar kito tinggal yang paling tinggi IB1 ini suara kito sampai 7.000-an. Kita garapnyo sudah lama.
Dari awal kampanye Ibu (Wawako Fitrianti Agustinda SH) nyalon lagi Cawawako periode kedua.
Kakak kan dampingi beliau. Yang sekarang ini ado masih dari tim yang lamo. Ado jugo tim yang baru bergabung.
Di lapangan memang kito sudah banyak yang kenal," kata alumni sarjana ilmu komputer UGM Yogyakarta.
Bapak dua anak buah kasih dengan Fitrianti Agustinda SH mengaku motivasi maju ke kursi DPRD Sumsel karena ingin Pemprov bersinerji dengan Pemkot Palembang.
"Karena nantinya aspirasi masyarakat kota terserap di provinsi. Kalau bisa APBD tidak tumpang tindih. Seperti untuk jalan," kata Dedi.
Dedi juga membeberkan pengalaman di lapangan, ada tim yang datang janji bisa menyiapkan sekian ribu suara.
"Janji janji saja. Kita turun ke lapangan. Tidak langsung percaya bagaimana orang menerima kita. Banyak calo suara. Suara itulah tidak nambah tidak dikurangi.
Karena orang sudah berjuang. Hilang satu saja bagaimana rasa sakitnya. Ada juga yang mestinya 22 suara ditulis 2," ujar Dedi.
"Kalau mau berjuang sebelum pencoblosan. Jangan pasca pencoblosan. Kasihan orang yang berjuang," ungkapnya.
Majunya Dedi bukanlah tanpa pengorbanan.
Ia rela mengundurkan diri jabatan dan statusnya sebagai ANS sebelum penetapan DCS Pileg 17 April 2019 lalu.
"Baca bismillah bae melepas jabatan Kabid Pengelolaan E-Goverment Dinas Kominfo Kota Palembang waktu nak nyaleg kemarin itu.
Kita dak pungkiri jugo kalau kemarin masih di PNS Kota dengan jabatan gak enak ketika kalau dipromosikan kagek dicap KKN. Dak lemak jugo situasi.
Padahal memang latarbelakang disiplin ilmu kakak nian. Terutama Kasubag Sandi dan Pengelolaan Data Elektronik.
Yang jelas, di dewan ini kito pingin mengabdi dan tulus ke masyarakat. Bukan karena jabatan. Jabatan kakak selamo ini lah ado.
Bukan pengangguran. Kalo Ibu Fitri kan sebelum jadi Wawako, Ketuo Komisi 2 DPRD Kota," jelas adik ipar almarhum H Romi Herton.
Dedi mengungkapkan sebagai legislator nanti, komitmen untuk pembangunan jadi orientasi pembangunan berkelanjutan dan bukan orientasi proyek.
"Jangan berpikir sesaat tapi 20 tahun kedepan. Sama seperti Pak Jokowi bangun infrastruktur tidak hanya untuk satu dua tahun. Yang visioner.
Jangan pula orientasi kedaerahan. Jangan karena Dapil sini. Anggaran Provinsi karena daerah sano cuma fokus daerah sano. Semata mata pingin mengabdi lebih luas.
Takdir jugo nentuke jadi apo idak. Yang penting kito punyo niat baik," ujarnya.
Dedi masih enggan berandai-andai untuk duduk di komisi apa nantinya sebab selain masih menunggu resmi penetapan dari KPU RI, ia juga menilai semua komisi bagus semua.
"Kalo untuk bidang komisi bagus galo. Yang penting pemilu kemarin Palembang aman, kondusif," pungkasnya.
===