Berita PALI
Setelah Sidak Dua Pasar Tradisional di PALI, Tim Pengendali Harga Pangan Bakal Surati Bulog Sumsel
Setelah Sidak Dua Pasar Tradisional di PALI, Tim Pengendali Harga Pangan Bakal Surati Bulog Sumsel
Penulis: Reigan Riangga | Editor: Sudarwan
Setelah Sidak Dua Pasar Tradisional di PALI, Tim Pengendali Harga Pangan Bakal Surati Bulog Sumsel
Laporan wartawan Sripoku.com, Reigan Riangga
SRIPOKU.COM, PALI - Tim pengendalian harga pangan Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah pasar di wilayah Bumi Serepat Serasan dalam memantau serta mengendalikan harga-harga kebutuhan bahan pokok, Senin (6/5/2019).
Tim pengendalian harga bahan pangan terdiri dari Bagian Perekonomian, Dinas Perdagangan dan Perindustrian, Satpol PP, Dinas Perhubungan, Dinas Ketahanan Pangan serta dari kepolisian.
Dari dua pasar yang didatangi terdapat beberapa jenis kebutuhan bahan pokok yang mengalami kenaikan.
"Seperti bawang putih yang mencapai Rp 70.000 per kg, tetapi kenaikan harga bawang putih bukan hanya di PALI, tetapi secara nasional.
Untuk jenis bahan pokok lainnya terpantau stabil, meskipun naik, tetapi masih belum signifikan," ungkap Junaidi, Kepala Bagian Perekonomian dan Pemerintah Kabupaten PALI.
Sidak sendiri, kata Junaidi, dibagi dua tim.
Saat tim mengecek langsung di Pasar Pendopo dan Pasar Betung dari keseluruhan jenis pangan, selisih harganya tidak berbeda jauh dari dua pasar tersebut.
Dari itu, untuk menekan harga kebutuhan pokok, pihaknya bakal melaporkan kondisi harga bahan pangan di PALI ke Bulog Provinsi Sumatera Selatan.
Nantinya akan dihitung berapa kebutuhan serta pasokan yang biasa setiap hari masuk ke PALI serta stok yang ada saat ini.
"Nanti akan dikalkulasikan untuk meminta tambahan pasokan agar harga-harga kebutuhan pokok bisa terkendali.
Selama Sidak dan pantauan setiap hari, tidak kami temukan ada penimbunan bahan pokok yang dilakukan pedagang.
Rencananya sidak ke pasar-pasar ini akan dilakukan kembali," katanya.
Selain itu, jelas Junaidi Pemkab PALI bakal gelar pasar murah.