Berita Palembang
Drs. Ratu Dewa M.Si, Anak Rantauan yang Tetap Low Profile dan Jadi Sekda Kota Palembang
Berikut petikan wawancara wartawan Sriwijaya Post Abdul Hafiz (SP) dengan Ratu Dewa (RD).
Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Ahmad Sadam Husen
Dalam satu hari harus clear, meja harus bersih dari semua berkas, sudah mesti terdistribusi.
Dari hal kecil toilet harus bersih, saya tidak mau terkesan asal asalan, harus perpect.
Kita jangan sungkan berbaur dengan staf, namun tetap strong soal pekerjaan.
Hubungan atasan bawahan yang dibangun didasarkan pada prinsip Bottom Up, dimana aspirasi dari bawah selalu menjadi dasar dalam pengambilan keputusan yang dibuat.
SP: Dari mana Anda bisa mengasah Public Speaking sehingga bisa tampil mampu berkomunikasi dengan baik.
Organisasi apa saja yang diikuti?
RD: Berkomunikasi yang baik itu karena saya hobi membaca.
Di tahun 90-an hobi nulis dan menjadi Kolumnis, ada buku berjudul "Lapas Pena Mantan Seorang Aktivis".
Sejak jadi pegawai 1993, saya diutus mengikuti kejuaraan lomba UUD 45, Sapta Prasetya Korpri selalu juara lomba yang dilaksanakan Korpri.
Waktu jerja di Departemen Penerangan.
Waktu Diklat Pra jabatan, Diklat selalu masuk 3 besar.
Organisasi yang saya ikuti mulai dari PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia), Senat Mahasiswa IAIN RF Ushuludin, predikat sangat memuaskan.
Nyambung MAP Unsri cumlaude.
Gerakan Pemuda Anshor, tiga periode menjadi Ketua 1 KNPI Provinsi Sumsel.
Plt Ketum GP Anshor Sumsel.
Ketum Koorcab PMII Sumsel.
Kwarda Pramuka, ICMI, Kosgoro, Ketua DPC ISNU Palembang, Ketua Harian PBSI Palembang.
Hobi nulis, dan badminton.
SP: Bisa diceritakan, anda katanya langganan juara semasa di Kampus dan menjadi lulusan tercepat hingga merintis karir tertinggi.
RD: Memasuki, dunia kampus, senang mengikuti perlombaan seperti pembacaan pembukaan UUD, serta perlombaan lainnya dan selalu menjadi juara.
Di dunia kampus IAIN Raden Fatah fakultas Ushuluddin, Alhamdulillah juga berhasil mendapatkan beasiswa Supersemar selama dua periode dengan predikat sangat memuaskan dan menyelesaikan kuliah dalam waktu 4 tahun.
Setelah itu, saya diangkat menjadi dosen luar biasa.
Saya menyelesaikan pendidikan master di Universitas Sriwijaya, dengan gelar Magister Kebijakan Publik.
Sejak tahun 1993, menjadi PNS di Dinas Penerangan Sumatera Selatan.
Pada saat pangkat 3B menjadi staf khusus Kakanwil penerangan, hingga diangkat menjadi Kasi Rencana Operasional Penerangan.
Begitu penerangan dibubarkan ditarik oleh Sekda Provinsi, pindah ke kantor Gubernur menjadi staf khusus pimpinan di TU pada saat Gubernur Rosyihan Arsyad.
Saya sempat menjabat sebagai Kabag dan Kasubag Humas Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan.
Waktu ditugaskan di Dinas Perhubungan dan Kominfo Sumsel, sempat dibangkupanjangkan selama kurang lebih satu tahun.
Dan pada saat itu saya memutuskan untuk mengambil S2 di Unsri.
Setelah pindah ke Pemkot Palembang, dipercaya menjabat Kabag Humas dan Protokol, selanjutnya menjabat sebagai Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Palembang, dan terakhir menjabat Kepala BKPSM Kota Palembang.

SP: Bagaimana Anda menjaga diri agar tetap low profile meski telah menempati jabatan tertinggi ASN di Kota Palembang?
Apa memang ada pesan dari Ibunda.
RD: Pesan wongtuo, Wan (Iwan adlaah panggilan Ratu Dewa, red) jangan nian sombong, jangan pernah berubah.
Jangan mentang-mentang jadi wong tinggi, laju berubah.
Terus kalau ado wong tuo dari dusun, sujudi.
Saya juga tidak mau menolak kalau ada tamu yang datang.
Bagaimana caranya harus ketemu.
Takut mengganjal di hati, saya susah menolak, susah ngomongnya.
SP: Bagaimana Anda mendidik anak ? Apakah diajarkan pula untuk tetap low profile dan bagaimana cara mensiasati memberikan perhatian di tengah kesibukan tugas saat ini.
RD: Untuk berkomunikasi dengan anak-anak, walaupun tidak dilakukan secara langsung dilakukan melalui telepon, dan jika ada waktu luang melakukan sharing dengan anak-anak.
Kesuksesan sebenarnya itu, ketika saya mampu mengantarkan anak-anak saya menjadi lebih sukses dirinya.
Alhamdulillah anak-anak juga dekat dengan saya, dan yang paling membanggakan bagi saya mereka tidak mau dicap pamer meskipun fasilitas ada, misalnya anak yang paling tua lebih senang ke kampus menggunakan sepeda motor dibandingkan mobil karena takut dicap pamer, begitu juga dengan anak-anak saya yang lain.
Malah mereka marah kalau ada orang yang bilang dirinya adalah anak kepala dinas.
Alhamdulillah, anak-anak tetap low profile, dan ini menjadi tugas saya untuk memberikan yang terbaik buat mereka agar lebih sukses.
Insya Allah sesuai dengan jadwalnya kita berencana haji Tahun 2020 ini.
Sudah daftar sejak 2013 dan memang mengikuti jalurnya karena persoalan haji itu ibadah.
Saya tidak mau motong kompas cepat-cepat didulukan.

===
BIODATA
Nama Lengkap : Drs Ratu Dewa MSi
TTL : Muarakuang, OKI, 7 Juli 1969
Pendidikan : Magister Kebijakan Publik Unsri
Hobi : Badminton dan menulis
Istri : Dra Dewi Sasrani (guru SMAN 2 Palembang).
Orangtua: Hj Zalipah (85 tahun), Alm. Cik Den Tambun (guru matematika SD Rantau Sialang/Krio Desa Rantau Sialang).
Saudara: Anak ke-8 dari 9 bersaudara
Anak :
1. M. Abid Sadewa
2. Filza Alifa Dewalani
3. Akhmad Faqih Sadewa
4. Dafa Sadewa
===
• BREAKING NEWS: 5 Tahanan Kabur Polresta Palembang Diamankan di Kawasan Sukarami dan Mariana
• Hati-hati! 7 Ciri-ciri Wanita Seperti Ini Mudah Mendua, Awasi Pasangan Anda Jangan Sampai Selingkuh
• UPDATE Foto-foto Kondisi Ruang Sel Polresta Palembang yang Berhasil Dibobol hingga 30 Tahanan Kabur
• BREAKING NEWS: Satu Tahanan Kabur Polresta Palembang Menyerahkan Diri
• Cara Mengolah Daging Sapi Agar Cepat Empuk Tanpa Waktu yang Lama, Berikut Bahan-bahannya