Berita Ogan Ilir
Pedagang Pasar Inpres Indralaya Ogan Ilir Inginkan Dinding Petak Pembatas, Ini Faktor Penyebabnya
para pedagang di pasar Inpres Indralaya Kabupaten Ogan Ilir (OI), dari lokasi sementara yang berada di lapangan belakang kantor PLN
Penulis: Beri Supriyadi | Editor: Welly Hadinata
Laporan wartawan Sripoku.com, Beri Supriyadi
SRIPOKU.COM, INDRALAYA - Berpindahnya para pedagang di pasar Inpres Indralaya Kabupaten Ogan Ilir (OI), dari lokasi sementara yang berada di lapangan belakang kantor PLN dan dekat pemakaman beberapa waktu lalu, disambut gembira oleh warga dan para pedagang.
Menjelang bulan suci Ramadhan 1440 Hijrah ini masyarakat "Caram Seguguk" sudah dapat berbelanja di lokasi pasar yang telah direhab beberapa waktu lalu.
Lokasi pasar tersebut lebih nyaman jika dibandingkan dengan lokasi pasar sementara yang sempit, becek dan memicu kemacetan Jalintim.
Untuk bangunan yang bertingkat, petak-petaknya masih banyak yang terisi di bagian lantai bawah.
Sedangkan lantai 2 masih banyak yang kosong belum diisi oleh para pedagang. Belum diperoleh informasi mengapa warga memilih mengisi lantai bawah.
• Bunda Rayya Terima Pesanan Kue Khas Lebaran, Kue Tradisional Khas Palembang
• SESAAT LAGI! Link Live Streaming Garuda Select Vs Nottingham Forest U-18, Bisa Lewat HP Gini Caranya
• Baru Bergabung di Arema FC, Sylvano Comvalius Sudah Mendapatkan Julukan Comvalion
Berdasarkan pantauan Sripoku.com Kamis 925/4/2019), pada bagian lantai atas sebelumnya ada juga toko-toko yang menjual pakaian, toko emas termasuk counter BRI.
Namun toko-toko emas masih banyak yang belum buka. Malah toko emas Mulyadi Syahril yang sebelumnya berada di lantai 2 saat ini pindah di lantai bawah dekat toko Rika Syahril dekat jalan masuk utama menuju pasar.
Alan, salah seorang pedagang pakaian, sandal, sepatu dan lain-lain yang berada di los bawah mengaku omzet penjualanya belum terdongkrak karena pembelinya belum ramai.
• BPD PS Sumsel Minta Wasit Penyelenggara Pemilu Diskualifikasi Paslon Curang
• Peringati HUT Musirawas ke 76, 1000 Anak Disunat Massal Yang Digelar oleh Pemkab Musirawas
• Seorang Siswi Kelas 3 SMK di Kota Baturaja Digilir 3 Pemuda Setelah Diajak Minum Minuman Beralkohol
Sedangkan hal yang menyulitkan dengan kepindahan pasar tersebut semua losnya masih dalam keadaan terbuka belum ada dinding pembatas masing-masing.
"Hal ini menyulitkan kami karena sebelum tutup kami harus mengemasi barang dagangan dan dimasukkan ke dalam kotak. Kemudian besok pagi saat akan buka harus mengambil barang-barang dari kotak itu untuk dijajakan. Untuk itu perlu waktu sejam lebih,” keluhnya.
Menurut Alan rata-rata para pedagang menginginkan adanya dinding petak sehingga mereka tak terlalu repot dalam berjualan saat buka dan tutup.
Saat ditanya mengapa belum diizinkan membuat petak menurut dia berdasarkan pertimbangan kepala pasar hal itu untuk menghindari kebakaran karena Pasar Indralaya rentan kebakaran.