Pemilu 2019

Pasca Digeruduk Ratusan Massa Pendukung Prabowo-Sandi, Pengamanan Kantor KPU Palembang Ditingkatkan

Pasca Digeruduk Ratusan Massa Komando Perang Pendukung Prabowo-Sandi, Pengamanan Kantor KPU Palembang Ditingkatkan

Penulis: Haris Widodo | Editor: Sudarwan
SRIPOKU.COM/HARIS WIDODO
Satu unit mobil taktis kepolisian dan mobil pemadam kebakaran terparkir di halaman belakang Kantor KPU Kota Palembang, Kamis (25/4/2019). Sehari pasca digeruduk ratusan pendukung Prabowo-Sandi, situasi kondusif terlihat di Kantor KPU Kota Palembang. 

3. Mendiskualifikasikan paslon 01 atas kecurangan Pemilu

4. Menolak Pemilu ulang

"Keempat tuntutan tersebut sudah kami jelaskan seperti di poin 3 itu bukan kewenangan KPU Kota Palembang untuk mendiskualifikasi itu dan telah disampaikan kemarin dan mereka juga mengerti," ujar Yetty.

Yetty, Divisi SDM & Parmas Kota Palembang
Yetty, Divisi SDM & Parmas Kota Palembang (SRIPOKU.COM/HARIS WIDODO)

Di poin 1 ia menjelaskan bahwa KPU Kota Palembang bangga atas kejadian kemarin dan itu menunjukkan bentuk apresiasi masyarakat terhadap KPU untuk bersikap netral dan itu telah kami lakukan.

Dan di poin ke 2 kemarin sudah dijelaskan dari Kapolda secara langsung dan di poin yang terakhir mungkin maksudnya itu menolak PSL (Pemungutan Suara Lanjutan).

Dan ini sifatnya rekomendasi dari Panwascam bila harus dilakukan.

Komando Perang Prabowo-Sandi

Ratusan massa mengatasnamakan Komando Barisan Rakyat Anti Pemilu Curang (Komando Perang) Sumatera Selatan pendukung pasangan calon (Paslon) Presiden nomor urut 02 Prabowo-Sandi melakukan aksi damai di Kantor KPU Palembang Jalan Mayor Santoso Kecamatan IT I Palembang, Rabu (24/4/2019).

Rosa Meldianti Ramai Disoraki Penonton Sampai Diminta Turun dari Panggung, Gegara Pengakuannya Ini

Dua Pelaku Pembunuh Driver Grab di Palembang Divonis Hukuman Mati, Keluarga Almarhum Sofyan Lega

Inilah 7 Artis yang Gagal Nyaleg, Ada yang Menerima Bahkan Stres, No Terakhir Kepalang Dipenjara

Massa yang didominasi anggota lintas komunikasi emak-emak ini berorasi menyuarakan tuntutan mereka.

Adapun poin yang disampaikan pada aksi ini adalah meminta diskualifikasi Capres nomor urut 01, tolak pemilu ulang dan aparat harus bersikap netral.

"Dalam sebuah pertandingan, apabila salah satu kandidat diketahui melakukan kecurangan maka tidak ada ampun. Segera berikan kartu merah dan lakukan diskualifikasi," tegas Koordinator Lapangan Dina Ariyani dalam orasinya yang disambut takbir oleh anggota Komando Perang lainnya.

Menurut dia, aksi ini dilakukan karena pihaknya menilai sudah banyak menemukan data sebagai bukti adanya kecurangan yang terjadi selama masa Pemilu 2019 dilakukan secara serentak ini.

Massa Komando Barisan Rakyat Anti Pemilu Curang (Komando Perang) Sumatera Selatan saat berorasi di depan Kantor KPU Palembang, Rabu (24/4/2019).
Massa Komando Barisan Rakyat Anti Pemilu Curang (Komando Perang) Sumatera Selatan saat berorasi di depan Kantor KPU Palembang, Rabu (24/4/2019). (SRIPOKU.COM/REIGAN RIANGGA)

"Data-data kecurangan itu sudah kami listing. Hari ini kami akan menyuarakan pernyataan sikap kepada KPU Palembang dan semua unsur pelaksana pemilu, bahwa kami sangat menolak kecurangan Pemilu 2019," ujarnya.

Dengan dilakukannya aksi damai ini, lanjut Dina, mereka berharap akan menggerakkan hati seluruh pelaksana Pemilu termasuk KPU agar bisa bersikap netral.

"Kami ingin pelaksana pemilu dapat bersikap netral dan bisa menunjukkan kerja yang baik, jujur dan adil," ungkapnya.

Halaman
123
Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved