3 Fakta Fadli Zon Disebut Tak Lolos DPRR RI oleh Netizen, Yunardi Wijaya Ungkap Fakta Lain

3 Fakta Fadli Zon Disebut Tak Lolos DPRR RI oleh Netizen, Yunardi Wijaya Ungkap Fakta Lain

Editor: Hendra Kusuma
Istimewa
Fadli Zon Disebut Tak Lolos DPRR RI dan Disyukurian Netizen, Yunardi Wijaya Ungkap Fakta Lain 

3 Fakta Fadli Zon Disebut Tak Lolos DPRR RI oleh Netizen, Yunardi Wijaya Ungkap Fakta Lain

SRIPOKU.COM-Meski disyukurin alias dibully ramai-ramai di witter oleh netizen karena dianggap tidak lolos menjadi anggota DPR RI, politisi Gerindra yang juga Caleg DPR RI Fadli Zon justru santai.

Dia tidak menanggapi serangan para netizen tersebut lewat akun twitter. Fadli Zon yang dikenal orang kepercayaan Prabowo ini,  memang kembali mencalonkan diri dalam Pilpres dan Pileg 2019.

Fadli Zon tercatat menjadi caleg di Dapil Jabar (Jawa Barat) V, di mana dia bersaing dengan banyak bintang lainnya dari Parpol pesaing seperti Yusuf Supendi, Tommy Kurniawan, Adian Yunus Yusak Napitupu, dll.

Kerena ketatnya persaingan inilah diduga Fadli Zon kemudian dituding dan di bully oleh netizen tak lolos ke Senayan.

Namun Direktur Eksekutif Charta Politika, Yunarto Wijaya tiba-tiba muncul dan memberikan penjelasan berbeda.

Ada 3 Fakta Fadli Zon Disebut Tak Lolos DPRR RI oleh Netizen, Yunardi Wijaya Ungkap Fakta Lain

Berikut Fakta-Fakta Fadli Zon yang Diungkap Netizen Versus Yunarto Wijaya

Fadli Zon Disebut Tak Lolos DPRR RI dan Disyukurian Netizen, Yunardi Wijaya Ungkap Fakta Lain
Fadli Zon Disebut Tak Lolos DPRR RI dan Disyukurian Netizen, Yunardi Wijaya Ungkap Fakta Lain (Istimewa)

1. Ramai di Twitter

Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon, ramai disyukuri pengguna media sosial Twitter.

Pasalnya Fadli Zon disebut-sebut tak lolos ke Senayan.

Direktur Eksekutif Charta Politika, Yunarto Wijaya, kemudian mengungkapkan fakta lain.

Hal tersebut disampaikan Yunarto Wijaya di akun Twitter pribadinya pada Senin (22/4/2019).

Awalnya ada netizen mengucapkan syukur karena menganggap Fadli Zon gagal melenggang ke DPR RI.

Yunarto Wijaya lantas menanggapi kicauan tersebut.

 3. Rebut Suara Tertinggi
  Yunarto mengatakan Fadli Zon justru memperoleh suara tertinggi di dearah pemilihannya (dapil).

"Fadli Zon suara tertinggi kok.. ayo berbuat adil dimulai dgn menjadi objektif..." tulis Yunarto Wijaya.

Penelusuran TribunJakarta.com politikus Partai Gerindra itu berada di Dapil Jawa Barat V meliputi Kapubaten Bogor.

Yunarto Wijaya juga mengatakan beredar isu yang menyebut Fadli Zon, Ferdinand Hutahaean (Demokrat), dan Faldo Maldini (PAN) gagal ke Senayan.

Sepengetahuan Yunarto Wijaya, Fadli Zon justru memiliki suara tertinggi di dapilnya.

3. Nasib Faldo Maldini dan Ferdinand Hutahahean Persaing Fadli Zon

Sedangkan Ferdinand Hutahahean dan Faldo Maldini belum diketahui nasibnya.

 
"Viral beredar: Fadli Zon, Ferdinand Hutahean & Faldo Maldini gak lolos dpr...

Yang saya tau Fadli suara tertinggi di dapil itu, dua yg lain memang berat kalo liat survei..." tulis Yunarto Wijaya.

4. Netizen Diminta lebih Objektif

Yunarto Wijaya lantas meminta followersnya untuk bersikap objekti saat melihat kenyataan yang ada.

"Ayo objektif melihat realita, terlepas gak sesuai dengan keinginan kita..." tulis Yunarto Wijaya.

Twitter Yunarto Wijaya
Twitter Yunarto Wijaya (Istimewa)

Kicauan Jurkam Prabowo-Sandi, Haikal Hassan baru-baru ini mencuri perhatian warganet.

Beberapa waktu lalau Haikal Hassan mencuitkan hal tentang beberapa nama pimpinan Lembaga survei.

Ada pun beberapa nama yang disebutkan di antaranya CEO Poltracking Hanta Yuda, Direktur Eksekutif Indikator, Burhanuddin Muhtadi.

Selain itu disebutkan pula Direktur Eksekutf Charta Politika, Yunarto Wijaya.

"Denny J.A

Saiful Muzani

Yunanto Wijaya

 
Burhanuddin Muhtadi

Hanta Yudha Ehm ehem.... uhuk uhhuk....," begitu cuit Haikal Hassan, Minggu (21/4/2019).

Namun diketahui sebelumnya bahwa hasil quick count dari beberapa lembaga survei in isempat dipertanyakan oleh BPN.

Beberapa lembaga survei bahkan sampai dilaporkan ke komisi Pemilihan Umun (KPU).

Ada 6 lembaga survei yang dilaporkan Tim Advokasi dan Hukum BPN Prabowo-Sandi.

Keenam lembaga survei tersebut antara lain LSI Denny JA, Indo Barometer, Charta Politika, SMRC, Poltracking, dan Voxpol.

6 lembaga survei ini dinilai telah menyampaikan berita yang tidak benar.

 
"Beberapa lembaga survei ini kami menduga mereka pasti ada orceran untuk kemudian membuat quick count seperti ini," ujar Koordinator Pelaporan Djamaluddin Koedoeboen, Kamis (18/4/2019) kemarin seperti dilansir dari Kompas.com.

Terlepas dari hal itu, kicauan Haikal Hassan itu rupanya mendapat tanggapan dari Yunarto Wijaya dan Hanta Yudha.

Dari pengamatan TribunJakarta, Hanta Yuda lebih dulu menanggapi kicauan Haikal Hassan.

Dalam kicauannya, Hanta Yuda justuru memohon kepada Haikal agar mengaminkan doanya.

"Mohon aminkan doaku ustadz :)

"Yaa Allah Yaa Robb, jadikan fitnah ini sbg pahala & kemuliaan bagi kami&keluarga, jk kami curang dg Quick Count ini jauhkan & cabutlah keberkahan dari hidup kami, tp jika kami jujur & tdk curang dg QC ini, berkahilah kami dan keluarga dunia akhirat," tulis Hanta Yuda membalas kicauan Haikal Hassan.

Selang satu jam, Yunarto Wijaya pun nampak menangggapi kicauan Haikal Hassan.

Tidak banyak yang ditulis Yunarto Wijaya dalam tanggapannya itu.

Dalam kicauannya, Yunarto Wijaya tampak mengkoreksi ejaan namanya yang salah.

Yunarto Wijaya juga menyinggu soal provokasi.

"Ralat: Yunarto, bukan yunanto.. Mujani, bukan muzani... Berpikir, bukan provokasi," cuit Yunarto Wijaya.

Sebelumnya diwartakan Tribun Solo, Yunarto Wijaya mengaku tidak keberatan jika harus menjelaskan detil metodologi penghimpunan data quick count Pilpres 2019, bahkan soal sumber dana.

Itu asalkan, kata Yunarto Wijaya, BPN pun adil membuka metodologi real count internal yang menyebut Prabowo-Sandiaga menang 62 persen seperti diklaim Prabowo Subianto.

“Cara satu-satunya bagaimana kemudian, data yang diklaim 62 persen itu bisa dibuka kehadapan publik secara keilmuan. Tidak ada kaitannya dengan aspek legal dan menunjukkan siapa yang lebih benar di mata KPU,” katanya saat konfrensi pers Expose Data Hasil Quick Count Pilpres 2019 di Jakarta, Sabtu (20/4/2019).

“Dan kami mengajak untuk membuka hal-hal yang peru dibuka, termasuk soal dana,” sambungnya.

Pria yang akrab disapa Toto itu menilai sikap BPN yang meragukan quick count lembaga survei terakreditasi KPU adalah upaya membangun opini di masyarakat.

“Yang terjadi tidak pernah sekalipun pihak BPN, atau minimal lembaga yang menyatakan datanya berbeda dengan lembaga survei berani membuka data sehingga yang muncul klaim konspiratif dan ujungnya membingungkan masyarakat,” tukas Toto.

Untuk diketahui, Prabowo Subianto telah mendeklarasikan kemenangannya pada Pilpres 2019, Kamis (19/4/2019) kemarin.

"Saya prabowo Subianto menyatakan bahwa saya dan sauara Sandiaga Uno mendekralasikan kemenangan sebagai presiden dan wakil presiden RI tahun 2019-2024 berdasarkn perhitungan lebih dari 62 persen perhitungan real count," ucap Prabowo Subianto.

Dijelaskannya bahwa deklarasi tersebut dilakukan lebih cepat karena pihaknya telah mengantongi bukti-bukti kecurangan yang terjadi selama Pilpres 2019.

"Kemenangan ini kami deklarasikan secara lebih cepat karena kami punya bukti-bukti bahwa telah terjadi usaha-usaha dengan berbagai ragam kecurangan yang terus terjadi di berbagai desa, kelurahan, kecamatan, kabupaten seluruh Indonesia," paparnya.

Sementara itu Jokowi sempat memberikan pernyataan terkait hasil quick count sejumlah lembaga survei.

Jokowi menyampaikan bahwa dari hasil quick count 12 lembaga survei, menunjukkan pasangan 01 unggul dari pasangan 02.

Meski begitu, Jokowi meminta kepada para pendukungnya agar tetap bersabar menunggu hasil perhitungan resmi KPU.

"Kami menyampaikan bahwa hasil quick count dari 12 lembaga survei menyatakan Jokowi-Maruf Amin mendapatkan persentase 54,05 persen dan Prabowo-Sandiaga mendapatkan persentase 45,05 persen," kata Jokowi, Kamis (18/4/2019).

"Kita tahu semua perhitungan quick count adalah cara perhitungan ilmiah."

"Akurasinya 99 persen hampir sama dengan perhitungan dengan real count."

"Namun sekali lagi kita harus tetap sabar, sabar menunggu hasil perhitungan resmi dari KPU," urai Jokowi.

Berita Diterbitkan Oleh Tribun Jakarta

Link:http://jakarta.tribunnews.com/amp/2019/04/22/fadli-zon-ramai-disebut-tak-lolos-ke-senayan-yunarto-wijaya-ungkap-fakta-lain-ayo-objektif?page=4

Dengan Judul:Fadli Zon Ramai Disebut Tak Lolos ke Senayan, Yunarto Wijaya Ungkap Fakta Lain: Ayo Objektif

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved