Kisah Teladan Nabi Muhammad SAW Nangis Terisak saat Sholat Malam, Buat Siti Aisyah Bingung

Rasulullah SAW mengangkat tangannya takbiratul ihram, ketika dia memasuki surat yang dibacanya, Rasulullah menangis terisak-isak.

Penulis: Rizka Pratiwi Utami | Editor: Tresia Silviana
mtf-online.com
Kisah Teladan Nabi Muhammad SAW Nangis Terisak saat Sholat Malam, Buat Siti Aisyah Bingung 

Pertama, ketika salat malam, sholatlah dua rakaat, karena Rasululah SAW paling sering melakukan sholat malam dua rakaat-dua rakaat (matsna-matsna).

Sesudah empat kali dua rakaat (berarti delapan rakaat), anda lakukan sholat dua rakaat lagi yang disebut dengan salat syafa’.

Pada rakaat pertama, dan baca Surah Al-Fatihah dengan Al-Kafirun, dan pada rakaat yang kedua, Anda baca Surah Al-Fatihah dengan Al-Ikhlash.

Kemudian tunaikanlah salat witir satu rakaat.

Bacalah Surah Al-Fatihah, Al-Falaq dan Surah An-Nas. Kemudian bacalah istighfar sebanyak tujuh puluh kali (astaghfi rullaha rabbi wa atubu ilaih). Aku memohon ampun kepada Allah Tuhanku dan kembali kepada-Nya.

Usai istighfar, sebelum rukuk bacalah doa: “Hadza maqamul ‘aidzi bika minannar” (Ya Allah, inilah saya yang berlindung kepada-Mu dari api neraka) sebanyak tujuh kali.

Keutamaan Membaca Surah Al-Kahfi di Hari Jumat, Surah Al-Kahfi dalam Bahasa Arab dan Latin

Bacaan Surat Yasin Lengkap Arab, Latin dan Artinya serta 11 Fadilah Surah Yaasiin yang Luar Biasa

Sebelum Bel Pulang Sekolah, Murid MIN 1 Teladan Palembang Baca Surah-surah Pendek

Setelah itu mohonkanlah ampunan bagi kaum mukminin dan mukminat. Sebut nama mereka satu per satu. Paling sedikit empat puluh orang. Ucapkanlah rabbighfirli .. wa, .. dan seterusnya. Kemudian kita berdoa apa saja.

Lalu kita rukuk, iktidal, sujud, tasyahud dan seterusya.

Insya Allah, Anda akan merasakan kenikmatan menangis pada waktu dini hari.

Menangis di hadapan Allah SWT, namun ini semua dilakukan pada saat salat sunnat, tidak pada sholat fardhu.

Mengapa? Karena saat sholat fardhu, kita dianjurkan untuk memperpendek bacaan salat, sebab boleh jadi ada orang yang hendak melakukan keperluannya di tempat lain.

Mungkin juga ada orang yang sangat tua, atau ada di antara pengikut shola tyang sedang sakit.

Karena itu, Rasulullah SAW hanya memperpanjang sholatnya pada saat beliau menunaikan ibadah salat malam.  

Pada sholat fardhu, beliau tidak melazimkan sholat yang panjang.

Dalam sebuah hadist qudsy disebutkan ada empat tanda orang-orang yang diterima salatnya.

Halaman
123
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved