7 Tradisi Peringatan Isra Mikraj di Indonesia & Luar Negeri Ini Masih Ada Sampai Sekarang, Apa Saja?
7 Tradisi Peringatan Isra Miraj di Indonesia dan Luar Negeri Ini Masih Ada sampai Sekarang, Apa Saja?
Penulis: Nadia Elrani | Editor: Sudarwan
7 Tradisi Peringatan Isra Miraj di Indonesia dan Luar Negeri Ini Masih Ada sampai Sekarang, Apa Saja?
SRIPOKU.COM - Isra Mikraj merupakan salah satu peristiwa penting yang pernah terjadi di dunia Islam.
Peristiwa tersebut adalah perjalanan penting Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram ke Masjid al-Aqsha pada malam hari untuk bertemu Allah.
Perjalanan Isra Mikraj tersebut dilakukan hanya dalam waktu satu malam dengan menempuh perjalanan dari dari bumi ke langit untuk menerima perintah salat.
• Setelah Airlangga Sucipto, Sriwijaya FC Masih Tunggu Pemain Naturalisasi?
• Djulijono dan Istrinya Alami Luka Serius Dibacok Kawanan Perampok, Jalani Operasi di RSRK Charitas
• Kronologis Lengkap Aksi Perampokan Dialami Pasutri Pemilik Toko Emas, TKP di Tengah Pemukiman Warga
• Setelah Meninggal di Sinetron Orang Ketiga, Kini Marshanda Hidup Mewah di AS, Kondisi Sang Ayah?
• Punya Banyak Musuh, Ternyata Nikita Mirzani Ada Tandingannya, Akui Tak Berani dengan Wanita Ini
Allah SWT. sendiri telah berfirman dalam al Quran surat al Isra ayat 1 yang artinya:
“Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”
Setelah 14 abad berlalu, kejadian Isra’ Mi’raj telah bergeser dari sekadar peristiwa, menjadi ritual dan peringatan.
Mengingat pentingnya peristiwa tersebut, Isra Miraj Nabi Muhammad yang tahun ini jatuh pada Rabu (3/04/2019), umat muslim di seluruh dunia turut memperingati dengan mengadakan acara semacam tradisi untuk menyambut hari tersebut.
Meski tak semeriah Idul Fitri atau Idul Adha, tradisi ini banyak dilakukan mulai dari berdoa dan makan bersama hingga ke tradisi yang sangat unik.
Lalu Seperti apa tradisi-tradisi Isra' Mi'raj di berbagai macam daerah?
Berikut ini tradisi Isra' Mi'raj dilansir dari tebuirengonline.com:
1. Tradisi Rejeban Peksi Buraq, Yogyakarta

Yogyakarta memiliki tradisi Jawa yang telah ratusan tahun dilakukan di Kraton Yogyakarta yang disebut dengan Rejeban Peksi Buraq.
Dua Burung Buraq sebagai simbol kendaraan Nabi Muhammad yang terbuat dari kulit jeruk bali dibawa oleh abdi dalem Kaji Selusin dari Bangsal Kencana Kraton Yogyakarta menuju Serambi Masjid Gede Kauman.
Burung Buraq itu bertengger di atas susunan gunungan buah yang terdiri dari beberapa macam buah seperti manggis, rambutan dan juga tebu.
Nantinya, gunungan buah itu akan dibagikan kepada jamaah masjid usai pengajian.
• Unggah Video Perjuangan Masa Lalu, Netter Salfok dengan Wajah Dewi Perssik & Singgung Masalah Oplas
• Kawanan Perampok Hadang Akiong Saat di Bentor, Gasak Tas Berisi Perhiasan yang Ditaksir Rp1,6 Miliar
• Segera Menikah, Muzdalifah Mantan Istri Nassar Makin Romantis dengan Calon Suami, Intip Potretnya
• Besok, Mantan Striker Persib Bandung Airlangga Sutjipto Bergabung dengan Sriwijaya FC
• Sukses Taklukkan Kalteng Putra 3-0, Pelatih Arema FC Ungkap Ini Kunci Kemenangannya
2. Tradisi Rajaban, Cirebon

Cirebon yang menjadi salah satu tempat penyebaran agama Islam di Tanah Jawa sarat akan tradisi.
Masyarakat Cirebon punya tradisi Isra Miraj yang jatuh pada tanggal 27 Rajab dalam Kalender Hijriah, yaitu Rajaban.
Biasanya masyarakat Cirebon berbondong-bondong pergi berziarah ke Plangon, tempat dua makam penyebar ajaran agama Islam yakni Pangeran Kejaksan dan Pangeran Panjunan.
Selain itu, tradisi Rajaban juga biasa digelar di Keraton Kasepuhan Cirebon.
Keraton Kasepuhan biasanya menggelar pengajian untuk umum dan melakukan tradisi membagikan nasi bogana kepada warga keraton, kaum masjid, abdi dalem dan masyarakat Magersari.
Nasi bogana itu terdiri dari kentang, telor ayam, tempe, tahu, parutan kelapa dan bumbu kuning yang dijadikan satu.
3. Tradisi Nganggung, Bangka Belitung

Di Kampung Bukit, Kelurahan Toboali, Kecamatan Toboali, Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Bangka Belitung punya tradisi untuk menyambut hari Isra Miraj. Nama tradisi itu adalah Tradisi Nanggung.
Nganggung adalah tradisi membawa makanan dari rumah masing-masing menggunakan dulang atau rantang.
Makanan yang dibawa biasanya berupa kue, buah-buahan atau nasi lengkap dengan lauk pauknya.
Tradisi nganggung pada Isra Miraj biasanya tak hanya dilaksanakan warga Kampung Bukit, tetapi juga warga desa lain di Bangka Selatan.
4. Perayaan Kerja Tahun di Karo, Sumatera Utara

Di Karo masyarakat merayakan Isra’ Mi’raj dengan cara mempraktikkan sebuah tradisi yang disebut Kerja Tahun.
Ini adalah semacam pesta panen yang dilakukan orang desa sebagai bentuk rasa syukur atas anugerah Tuhan.
Kerja Tahun ini beda-beda waktu penyelenggaraannya, tergantung dari tiap desa. Sebagian desa merayakannya menjelang Isra Miraj.
Itu semua tadi adalah tradisi peringatan isra’ mi’raj yang ada di Indonesia.
• Sekda Muba Soroti Program CSR Perusahaan, Harus Bermanfaat Bagi Masyarakat
• Daftar Toko Kosmetik di Palembang Paling Terkenal, Lengkap dengan Harga, Alamat hingga Nomor Telepon
• Download MP3 Lagu Monopoly Ariana Grande feat Victoria Monet Terbaru April Lengkap dengan Album Lain
• Hasil Manchester United Vs Wolverhampton Wanderers, Kartu Merah Berujung Gol Dan Kekalahan
• Ikut Kampanye Jokowi, Keanggotaan dan Jabatan Cik Naya Dicabut Gerindra. Begini Tanggapan Cik Naya
5. Tradisi Nyadran Desa, Siwarak Semarang

Warga di Kelurahan Kandri Kecamatan Gunungpati yaitu di RW 2 Kampung Siwarak mengikuti tradisi Nyadran Desa atau Haul Umum untuk memperingati Isra Mi’raj.
Dalam Nyadaran itu juga diadakan kirab budaya seperti mengarak replika hewan badak Siwarak, gunungan berisi buah dan sayuran dari hasil bumi pertanian penduduk, alat musik lesung, permainan tradisional thek thek dan pawai drumband serta kelompok tani.
Sepanjang rute pawai, berbagai atraksi peserta tersebut menjadi tontonan warga yang sudah menunggu di depan rumahnya masing-masing.
Musik drum band dan alunan lagu dari grup kempling dengan memukul rebana seakan memecah keheningan pagi di desa tersebut.
Setelah kirab, peserta menampilkan keterampilan seperti pencak silat dan tarian di tengah lingkaran.
Kemudian peserta membawakan cerita awal mula daerah itu diberinama kampung Siwarak.
6. Tradisi Berabagi Permen, Kanada

Di Kanada, beberapa muslim membuat permen dan membagi-bagikannya untuk tetangganya.
Beberapa Muslim merayakan acara Isra Miraj selama dua hari.
Kegiatan lain yang terkait dengan Isra Miraj dan termasuk puasa di siang hari, serta membaca Al-Quran dan menggunakan tasbih di malam hari.
Beberapa orang membuat permen untuk berbagi dengan orang lain atau memberikan sumbangan untuk amal.
Beberapa siswa belajar tentang Isra Miraj dengan mendengarkan ceramah para ulama dengan CD atau rekaman, sedangkan sebagian lainnya membaca materi yang diperoleh dari toko buku, perpustakaan dan sumber-sumber lainnya.
• Lucinta Luna Terancam Jadi Janda, Ini 2 Ramalan Diprediksi Soal Masa Depan Pernikahan dengan Suami
• Sejarah Isra Mikraj, Kisah Perjalanan Nabi Muhammad SAW Naik ke Langit Ketujuh dalam Semalam
• BREAKING NEWS : Pasutri Pemilik Toko Emas Sumber Mas Dirampok, Keduanya Dibacok Kawanan Perampok
• Tak Terekspose! Begini Hidup Anak Pertama Dono Warkop DKI Bikin Haru Sang Istri Gegara Pekerjaan Ini
• Tak Terekspose! Begini Hidup Anak Pertama Dono Warkop DKI Bikin Haru Sang Istri Gegara Pekerjaan Ini
7. Pengadaan Konferensi di Amerika, Australia, dan Inggris

Ada banyak cara merayakan Isra Miraj di kalangan orang Amerika.
Menurut TimeandDate.com, konferensi tentang Isra’ Mi’raj diadakan di beberapa negara bagian Amerika Serikat dalam beberapa kali.
Media telah melaporkan bahwa ribuan Muslim di California, Wisconsin dan negara-negara bagian lain merayakan perayaan ini setiap tahun.
Selain itu, banyak juga muslim lain di sana membuat doa-doa khusus di malam hari.
Sebagian orang menghadiri doa dan khutbah di pusat-pusat Islam atau masjid semantara yang lain menikmati Isra’ Mi’raj di rumah masing-masing.
Beberapa muslim merayakannya selama dua hari.
===