Isra' Mi'raj: Saat Kedukaan Nabi Muhmmad SAW Memuncak Ditinggal Khadijah dan Abu Thalib

Isra' Mi'raj: Saat Kedukaan Nabi Muhmmad SAW Memuncak Ditinggal Orang Terkasih Khadijah dan Abu Thalib

Penulis: Hendra Kusuma | Editor: pairat
Istimewa
Isra' Mi'raj: Saat Kedukaan Nabi Muhmmad SAW Memuncak Ditinggal Orang Terkasih Khadijah dan Abu Thalib 

Sepeninggal Khadijah dan Abu Thalib, posisi Rasulullah semakin terjepit. Intimidasi kafir Quraisy semakin menjadi-jadi. Dakwah di Makkah serasa tidak lagi memiliki celah untuk bergerak.

4. Mendapatkan Tekanan

Ustad Abdul Somad memberi ceramah dalam tabligh akbar di Lapangan Pamedan Tanjungpinang, Selasa (7/8/2018).
Ustad Abdul Somad memberi ceramah dalam tabligh akbar di Lapangan Pamedan Tanjungpinang, Selasa (7/8/2018). (Tribun Batam/Munirul Ikhwan)

Rasulullah tak mau berdiam diri. Dakwah di Makkah dibatasi, beliau pun berupaya dakwah ke luar Makkah. Beliau pergi ke Thaif dengan harapan di sana dakwah diterima. Namun apa yang terjadi? Penduduk Thaif justru mengusir Rasulullah dan melempari dengan batu hingga kaki beliau berdarah.

Setelah mengalami amul huzn inilah, Allah Subhanahu wa Ta’ala meng-isra’-kan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Beliau diperlihatkan tanda-tanda kekuasaan Allah mulai dari perjalanan yang super kilat ke Baitul Maqdis, mengimami para Nabi di sana, lantas naik ke sidratul muntaha, bertemu dengan Allah Subhanahu wa Ta’ala dan mendapat perintah sholat lima waktu, juga diperlihatkan surga dan neraka. Semua rangkaian peristiwa itu merupakan tasliyah bagi beliau.

"Bagaimana mereka rapat dan rencana menghabisi Nabi Muhammad, dengan berbagai rencana keji untuk menyingkirkan Nabi yang paling dikasihi yang maha kuasa ini."

"Namun beberapa rencana itu kemudian diurungkan karena kharimatik Nabi Muhammad yang luar biasa."

"Umar Bin Hisyam alias Abu Jahal, paman nabi sendiri kemudian merencanakan membunuh Nabi SAW di dalam kamar dengan mengirim satu utusan. Namun, tidak disetujui, karena takut dengan kafilah yang membela Nabi SAW."

"Maka Abu Jahal, kemudian mengutus beberapa orang perwakilan dari setiap suku diutus satu orang dan setuju. Maka diutus para utusan untuk menghabisi Nabi Muhammad SAW, eksekusi dilanjutkan malam."

"Namun pada malam itu datanglah Jibril utusan Allah memberi tahukan Nabi Muhammad SAW, tentang rencana keji Abu Jahal cs."

"Maka Nabi SAW kemudian menemui sahabatnya Abu Bakar dan Hijrah. Apa pelajaran dari sini, kita perlu sahabat setia, karena itu Abu Bakar pun setuju mendukung Nabi SAW untuk Hijrah."

HIJRAH
"Lalu berangkat keesokan harinya, Nabi salat Isya dan tidur sehabis Isya, biar mudah Tahajud malam."

"Makanya habis Isya itu ngobrol itu makruh, kecuali jika ada acara pengajian."

"Nabi kemudian bangun pada pukul 2 malam untuk salat Tahajud, dia keluar namun dikepung para pemuda yang hendak menghabisinya."

"Namun kemudian keluar ayat: " Wa ja ‘alna mim baini aidihim saddaw wa min kholfihim saddan fa agsyaina hum fa hum laa yubsiruun " Surat Yasin Ayat 9.

Para pengepung tidak dapat melihat Nabi keluar dan malam itu juga Hijrah, mereka kemudian tersadar dan masuk serta membongkar tempat tidur Nabi SAW, tetapi saat dilihat Syadina Ali bin Abi Thalib yang menggantikan nabi Muhammad."Ah Kau Ali!!!, mereka kaget dan malam itulah Nabi Hijrah.

Halaman
1234
Sumber:
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved