Wacana Fatwa Haram Game PUBG Tengah Dikaji, Ini Kata Pakar Psikologi Forensik & MUI Palembang
Fatwa haram untuk game online PUBG itu dimaksudkan boleh jadi untuk menghindari kekhawatiran adanya aktor-aktor pemula yang menjadi inspirasi pelaku
Penulis: Rizka Pratiwi Utami | Editor: pairat
Menurutnya, melalui kajian itu baru MUI bisa menerbitkan fatwa dan larangan. Namun pihaknya enggan gegabah, lantaran harus dilakukan kajian secara komprehensif lebih dulu.
Apabila pihaknya langsung mengeluarkan larangan, dikhawatirkan masyarakat akan mempertanyakan tentang hal yang dilarang dan menimbulkan polemik baru.
"Sesuatu hal yang bisa dilarang itu jika memiliki dampak langsung bagi ketenangan dan sangat menganggu. Jika setelah dikaji memang banyak negatifnya, maka kita akan keluarkan fatwanya," jelas Saim.
Diakuinya, secara pribadi ia pun sering mendengar banyak dampak negatif yang ditimbulkan oleh game PUBG seperti anak bermain kebablasan sampai lupa waktu, jarang belajar hingga ditakutkan game tersebut dipraktikkan langsung oleh anak-anak pencandu game PUBG.
"Dampak nyata dari game itu jelas, belajar jadi terganggu bahkan sampai lupa belajar karena asik bermain," katanya.
• Waspada Indonesia, Pelatih Vietnam Pakai Strategi Mata-mata untuk Intip Kekuatan Lawan
• Prakiraan Cuaca BMKG di Kota Palembang Hari Ini, Sabtu 23 Maret 2019, Hujan Sampai Dini Hari
• Penting! Cara Daftar Ulang SNMPTN 2019 dan Aturan Baru Sistem Kunci SBMPTN 2019
Tanggapan Gamers di Palembang
Gamers Muhammad Agung menyesalkan apabila game PUBG tersebut ditutup ataupun dilarang.
"Sayang sekali jika ada larangan seperti itu karena PUBG itu game yang menjadi hobi bukan makanan," ujarnya kepada Sripoku.com, Jumat (22/3/2019).
Agung menambahkan sebenarnya bukan gamenya yang salah melainkan kepribadian masing-masing para gamers.
Brenton Tarrant Dikabarkan Lakukan Aksi Brutal di Selandia Baru Terinspirasi dari Game Online, PUBG?
Seharusnya para gamers menyikapi secara dewasa permainan tersebut sehingga tidak menyalahgunakannya atau menjadi inspirasi untuk berbuat hal-hal negatif seperti teroris yang menembaki jemaah di masjid Selandia Baru, beberapa waktu lalu.
Agung yang sudah setahun bermain dengan level Gold 3 sangat menyesalkan apabila PUBG ditutup dan berencana pindah bermain game Mobile Legend.
Wahyuni Anindia, gamers perempuan yang baru ada di level Bronze juga sangat menyesalkan apabila PUBG ditutup.
"Sebenarnya itu salah dari pemikiran teroris tersebut yang mengaplikasikan di dunia nyata bukan salah gamenya. Kalau mau dilarang kenapa cuma PUBG? Kenapa tidak game yang lainnya juga," ujar Anindia.
===
