Brenton Tarrant Dikabarkan Lakukan Aksi Brutal di Selandia Baru Terinspirasi dari Game Online, PUBG?
Brenton Tarrant Dikabarkan Lakukan Aksi Brutal di Selandia Baru Terinspirasi dari Game Online, PUBG?
Penulis: Nadia Elrani | Editor: Welly Hadinata
Menurut pengakuan seorang manager Big River Gym, Tracey Gray, Kota Grafton, New South Wales Bagian Utara, dimana Tarrant dulunya bekerja disana sebagai salah satu pelatih kebugaran professional, Gray mengaku jika Tarrant sangat menyukai senjata api.
Gray berasumsi jika ada yang mengubah pribadi Tarrant selama ia bepergian ke luar negeri.
Tarrant sempat bekerja di Bitconnect, sebuah perusahaan mata uang digital untuk membiayai perjalanannya.
Tarrant sendiri pernah berkunjung ke sejumlah negara di Eropa, Asia Tenggara, dan Asia Timur.
Dikabarkan sebelumnya, sebanyak 49 orang tewas dalam aksi penembakan sadis yang dilancarkan ketika warga Muslim menunaikan salat Jumat di Masjid Al Noor dan Linwood di Kota Christchurch, Selandia Baru.
Membicarakan masalah game online, bahayakah permainan ini untuk perkembangan psikologi manusia?
Dilansir dari Kompas.com selama ini ada banyak penelitian yang mengindikasikan bahwa kekerasan dalam video game membuat pemainnya menjadi agresif dan anti-sosial di dunia nyata.
Namun ada bukti terbaru yang menunjukkan hal sebaliknya.
Bukti tersebut berupa hasil perbandingan pengujian menggunakan Magnetic Resonance Image (MRI) pada otak seseorang yang memainkan game berunsur kekerasan dengan orang yang tidak.
Pemindaian otak dilakukan saat kedua tipe responden tersebut diperlihatkan berbagai gambar yang memicu emosi.
Hasilnya, sebagaimana dilansir KompasTekno dariTechtimes, Sabtu (11/3/2017), orang yang sudah lama memainkan game kekerasan terlihat menunjukkan tanda-tanda reaksi syaraf serupa dengan orang yang sama sekali tidak memainkan game sejenis.
Dr. Gregor Szycik, ketua penulis penelitian sekaligus profesor di Hannover Medical School, menjelaskan bahwa seluruh respondennya adalah pria.
Pemilihan ini dilakukan karena hingga saat ini tindakan agresif cenderung umum terlihat pada pria yang rata-rata menyukai game bernuansa kekerasan.
Responden yang dihadirkan seluruhnya merupakan pemain game berpengalaman dan pernah memainkan game First Person Shooter seperti Call of Duty selama empat tahun.
• Begini Kabar Terbaru Sonny Tulung Famili 100 yang Ternyata Sibuk Nyaleg
• Mayoritas Speedboat tidak Memiliki Surat Persetujuan Berlayar (SAP), Termasuk Speedboat Awet Muda
• Sanksi Segera Usai, Conor McGregor Targetkan Comeback Pada Bulan Juli
Sepanjang tahun itu mereka memainkannya dalam durasi dua jam per hari.