Wawancara Eksklusif
Kami Dilempari dan Diserbu, Cerita Kepala BNNP Sumsel Saat Razia Narkoba di Kampung Baru Palembang
Apa yang sebenarnya terjadi pada malam itu, berikut petikan wawancara wartawan Sripoku.com dengan Kepala BNNP Sumsel Brigjen Pol Jon Turman Panjaditan
Penulis: Andi Wijaya | Editor: Welly Hadinata
Keluarga Akbar sejauh ini tidak mempersoalkan secara hukum, tapi bagaimana jika suatu hari berubah pikiran dan menuntut pihak BNNP?
Ya benar, kami sudah menyelesaikan masalah ini secara kekeluarga, ini insiden (musibah). Kami awalnya tidak mengetahui adanya korban, karena posisi Akbar pun saat itu kami tidak tahu dimana. Setelah tim mundur dan pulang, selang satu jam Polsek Sukarame menelepon katanya ada korban peluru nyasar. Terus kami crosscheck.
Nah, mengetahui kejadian itu kami langsung melihat kondisi korban. Dan bersama orang tua dan pengacaranya membawa korban ke RS Umum untuk dilakukan operasi. Alhamdulilah usai operasi kondisi Akbar baik. Terkait nanti ada tuntutan dari pihak keluarga, ya kita selesaikan secara kekeluargaan.
Apa gambaran Anda mengenai peredaran narkoba di Sumsel?
Sumsel ini merupakan daerah lewatnya (perlintasan). Kalau ada informasi yang kita peroleh, pasti pelaku narkoba dapat kita ringkus beserta barang bukti. Namun sangat disayangkan jika tak ada informasi yang masuk maka barang narkotika tersebut bisa lewat saja.
Ada yang ke Lampung, lalu ke Jakarta lewat darat (dari Sumatera Utara, Aceh, Riau) ada yang tertangkap dan banyak kasusnya. Sedangkan yang lewat laut (lewat sungai, parit 3 dan parit 5), pernah ada pelaknya kita tangkap sebanyak barang bukti 5 kg sabu. Dan lewat udara juga pernah, beberapa tersangka pernah kita tangkap.
Sumsel diduga jadi wilayah transit narkoba dari luar negeri. Apa penjelasan Anda?
Benar, Sumsel merupakan wilayah transit. Dan banyak barang bukti sabu dan ekstasi yang diinapkan di Sumsel. Baru nanti di distribusikan sampai ke Ujung Pandang (Makassar), Surabaya dan kota-kota lain. Sumsel juga menjadi tempat pemasaran. Jadi tiga hal ini, perlintasan, transit dan pemasaran ada ditempat kita.
Banyak sekali masyarakat di Palembang ini yang sudah kecanduan. Untuk kita dari BNNP Sumsel, berharap kepada masyarakat jika ada keluarganya, putra-putri, atau suaminya, yang sudah kecanduan narkoba,
yang sudah terpapar narkoba, datanglah ke BNNP jangan takut-takut, pasien akan kita obati. Nantinya akan dilakukan assesment oleh dokter, psikolog, konselor di BNNP.
Setelah assesment, ketemulah dejarat ketergantungan yang bersangkutan apakah ringan atau sedang akan diberikan rawat jalan, dilaksaankan seminggu 1 kali. Jika pasein sudah berat, maka pasein akan kita rehabilitasi, ke
tempat-tempat balai rehabilitasi, seperti di Lido, di Kalianda Lampung, di Batam, di Ujung Pandang (Makassar) dan ada juga di Medan. Biaya semua gratis, namun ongkos ditanggung sendiri.
===