News Video Sripo
Video Latihan Simulasi Pengamanan Pileg & Pilpres 2019, Massa Serang Kantor KPU
Namun, sekelompok warga tersebut tetap memaksa untuk mecoblos dan menilai adanya permaian di TPS 01, yang menyembunyikan surat suara
Penulis: Andi Wijaya | Editor: Igun Bagus Saputra
Laporan Wartawan Sripoku.com, Andi Wijaya
SRIPOKU.COM,PALEMBANG -- Berawal adanya satu salah kendaran mobil yang mogok dengan posisi melintang ditengah jalan, sehingga menghalangi kendaraan mobil rombongan ketua KPU.
Tiba-tiba dari arah belakang muncul kenadaran lain diduga komplotan pelaku, yang stop, menyerang dan berusaha menculik Ketua KPU.
Mengetahui hal itu, Walpri (pengawal pribadi) berupaya mengahalangi dan melakukan perlawanan terhadap pelaku serta langsung melaporkan kejadian ini ke posko mantap brata.
Tak pelak sata itu pelaku pun langsung dilumpuhka dan ketua KPU berhasil diamankan.
Namun, satu pelaku berhasil melarikan diri.
Oleh team pengawalan pelaku langsung dihadang. Saat itu terjadi perlawanan dari petugas dan
pelaku. Petugas berhasil melumpuhkan pelaku dengan cara bela diri.
Sedangkan salah satu yang berhasil kabur berhasil dilakukan pengejaran oleh team pengawal dan polsek setempat.
Pada, Rabu (27/6/2018), saat penboblosan di TPS 01, Kelurahan Silaberanti Kecamatan Jakabaring, Palembang, terjadi insiden, dimana muncul sejumlah yang hendak menyalurkan suaranya di TPS 01.
Dimana Ketua KPPS yang didampingi personilnya sedang melaksanakan pengamanan
di TPS 001, maupun sejumlah saksi calon.
Namun, sekelompok warga tersebut tetap memaksa untuk mecoblos dan menilai adanya permaian di TPS 01, yang menyembunyikan surat suara sisa di penghujung waktu pemungutan suara di TPS.
Terjadi lah penolakan untuk menuju ke TPS, lain karena waktu yang sudah mepet menjelang penutupan pemungutan suara di TPS Pukul 13.00, Memanas, diduga adanya kecurangan, keesokan harinya massa pun tiba di kantor KPU dan langhsung ditemui oleh team negosiatos dan massa
menujuk 5 orang perwakilannya.
Ternyata pertemuan itu tidak menemukan titik temu. Kapolsek pun melaporkan kejadian ini ke Polresta Palembang.
Massa pun mulai memanas dan anarkis. Anjing K9 diturunkan untuk mengurai massa, pasukan dalmas awal melipat tali dalmas dan pasukan dalmas lanjut melaksanakan lapis ganti serta
melakukan penebalan.
Massa terus memanas, memukul, menedang, seta melempar petugas. Melihat situasi tersebut, petugas menembakan Flasball, massa kembali membakar ban.
Sedangkan Kapolresta Palembang, langsung melapor situasi kepada Kapolda Sumsel " massa bertambah Anarkis", sehingga PHH brimob untuk melakukan Lintas gantiserta perlu menyiapakan tri patra. Danki PHH pun memerintahkan PHH brimob untuk mendorong maju, tim penindak menangkap provokator.
Saat itu juga Danki brimob menembakan water canon sehingga massa pu pecah dan ada korban dari massa.