Keluar Malam Demi Rawat Warga, Cerita Bidan Desa di Pemulutan Ogan Ilir yang Diperkosa OTD
Seperti diberitakan sebelumnya, peristiwa tersebut terjadi Selasa (19/2/2019) sekitar pukul 00.30 dinihari, berlangsung di kamar korban Yl yang tingga
"Jadi saya sudah perintahkan untuk olah TKP. Ini tanggung jawab kami. Ini kasus kejam. Peristiwa itu membuat kita ptihatin. Kami minta polda dan Puslabfor ikut membantu."
"Korban di Bhayangkara. Ada kedokteran kepolisian. Disini lebih kompeten untuk memeriksa korban apakah ada luka dalam adakah cairan sperma," ujarnya.
Dari pengakuan awal korban, dirinya disekap dan ditutup mata sehingga tidak bisa mengidentifikasi pelakunya.
Sehingga kasus ini menjadi tugas kepolisian untuk mengungkapnya.
"Menurut penjelasan, wajah korban ditutup. Jadi tidak bisa mengidentifikasi pelaku," jelasnya.
Kapolda pun meminta jajarannya untuk kejar sampai ketangkap para pelakunya. Dirinya enggan berasumsi apakah pelaku tersebut merupakan orang terdekat.
"Saya belum bisa berasumsi apakah pelakunya orang dekat. Saya menerjunkan Tim dari Polda, untuk tangkap," jelasnya.
Sementara itu Bupati Ogan Ilir (OI) Ilyas Panji Alam membesuk korban Y (27) yang dirawat di poli spesialis penyakit dalam rumah sakit Bhayangkara Palembang Rabu (20/2).
Usai menjenguk korban, Bupati Ogan Ilir Ilyas Panji Alam, berharap agar pihak kepolisian bisa mengungkap dan menangkap pelaku perampokan dan pemerkosaan yang menimpa bidan desa yang bertugas di Poskesdes, Pelabuhan Dalam, Kecamatan Pemulutan tersebut.
Tadi setelah saya lihat kondisi sudah lumayan membaik, korban memang saat kejadian sedang bertugas di Poskesdes, dia sudah cukup lama bertugas di Poskesdes statusnya sebagai bidan desa," ungkapnya.
Dirinya berharap kejadian ini merupakan yang terakhir dan tidak terjadi lagi kepada bidan desa ataupun peremuan lainnya.
"Muda-mudahan kejadian ini tidak akan terjadi lagi, karena perlakuan pelaku sangat keji dan kejam," jelasnya.
Pelaku pemerkosaan terhadap YL (27) Bidan Desa (Bides) di Simpang Pelabuhan Dalam Kecamatan Pemulutan Kabupaten Ogan Ilir (OI) masih terus diselidiki.
Kasubbid Yanmeddokpol, Dr Yunita L. Mars mengatakan, berdasarkan keterangan korban saat kejadian korban sedang tertidur bersama anaknya yang masih berusia 10 bulan.
"Ada komunikasi (antar pelaku) tapi komunikasi itu sedikit sekali. Cuma satu kata pelaku ke korban, kamu jangan menjerit, kalau kamu menjerit anak kamu akan saya bunuh"