Hati-Hati, Wanita Sering Menganggap Hal Ini Remeh, Ternyata Gejala Kanker Serviks

Berbagai jenis obat herbal pun dicobanya, tetapi tetap saja gejalanya tidak hilang. Kondisi fisiknya pun menurun dan terlihat pucat.

Editor: ewis herwis
SRIPOKU.COM/ANTON
Ilustrasi 

Perdarahan

Endang mengatakan, ketika itu ia sangat stres sehingga terus mengalami perdarahan.

Dokter lalu memutuskan untuk melakukan radiasi untuk menghentikan perdarahannya.

"Saya diradiasi 5 kali dan menunggu dua bulan untuk radiasi berikutnya. Pada masa tunggu itu saya diminta kemoterapi supaya tidak kecolongan dengan penyebaran kanker," paparnya.

Sejak awal pengobatan, Endang sudah mendapatkan transufi sebanyak 59 kantong darah.

Ia pun berjuang menghadapi rasa nyeri pada organ serviksnya dan juga efek samping pengobatan.

Pada masa itu pula ia mulai berkenalan dengan komunitas Cancer Information and Support Center (CISC).

CEK PONSEL ANDA, Inilah Daftar Ponsel Dengan Tingkat Radiasi Terendah

Penyakit Kawasaki, Penyakit Langka Yang Tak Boleh Diabaikan, Menyerang Balita, Begini Dampaknya

Inilah Cara Yang Paling Efektif Merawat Tas Kulit, Tips Berikut Ini Penting Untuk Diperhatikan

"Tadinya saya merasa sendirian, tapi begitu masuk komunitas ini baru tahu banyak yang survive walau kankernya lebih parah. Wawasan mulai terbuka dan mulai semangat menjalani pengobatan," katanya.

Endang menyebut, komunitas pasien seperti CISC sangat bermanfaat bagi pasien karena bisa saling menguatkan, berbagi, dan menjadi penyemangat untuk berobat.

Hampir dua tahun menjadi penyintas, Endang terus menjaga pola hidupnya.

"Yang penting makan yang sehat, perbanyak buah dan sayur, dan jangan stres," katanya berbagi kiatnya sebagai penyintas.

Tahukah Anda Dengan Kelembak? Sayuran Ajaib Ini Ampuh Mengatasi Kanker dan Jantung Serta Sembelit

Berikut Cara Mencegah Terbentuknya Bekas Cacar Air di Kulit, Dan ini 6 Manfaatnya Bagi Tubuh

SUKA DIBUANG, Ternyata Biji Pepaya Memiliki Kandungan Tinggi Nutrisi, Ini 6 Manfaatnya Bagi Tubuh

Meningkat

Berdasarkan data Global Burden of Cancer Study (Globocan), kasus baru kanker serviks di Indonesia mencapai 32.469 kasus atau 17,2 persen dari total kanker yang diidap perempuan di Indonesia.

Angka kematiannya mencapai 18.279 per tahun atau 50 perempuan per hari.

Angka itu meningkat hampir dua kali lipat dibandingkan tahun 2016 dengan 26 perempuan meninggal setiap hari.

Penyakit ini sebenarnya bisa dicegah dengan vaksinasi. Angka perlindungannya mencapai 100 persen.

Dehidrasi Pada Bayi, Jangan Panik, Begini Cara Mencegahnya

Pernikahan Semakin Bahagia Jika Melakukan 5 Hal Sederhana Tapi Penting Berikut Ini

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul:

Dikira Keputihan Biasa, Ternyata Gejala Kanker Serviks

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved