Dinkes Sumsel Catat 486 Kasus dan Empat Warga Meninggal Dunia Akibat DBD, Berikut Data Lengkapnya
Dari 486 kasus tersebut ada empat orang yang meninggal dunia, keempat orang tersebut berasal dari wilayah OKI, Muba,OKU Selatan dan Lubuk Linggau
Penulis: Wahyu Kurniawan | Editor: Welly Hadinata
Laporan wartawan Sripoku.com, Wahyu Kurniawan
SRIPOKU.COM, PALEMBANG — Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) menilai kasus Demam Berdarah (DBD) adalah siklus lima tahunan.
Bulan Januari hingga 6 Februari 2019 tercatat ada 486 kasus DBD yang ada di Sumsel.
Dari 486 kasus tersebut ada empat orang yang meninggal dunia, keempat orang tersebut berasal dari wilayah Ogan Komering Ilir, Musi Banyuasin, Ogan Komering Ulu Selatan dan Lubuk Linggau.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Sumsel, Fery Yanuar mengatakan untuk kasus DBD ini adalah siklus lima tahunan.
• Pemprov Sumsel Anggarkan Rp84 Miliar Rehabilitasi Irigasi, Berikut 16 Lokasi Irigasinya
• Terungkap Pria yang Ditemukan Tewas Tersengat Listrik di Semak-semak, Ternyata Ini Penyebabnya
• Amblas dan Putus Total, Jalan Lintas Lahat-Pagaralam Kini Sudah Bisa Dilintasi Kendaraan
486 kasus itu sejak bulan Januari 2019 dan yang meninggal ada empat orang, untuk usia yang rentan terkena DBD dari umur lima hingga 15 tahun karena.
“Ini siklus lima tahunan, kita terus berupaya membantu Kabupaten/Kota yang ada dengan berbagai cara,” jelasnya saat diwawancarai, Rabu (6/2/2019).
486 kasus DBD yang tersebar di kabupaten/kota di Sumsel, Palembang 101 kasus, OKU Timur 63 kasus, Ogan Ilir 33 kasus, Empat Lawang 7 kasus, Prabumulih 29 kasus, Pagaralam 19 kasus, Lubuklinggau 15 kasus, Pali 21 kasus dan Muratara lima kasus.
• 9 Napi Kasus Terorisme Dititipkan di Sumsel, Kakanwil Kemenkumham Sumsel : Tak Ada Perlakuan Khusus
• Kepergok Pemilik Rumah, Pencuri di Musirawas Kabur ke Gang Buntu Lalu Babak Belur Dihajar Massa
• Kejar Target, 20 Staf KPU Palembang Berjibaku Rakit 25 Ribu Kotak Suara Kardus
Kemudian, OKU satu kasus, OKI 20 kasus, Muara Enim 38 kasus, Lahat sembilan kasus, Musi Banyuasin 45 kasus, Musi Rawas 29 kasus, Banyuasin 45 kasus dan OKU Selatan enam kasus.
Lanjutnya, bahwa memang kasus DBD yang terdata cukup banyak. Bahkan dibandingkan year to year di bulan yang sama meningkat.
Pada bulan Januari 2018 sebanyak 200 kasus DBD dan satu orang meningal. Sedangkan Januari tahun ini 486 kasus DBD dan empat meninggal.
"Namun untuk di Sumsel belum menetapkan status kejadian luar biasa. Karena belum terjadi peningkatan kasus yang signifikan," jelasnya
"Paling banyak di Palembang 101 kasus dan yang paling sedikit OKU yaitu satu kasus, jumlah kasus ini bisa bertambah lebih banyak lagi karena pencatatan jumlah penderita dari kabupaten dan kota belum masuk karena Februari masih berjalan," ujarnya.
• Jangkar Putus Tiga Nelayan Banyuwangi Jawa Timur Terdampar di Perairan Roting NTT, Berikut Ceritanya
• Lantik Puluhan Pejabat, Kholid Minta Pejabat untuk Mencontoh Kinerja Kades di Kecamatan Cempaka
• BREAKING NEWS : Berawal Adu Mulut, Seorang Pria Tewas Dibunuh Anak Tirinya
Untuk itu Dinkes Sumsel sudah mengirim edaran pada bulan Oktober 2018 ke Kabupaten/ Kota terkait mengantisipasi DBD ini.
Ada pula bantuan yang diberikan pun berupa insektisida 1100 liter, larvasida 700 kilogram dan bactivec.