Digarap Paman Sendiri, Siswi SD Umur 13 Tahun Lahirkan Anak Laki-laki Seberat 2,6 Kg, Panjang 46 Cm

Dia di rumah sakit itu meraung-meraung kesakitan karena anak usia 13 tahun masih belum sempurna organ reproduksi dan tubuhnya

Editor: Sudarwan
SRIPOKU.COM/ANTON
Ilustrasi Hamil 

SRIPOKU.COM, KUBU RAYA - Dua siswi di Provinsi Kalimantan Barat, Kabupaten Kubu Raya, Kecamatan Batu Ampar, menjadi korban kejahatan seksual.

Ironisnya sang pelaku pencabulan adalah pamannya sendiri.

Dua siswi berusia 13 tahun itu masih duduk di bangku kelas 6 Sekolah Dasar (SD).

Dua siswi ini merupakan saudara kembar.

Satu di antaranya sampai hamil.

Sebut saja korbannya A dan B.

Direktur Yayasan Nanda Dian Nusantara Kalbar Devi Tiomana yang ditemui Tribun, mengungkapkan bahwa korban yang hamil saat ini telah melahirkan di salah satu Rumah Sakit di Kota Pontianak.

BREAKING NEWS : Harga Cabai di Pagaralam Anjlok, Petani Mulai Resah Takut Merugi

Ibu Tiga Anak Ditinju Sampai Berdarah Saat Pergoki Suami Cabuli Putrinya Sendiri di Semak-semak

Lautan Sampah di Air Tawar Palembang Jadi Pemandangan Penduduk Sekitar, Sering Kena Penyakit Kulit

Korban telah melahirkan seorang anak laki-laki yang sehat, dengan berat 2,6 kg, sementara itu sang saudara kandung masih berada di Kecamatan Batu Ampar.

Devi mengungkapkan bahwa kasus ini pertama kali terkuak saat korban A yang saat ini telah melahirkan ditanyai oleh guru kelasnya yang merasa curiga bahwa perut dari sang siswi semakin hari semakin membesar.

Sang guru pun bertanya kepada A dan kemudian sang guru yang curiga melaporkan hal ini ke pihak kepolisian.

Mengetahuinya hal itu, Devi menerangkan bahwa pihak kepolisian langsung melakukan penyelidikan dan menanyai korban serta dilakukan tes kehamilan.

Maka terkuaklah seluruh perbuatan bejat dari sang paman yang mencabuli kedua keponakannya hingga satu di antaranya hamil, dan hari ini telah melahirkan.

"Kejadian ini terbukanya bulan 12 lalu, si siswi ini ditanyai oleh gurunya yang merasa curiga karena perutnya korban ini semakin besar. Setelah ditanya dan pihak guru melaporkan ke pihak kepolisian atas kecurigaan ini dan dibawa ke Puskesmas untuk dicek. Ternyata benar anak ini sedang hamil," ungkapnya.

BREAKING NEWS: Mayat Pria Hanyut Ditemukan di Selokan Belakang Kantor Pegadaian

Lautan Sampah di Air Tawar Palembang Jadi Pemandangan Penduduk Sekitar, Sering Kena Penyakit Kulit

HARU! Tahu Lawan Akan Pensiun, Huang Yaqiong Menghampiri Liliyana Natsir Dan Lakukan Ini

Ia mengungkapkan bahwa kedua korban tinggal bersama dengan sang ibu dan pamannya yang berinisial SD (23) serta keluarga yang lain di rumah warisan keluarga sang ayah.

Sang ayah dari korban saat tidak diketahui dimana rimbanya.

"Ibunya ada juga tinggal di rumah itu. Mereka ini tinggal di rumah warisan dari pihak ayah. Lalu ada keluarga mereka yang lain juga. Jadi pelaku dan korban ini memang satu rumah," ungkapnya.

Devi mengungkapkan bahwa dirinya telah menemani korban di rumah sakit saat korban hendak melahirkan.

"Kasihan si anak ini, kemarin dia di rumah sakit itu meraung-meraung kesakitan karena anak usia 13 tahun kan masih belum sempurna organ reproduksi dan tubuhnya," ungkapnya.

Iapun bersyukur, sang korban telah melahirkan sang anak dengan selamat.

Korban bercerita kepadanya bahwa korban korban masih tidak mengerti apa yang terjadi pada dirinya.

"Dia ini kemarin tidak paham kalau dirinya hamil. Yang taunya perutnya ini kenapa semakin hari semakin besar. Dia khawatir dengan perutnya yang besar bukan karena dia tau dia hamil, tapi takut ada penyakit lain," ungkapnya.

Saat ini, korban masih dalam tahap pemulihan secara fisik dan mental.

Korban pun bercerita kepadanya bahwa korban sangat ingin tetap melanjutkan sekolahnya.

"Dia ada bilang, masih pengen melanjutkan sekolahnya," ungkapnya.

Devi mengungkapkan bahwa kejadian saat ini dengan lahirnya sang anak dari korban kedua bukanlah klimaks/puncak dari kasus ini.

Namun ujian bagi korban akan lebih besar setelah ini.

Oleh sebab itu, pihaknya akan terus melakukan pendampingan terhadap korban agar korban bisa tetap kuat, dan pihaknya juga akan menyiapkan sekolah bagi korban agar tetap bisa lanjutkan pendidikannya. 

Ibu Tiga Anak Ditinju Sampai Berdarah Saat Pergoki Suami Cabuli Putrinya Sendiri di Semak-semak

Mahasiswa Unsri Soroti Isu Negara Timur Tengah, Datangkan Dr Ali Husen Sadiq Almomen

Kepergok Congkel Kotak Amal Masjid di Silaberanti, Pemuda Ini Nyaris Babak Belur Dihajar Warga

 

Meraung Kesakitan

Siswi SD di Kalimantan Barat, A (13) melahirkan anak laki-laki yang sehat, dengan berat 2,6 kg dan panjang 46 cm.

Proses melahirkan dilakukan dengan cara operasi Caesar.

Kasus kejahatan seksual yang menimpa siswi SD kelas enam ini pertama kali terkuak saat korban A ditanya guru kelasnya yang merasa curiga bahwa perut dari sang siswi semakin hari semakin membesar.

Sang guru pun bertanya kepada A dan kemudian sang guru yang curiga melaporkan hal ini ke pihak kepolisian.

Mengetahui hal itu, pihak kepolisian langsung melakukan penyelidikan dan menanyai korban serta dilakukan tes kehamilan.

Maka terkuaklah seluruh perbuatan bejat dari sang paman yang mencabuli kedua keponakannya hingga satu di antaranya hamil dan kini telah melahirkan.

"Kejadian ini terbukanya bulan 12 lalu. Si siswi ini ditanyai oleh gurunya yang merasa curiga karena perutnya korban ini semakin besar. Setelah ditanya dan pihak guru melaporkan ke pihak kepolisian atas kecurigaan ini dan dibawa ke Puskesmas untuk dicek. Ternyata benar, anak ini sedang hamil," ungkap Direktur Yayasan Nanda Dian Nusantara Kalbar Devi Tiomana kepada Tribun Pontianak.

Dulu Dihina Cuma Modal Tampang Lalu Bubar, Lihat Kabar Boyband ini Sekarang! No 1 Digilai Wanita

Sule Pun Kalah, Diam-diam Lina Punya Sumber Kekayaan Ini Sebelum Gugat Cerai, Pantes Banyak Harta!

Ibu Tiga Anak Ditinju Sampai Berdarah Saat Pergoki Suami Cabuli Putrinya Sendiri di Semak-semak

Ia mengungkapkan bahwa kedua korban tinggal bersama dengan sang ibu dan pamannya yang berinisial SD (23) serta keluarga yang lain di rumah warisan keluarga sang ayah.

Ayah dari korban saat tidak diketahui dimana rimbanya.

"Ibunya ada juga tinggal di rumah itu, mereka ini tinggal di rumah warisan dari pihak ayah, lalu ada keluarga mereka yang lain juga. Jadi pelaku dan korban ini memang satu rumah," ungkapnya.

Devi mengungkapkan bahwa dirinya telah menemani korban di rumah sakit saat korban hendak melahirkan.

"Kasihan si anak ini, kemarin dia di rumah sakit itu meraung-meraung kesakitan karena anak usia 13 tahun kan masih belum sempurna organ reproduksi dan tubuhnya," ungkapnya.

Iapun bersyukur, sang korban telah melahirkan sang anak dengan selamat.

Korban bercerita kepadanya, bahwa korban mengungkapkan bahwa korban masih tidak mengerti apa yang terjadi pada dirinya.

"Dia ini kemarin tidak paham kalau dirinya hamil. Yang taunya perutnya ini kenapa semakin hari semakin besar. Dia khawatir dengan perutnya yang besar bukan karena dia tau dia hamil, takut ada penyakit lain," ungkapnya.

Saat ini, korban masih dalam tahap pemulihan secara fisik dan mental.

Korban pun bercerita kepadanya bahwa korban sangat ingin tetap melanjutkan sekolahnya.

"Dia ada bilang, masih pengen melanjutkan sekolahnya," ungkapnya.

Tidak hanya A yang menjadi korban. SD (23) juga diduga melakukan tindakan tak manusiawi itu kepada ponakannya yang lain inisial B.

Artikel ini telah tayang di tribunpontianak.co.id dengan judul KRONOLOGI Lengkap Kasus Siswi Kelas 6 SD Melahirkan Bayi Seberat 2,6 Kg. Penulis: Ferryanto 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved