Tukang Es Campur Dibunuh Selingkuhan Istrinya di Kamar Tidur, Berikut Cerita Kronologisnya
Pembunuhan dilakukan dengan cara menebaskan parang tiga kali ke leher korban di depan istrinya, Jamaliah (30).
Setelah kejadian itu, Adi langsung kabur ke Medan. Sedangkan Jamaliah baru 22 hari bekerja di Peunayong, Banda Aceh.
Tapi mereka saling berkomunikasi melalui handphone dan chatting.
• Ombudsman Panggil Dishub Palembang, Diduga Maladministrasi Terkait Larangan Parkir Jalan Sudirman
• Aksi Penolakan Larangan Parkir di Jalan Jenderal Sudirman, Kembali Datangi Kantor Walikota Palembang
• Kendaraan Kembali Parkir di Jalan Jenderal Sudirman, Dishub Kota Palembang : No Comment
Polisi kemudian mendapatkan petunjuk penting bahwa kematian Jazuli bukan karena ditebas perampok.
Kecurigaan polisi mengarah ke Adi. Lalu dia dikuntit dan diringkus. Setelah diinterogasi dia akhirnya mengaku bahwa ia mengenal Jamaliah melalui media sosial, facebook.
“Kemudian setelah bertemu, menjalin hubungan asmara, dan keduanya melakukan hubungan badan sampai tiga kali di rumah korban,” ungkap Kasat Reskrim kepada Serambi kemarin.
Menurut Kasat Reskrim, ide untuk membunuh korban itu muncul dari istri korban ketika Adi menyatakan ingin menikahi Jamaliah.
“Karena Jamaliah tak bersedia diajak kawin lari oleh Adi, lalu Jamaliah mengusulkan kepada Adi untuk membunuh suaminya jika ingin menikah dengan dirinya, lalu keduanya merencanakan pembunuhan tersebut.”
Pada malam itu, Jamaliah tidur bersama anaknya di kamar terpisah. Lalu, ketika Adi tiba di rumahnya, ia bukakan pintu belakang. Adi pun leluasa masuk ke dalam rumah.
Namun, sebelum mengekseskusi korban, Jamaliah terlebih dahulu memastikan apakah suaminya sudah tidur atau belum.
“Jamaliah masuk ke dalam kamar suaminya, lalu memegang kaki suaminya yang sudah tidur pulas. Setelah dipastikam Jazuli sedang tidur, lalu Adi pun masuk ke dalam kamar tersebut. Sedangkan Jamaliah berdiri di pintu kamar melihat selingkuhannya membunuh suaminya itu,” ungkap Kasat Reskrim.
• Kendaraan Kembali Parkir Disepanjang Jalan Jenderal Sudirman, Ini Komentar Juru Parkir di Lokasi
• Women Crisis Center (WCC) Palembang Minta Dukungan Pemerintah se Sumsel
• Bupati OKU Timur : Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Menjadi Standar Kesejehateraan Masyarakat
Adi langsung menebas leher korban dengan parang yang ia bawa dari rumahnya.
Setelah tebasan pertama korban tidak bergerak, kemudian Adi langsung menebas dua kali lagi.
Saat itu kondisi kamar dalam keadaan agak gelap, karena hanya diterangi cahaya lampu WC dan lampu luar. Kemudian keduanya mengatur skenario supaya terkesan korban dibunuh perampok.
Sepeda motor Supra yang berada di dalam rumah tersebut, kata Kasat Reskrim, direbahkan, kemudian jendela dibuka. Lalu Adi langsung ke luar dari pintu belakang, kemudian Jamaliah kembali mengunci pintu tersebut.
Kemudian, Jamaliah berteriak minta tolong kepada warga dan menyebutkan rumahnya sudah dimasuki perampok yang nekat membunuh suaminya.