Kisah Shannon Clifton Korban Cabul Ayah Kandung Dirudapaksa Selama 8 Tahun Hamil di Usia 11 Tahun
Menurut laporan Mirror, sang ayah yang bernama Shane Ray Clifton, pertama kali memperkosanya di ruang tamu rumah saat ia masih berusia 6 tahun.
Dengan kehamilannya yang semakin sulit disembunyikan, Shannon dipanggil oleh perawat sekolah dan diminta untuk melakukan tes kehamilan.
Dia menolak dan melarikan diri. Malamnya, polisi memeriksa rumah mereka.
"Begitu dia melihat mereka (polisi), ayah menyuruhku memanjat pagar di belakang dan berlari melintasi ladang. Dia mengikutiku di belakang."
Mereka menghabiskan enam malam ketika polisi akhirnya menemukan mereka.
Shannon mengenang, "Itu Oktober. Saya kedinginan, kelelahan dan ketakutan. Kami berpindah sepanjang waktu. Saya merasa sakit, tetapi terus berkata pada diri sendiri, 'kau belum bisa melahirkan, kau harus ditemukan terlebih dahulu (oleh polisi)'."
Ketika Shane membuka kedok untuk membawa Shannon ke Derby, polisi menyudutkannya.
"Kami mencoba lari, tetapi sebuah mobil polisi mendekati kami di jalan dan ayah ditangkap," kata Shannon.
Hidup sendiri untuk yang pertama kalinya dalam beberapa tahun, dua hari kemudian pasca-penangkapan Shannon melahirkan bayi laki-laki di rumah sakit.
Dia berkata, "Aku langsung mencintainya (sang bayi). Saya berpikir, 'Dia adalah hidupku sekarang'. Tapi dia adalah saudaraku. Itu sangat membingungkan."
Shannon membesarkan sang bayi selama seminggu sendirian sebelum akhirnya ia memutuskan untuk menyerahkan anaknya yang juga saudaranya, untuk diadopsi.
"Saya tidak bisa memberikan semua yang dia butuhkan."
"Saya ingin dia tumbuh bersama keluarga yang baik, keluarga yang tidak pernah saya miliki. Saya akan selalu menjadi ibunya."
Setelah kejadian ini, Shane mengalami Post Traumatic Stress Disorder(PTSD), gangguan kesehatan mental pada seseorang karena pernah mengalami trauma yang berat.

Shannon pernah mencoba bunuh diri pada usia 16, tetapi dengan bantuan keluarga asuh yang baik hati, gadis ini akhirnya mulai membangun kembali hidupnya.
Sekarang dia menyewa apartemen sendiri dan akan memulai mengikuti program Criminal Psychology Degree pada September, dan berharap itu akan membantunya memahami beberapa motif ayahnya.
Dia mengatakan, "saya tidak akan pernah tahu persis mengapa ayah saya melakukan kejahatan itu semua, tetapi tujuan saya adalah untuk membantu korban pelecehan lain yang membaca ini, sehingga mereka dapat menemukan bantuan yang mereka butuhkan."