Kebijakan Biometrik Bikin Susah Jemaah Yang Akan Berangkat Umroh

Laporan wartawan Sripoku.com Yandi Triansyah

SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- Kebijakan rekam biometrik bagi jemaah umroh mulai dikeluhkan oleh jemaah.

Sebab fasilitas dan pelayanan yang ada di Palembang belum maksimal.

Sedangkan jemaah yang akan berangkat umroh di Sumsel harus melakukan perekaman satu tempat yang berlokasi di Plaju.

Penerapan sistem baru ini juga tidak ditunjang dengan fasilitas IT dan SDM yang memadai.

Salah seorang Calon Jamaah Umroh asal Banyuasin Lauwiyah, mengaku rela jauh-jauh datang ke Palembang untuk melakukan perekaman biometrik.

Kepada Sripoku.com, Sabtu (29/12/2018), ia mengatkan sudah datang sejak pagi, tapi tak kunjung dilakukan perekaman karena sistem pelayanan menyulitkan dan tidak ditunjang dengan fasilitas serta SDM yang memadai.

"Ada 2 komputer dan pegawai yang sedikit membuat pelayanan rekam biometrik ini tidak maksimal," ungkap Lauwiyah.

Biometrik sendiri adalah metode untuk mengenali seseorang berdasarakan ciri-ciri fisik, karakter dan perilakunya secara otomatis.

Pengenalan karakter ini dilakukan melalui retina, sidik jari, pola wajah dan sebagainya.

Perekaman biometrik dilakukan untuk mempermudah jamaah saat mendatangi Tanah Suci.

Untuk diketahui, penerapan VFS TASHEEL (Pusat Layanan Visa untuk Arab Saudi) merupakan sistem baru yang diterapkan oleh Pemerintah Arab Saudi.

Akan tetapi, sistem ini mendapat diprotes dari semua kalangan, baik itu calon jamaah maupun travel biro.

Apalagi di Sumsel sendiri pelayanan rekam biometrik hanya terpusat pada satu tempat yakni Kantor Pos dikawasan Kecamatan Plaju.

Perwakilan Agent tTravel Yeka Madira, Irawan mengatakan, peraturan ini seyogyanya dilengkapi dengan sistem ITE dan SDM yang memadai, sehingga kebijakan ini tidak menyulitkan calon jamaah umroh.