Bicara Tentang Kematian, Ini Pengakuan Herman Pembuat Lagu Kemarin hingga Disebut Ada Kekuatan Magis
"Salah satu orang yang paling berpengaruh di Seventeen," tulis Ifan Seventeen dikutip TribunJakarta.com dari Instastory pada Rabu (26/12/2018).
Pasalnya pada Sabtu (22/12/2018) ia mendapatkan kabar band Seventeen tersapu tsunami saat tengah manggung di Tanjung Lesung, Banten.
"Pada tanggal 22 Desember 2018 saya mendapat telepom dari Ancho tentang tsunami," tulis Dendi Reynando.
Tak pikir panjang Dendi Reynando langsung meluncur ke Banten.
Selama beberapa hari Dendi Reynando dibuat sibuk bukan main mengurusi jenazah Herman Seventeen, Andi Seventeen, dan Bani Seventeen.
Dendi Reynando mengaku kala itu dirinya bahkan tak memiliki waktu untuk menangisi sahabat-sahabatnya itu.
"Kami harus menahan semua kesedihan yang ada," tulis Dendi Reynando.
Setelah semuanya selesai, Dendi Reynando diserang kehilangan yang mendalam.
Ia mengaku seketika teringat dengan lagu buatan Herman Seventeen, Kemarin.
"Pada akhirnya ketika semua jenazah sudah sampai di rumah duka. Barulah saya merasa kehilangan yang dalam, seperti lagu Kemarin," tulis Dendi Reynando.
Dendi Reyando mengingat kembali obrolannya dengan Herman Seventeen soal lagu tersebut tiga tahun lalu.
Kala itu Dendi Reynando bertanya kepada Herman Seventeen soal Kemarin yang terasa begitu berbeda dari lagu Seventeen yang biasannya.
"Saya tanya ke kak Eman ( Herman Seventeen) tiga tahun lalu, 'kenapa lagu ini beda dengan lagu-lagu kamu yang lain?'," tulis Dendi Reynando.
Dendi Reynando mengatakan saat itu Herman Seventeen menjawab lagu tersebut menceritakan soal kematian.
Menurut Dendi Reynando Herman Seventeen mengaku ide soal pembuatan lagu Kemarin muncul begitu saja di kepalanya.
""Iya itu lagu tentang kematian sob, enggak tahu kenapa tiba-tiba keluar begitu saja"," tulis Dendi Reynando.
