Tsunami Banten dan Lampung
Dihantam Tsunami Lampung Ibu dan Bayi Usia 1 Bulan Selamat Setelah 11 Jam Tertimpa Puing-puing Rumah
Dihantam Tsunami Lampung Ibu dan Bayi Usia 1 Bulan Selamat Setelah 11 Jam Tertimpa Puing-puing Rumah
Kegiatan seperti ini bisa menjadi ajang hiburan untuk menghilangkan trouma akan perisitwa terjangan gelombang tsunami beberapa waktu lalu.
"Saya sarankan untuk mulai membuka dapur umum secara berkelompok. Ini bisa menjadi kegiatan bersama. Dimana warga bisa saling berbincang-bincang," ujar Nila Moeloek.
• Perbaikan Venue Aquatic Jakabaring Sport City Palembang Meleset
• Libur Natal Pengunjung Antre Panjang Beli Tiket Bioskop Cinema XXI PS Mall Palembang
• Herman Deru Dijamu Makanan Khas Sumsel Hadiri Open House Uskup Agung
Ngungsi di Kaki Gunung
Warga di pesisir Kecamatan Rajabasa, khususnya di Desa Way Muli Timur, Way Muli Induk dan Kunjir memilih untuk tetap tinggal ditenda-tenda pengungsian yang mereka bangun di atas kaki gunung Rajabasa.
Warga masih khawatir, terjangan gelombang tsunami sewaktu-waktu kembali akan terjadi.
Apalagi aktivitas Gunung Anak Krakatau (GAK) yang ditenggarai menjadi penyebab terjadinya gelombang tsunami juga masih cukup tinggi.
"Kalau siang, kita turun mengambil bahan makanan dan kebutuhan lainnya. Tapi kalau malam kita kembali ke tenda pengungsian," kata Marsiti.
Dirinya mengatakan meski harus merasakan dinginnya angin malam serta gigitan nyamuk.
Ia dan keluarganya belum berani turun ke rumah mereka.
Saat peristiwa terjangan gelombang tsunami terjadi rumah mereka tidak rusak.
• Rayakan Natal di Palembang Dua Warga Bandung Nyaris Jadi Korban Jambret, 3 Pelaku Diamankan
• Apa Penyebab Suara Dentuman Misterius Hebohkan Warga, Ini Penjelasan Lengkap BMKG
• Libur Natal Pengunjung Antre Panjang Beli Tiket Bioskop Cinema XXI PS Mall Palembang
Namun rumah kerabatnya yang berada didekat pantai, hancur rata dengan tanah.
Di tenda berukuran sekitar 4x4 meter, ia dan beberapa kerabatnya tinggal bersama-sama diatas kaki gunung Rajabasa yang memiliki ketinggian sekitar 300 meter dari pinggir pantai.
"Ini kita satu keluarga besar. Ada 20 orang yang tinggal di tenda berbarengan," terang Imin
Keduanya mengaku untuk bahan makanan cukup. Dan selalu disuplay oleh tim tanggap darurat.
Begitu juga dengan beberapa barang kebutuhan lainnya. Hanya saja dirinya berharap ada bantuan tenda yang lebih baik lagi untuk tempat mereka mengungsi.