SFC Update
Final Rapat Evaluasi, Tim SAR Sriwijaya FC Ajukan Opsi Pendirian PT Baru Untuk Mengelola Klub
Tim SAR Sriwijaya FC akhirnya mengadakan rapat evaluasi terkait kinerja mereka selama ditugaskan oleh Gubernur Sumsel, Herman Deru.
Penulis: RM. Resha A.U | Editor: Ahmad Sadam Husen
Laporan Wartawan Sripoku.com, Resha
SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- Tim SAR Sriwijaya FC akhirnya mengadakan rapat evaluasi terkait kinerja mereka selama ditugaskan oleh Gubernur Sumsel, Herman Deru, sejak Oktober 2018 lalu.
Rapat evaluasi yang dilaksanakan hingga Minggu (16/12/2018) dinihari itu menghasilkan beberapa opsi.
Menurut Wakil Ketua Tim SAR, Hendri Zainuddin, pihaknya memang gagal untuk membantu tim Sriwijaya FC lolos dari lubang jarum, walaupun mengakui sudah habis-habisan untuk membantu tim dari segi non-teknis.
"Kita ga bisa mampu berbuat apa-apa dari sisi tim, begitulah."
"Duit banyak juga kita habis, tidak tau kalau nominalnya, tapi cukup banyak," ujar pria yang akrab disapa HZ ini kepada Sripoku.com, Senin (17/12/2018) sore.
Meski tim berjuluk Laskar Wong Kito ini mendulang hasil minor, Tim SAR memiliki evaluasi walaupun tak berkecimpung langsung dalam hal teknis.
HZ mengatakan, pihaknya memberikan saran kepada Gubernur Sumsel Herman Deru, terkait pengelolaan klub Sriwijaya FC di musim mendatang.
• Hadapi Liga 2 2019, Manajemen Sriwijaya FC Beri Isyarat Pertahankan Pemain Lokal Berprestasi
• Nama Alfredo Vera Masuk Dalam Daftar Bidikan Pelatih Sriwijaya FC Musim 2019 Mendatang
"Pertama, kita buat PT baru (untuk mengelola Sriwijaya FC). Atau yang kedua, tetap pakai PT SOM (Sriwijaya Optimis Mandiri)," tegasnya.
Jika memang tetap menggunakan PT SOM sebagai pengelola, tentunya ada konsekuensi yang harus diambil.
Yaitu, melunasi hutang-hutang manajemen yang sekarang.
"Katanya Rp20 miliar, kita audit dulu apakah benar atau tidak. Rp 14 miliar katanya utang beli pemain. Sisanya utang tiket, penginapan dan lain-lain," tuturnya.
Nilai tersebut, menurut HZ, didapatnya dari rekap yang diberikan oleh PT SOM kepada Tim SAR.
Jika memang ingin menggunakan PT SOM kembali untuk mengelola, tentunya hutang tersebut harus dilunasi.
Di sisi lain, HZ menegaskan PT SOM merupakan perusahaan yang ditugaskan oleh Yayasan Sepakbola Sriwijaya untuk mengelola Sriwijaya FC, yang ditanda-tangani oleh Dodi Reza Alex dan Ridwan Mukti.
"Tolong ditegaskan, (PT SOM) pengelola yang dimandatkan yayasan, punya Pemprov, punya AD/ART sendiri," tegasnya.
• Ini Kegiatan Angel Alfredo Vera Setelah Kembali Ke Argentina Dan Tak Melatih Sriwijaya FC Lagi
• Minta Sabar! Ini Skema Manajemen Sriwijaya FC Ikat Pemain Hadapi Liga 2
Pihaknya menyarankan, PT SOM selaku manajemen klub harus legowo dan tidak seolah-olah menguasai sendiri.
Sebab, Sriwijaya FC tak dapat dikatakan milik sekumpulan saja, namun sudah menjadi milik masyarakat Sumsel.
"Kita berharap Muddai bersikaplah ksatria saja. Sudahlah, itu punya masyarakat Sumsel."
"Kasihlah apa yang bisa membuat klub kita maju. Ini kan merugikan masyarakat."
"Kasihlah dengan pak Gubernur, kecuali Gubernur kasih dia lagi mengelola," terangnya.
Untuk 2 opsi saran ini, HZ mengatakan pihaknya akan memberikan laporan ini ke Gubernur Sumsel langsung.
Tinggal lagi, Gubernur langsung yang akan mengambil keputusan.
"Ini bukan wilayah kita lagi, Pak Gub yang harus mengambil keputusan."
"Bahwa sudah dibilang secara sah hukum punya pemptov. PT SOM kan sebagai pengelola, ada suratnya 2008. Belum dicabut hak pengelola itu," jelasnya.
• Bagaimana Nasib SFC U-19 Setelah Sriwijaya FC Senior Terdegradasi Ke Liga 2 ?
• Cerita Ichsan Kurniawan, Kesedihan saat Sriwijaya FC Degradasi ketika Sedang Jalani Pemulihan Cedera
• Jeki Tetap Setia Bersama Sriwijaya FC
===
