Copa Libertadores

Suporter tak Terkendali, Pendukung River Plate Melempari Bus yang Membawa Pemain Boca Juniors

Pemain Boca yang pernah berlaga di beberapa klub top Eropa, Carlos Tevez, dilaporkan muntah dan pusing akibat gas air mata tersebut.

Editor: Adrian Yunus
AFP
ilustrasi - Carlos Tevez mengantarkan Boca Juniors juara Liga Argentina, Minggu (1/11/2015). 

Kepala Konfederasi Sepakbola Amerika Selatan, Alejandro Dominguez, menyebut perwakilan River dan Boca sepakat menunda pertandingan akibat situasi yang tidak terkendali.

Laga antara dua klub besar Argentina itu merupakan pertandingan yang paling dihindari dalam sejarah sepakbola Amerika Selatan.

Ini adalah pertama kalinya mereka saling berhadapan di final Copa Libertadores, ajang yang setara dengan Liga Champions di Eropa.

Saat ini terlihat nuansa frustrasi dan malu di Buenos Aires. Ada pula kekhawatiran tentang keributan yang semakin membesar di ibu kota Argentina itu.

'Melelahkan, berbahaya, dan bodoh'
Prodiser Radio World Service, Richard Padula, di Stadion River Monumental

Tak ada yang menginginkan dua klub ini bertemu di laga final. Perseteruan mereka terlalu dalam untuk pertandingan sebesar ini.

Tiga jam sebelum kick-off, hampir seluruh kursi stadion telah terisi. Beragam lagu diputar dan dinyanyikan secara sungguh-sungguh.

Namun informasi serangan terhadap bus pemain Boca perlahan diterima para penonton di stadion, begitu pula beragam foto peristiwa itu.

Tidak ada pengumuman dari otoritas pertandingan, hanya ada rumor di media sosial. Kick-off ditunda, tapi penonton diyakinkan laga akan segera dimulai.

Waktu terus berlalu, tapi awak media tak kunjung mendapatkan data resmi pemain yang akan diturunkan.

Sejumlah peralatan latihan dan bola terlihat disiapkan di lapangan. Tapi para pemain tidak kunjung melakukan pemanasan, apalagi bertanding.

Masyarakat internasional menyenangi sepakbola Argentina. Gairah, semangat, corak, dan karakternya. Sangat mudah memunculkan romantisme pertandingan di negara ini.

Namun sesungguhnya, bagi warga lokal pertandingan seperti ini sangat melelahkan, berbahaya, dan bodoh.

Dan inilah yang kini sedang terjadi.

Sejarah singkat superclasico

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved