Tata Air Mikro Faktor Penentu Dalam Water Balance System

Faktor utama dan terpenting di dalam pengelolaan lahan rawa baik yang bergambut ataupun tidak adalah sistem pengelolaan air

Editor: Salman Rasyidin
SRiPOKU.COM/BERI SUPRIYADI
Pemadamkan api yang membakar lahan gambut /Ilustrasi 

Dalam siklus hidrologi, terjadi penguapan air dari tanaman, tanah dan air (laut, danau, sungai dan air terbuka lainnya) yang disebut dengan evapotrasnpirasi, kemudian air menguap ke atmosfer dalam bentuk uap air dan terkondensasi di udara membentuk awan kemudian terjadi hujan atau presipitasi.

Air hujan tersebut dapat langsung jatuh ke permukaan tanah sehingga terjadi aliran permukaan (run-off) dan jatuh melalui tajuk pohon (throuhfall) kemudian mengalir melalui batang (stemflow) dan terserap kedalam tanah (infiltration) menjadi aliran bawah permukaan (sub-surface runoff) maupun tersimpan dalam tanah menjadi air tanah (ground water storage) Persamaan umum water balance adalah sebagai berikut:
Rumus II : lihat File Rumus di P:

rumusa
rumusa (i)

Dimana : Q = debit aliran (runoff) ; P = hujan (mm) ; ?et = vapotranspirasi aktual (mm) ; ?S = perubahan cadangan kelembaban tanah.

Hidrotopografi lahan gambut adalah karakteristik lahan gambut dalam konteks kerungan muka bumi dan siklus air setempat.

Data hidrotopografi menjadi sangat penting dalam pengelolaan lahan gambut dikarenakan lahan gambut yang keberadaannya sebagian besar pada elevasi rendah sehingga menyebabkan sebagian zona gambut mengalami pengaruh pasang surut.

Lahan gambut yang cenderung datar/ flat plain mengakibatkan sifat pengaliran (air tanah dan overland flow) yang lambat karena head gradient yang rendah.

Lahan gambut mempunyai karakteristik lahan yang cukup unik.

Mikrotopografi di lahan gambut dapat berbentuk hummock and hollow (sebaran cekungan dan gundukan) menciptakan resistensi yang tinggi terhadap aliran permukaan, sehingga sering terjadi sebaran-sebaran genangan (water logged) temporer terutama di musim penghujan.

Hal tersebut menjadi faktor penghambat bagi pengelolaan lahan gambut untuk pertanian, perkebunan maupun kehutanan.

Dikarenakan variasi mikrotopografi tersebut pengelolaan tata air mikro di lahan gambut sangat perlu dilakukan dengan cukup detail.

Berbeda dengan tanah mineral yang kelerengannya cukup besar dan aliran airnya lebih jelas terlihat sehingga memudahkan dalam pengelolaan.

Curah hujan tahunan pada areal lahan gambut umumnya tinggi tetapi tidak merata sepanjang tahun.

Hal ini mengakibatkan munculnya periode defisit yang panjang selama musim kemarau.

Water Balance di areal lahan gambut didominasi oleh limpasan permukaan dan evapotranspirasi.

Hanya sebagian kecil yang merupakan ground water flow (aliran air tanah).

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved