Berita Palembang
Sulap Sampah Jadi Bahan Bakar (BBM), Kecamatan Kalidoni Tekan Volume Sampah, Begini Prosesnya
Distilasi bertingkat itu kemudian mengubah sampah plastik menjadi bahan bakar. Metode yang digunakan adalah pirolisis, yakni proses .
Penulis: Yandi Triansyah | Editor: Candra Okta Della
Laporan wartawan sripoku.com Yandi Triansyah
SRIPOKU. COM, PALEMBANG -- Proses pembuatan bahan bakar minyak (BBM) dari sampah, sudah lama digaungkan sebagai sumber daya alam alternatif.
Jika selama ini sampah hanya menjadi barang bekas yang tak begitu beharga, namun setelah dimanfaatkan sampah bisa menjadi komoditi baru yang bernilai.
Sampah menjadi bbm, sampah menjadi kerajinan tangan.
Seperti pantauan Sripoku.com di hari kedelapan penilaian keberhasilan camat 2018 se Kota Palembang, Kecamatan Kalidoni menampilkan 9 program inovasi.
Salah satu program yang menjadi unggulan yakni inovasi pengelolaan sampah sistem 3 R (Reuse, Reduce, Recycle).
Camat Kalidoni Palembang, Arie Wijaya, mengungkapkan, pembentukan instalansi pengelolaan sampah 3R bertujuan untuk merubah paradigma sampah sebagai potensi bukan sebagai masalah.
"Sampah semula tidak berguna akan diolah menjadi berbagai hasil olahan produk turunan berguna, " kata Arie, Kamis (15/11/2018).

Adapun produk turunan dari pengeolaan sampah 3R ini kata dia, meliputi probiotik komposter, budidaya BSF, biogas, BBM, pupuk organik cair, dan pupuk organik padat.
Keunggulan lain dari TPS ini mempunyai satu unit mesin pirolisis serta converter atau pengubah sampah palstik menjadi BBM.
"Sampah palstik setelah melalui tahapan pada mesin ini menghasilkan premium dan minyak tanah, " kata dia.
Menurut dia, sumber sampah yang masuk ke bank sampah berasal dari perumahaan, pasar, perkantoran dan sekolah berupa sampah organik dan anorganik.
Kemudian melakukan pemilahan sampah dilakukan untuk memisahkan sampah organik dan sampah lainnya.
Sampah yang bisa menghasilkan BBM merupakan jenis kantong plastik.

Kantong plastik terlebih dijemur hingga kering. Setelah kering barulah dimasukan ke dalam mesin dengan panas mencapai 150 derajat celcius.
Arie menjalaskan, kantong plastik seberat 5 kilogram bisa menghasilkan 5 liter terdiri 60 persen solar, 20 persen bensin dan 20 persen minyak tanah.
"Saat ini kita produksi untuk sendiri, untuk bahan bakar mesin yang ada di bank sampah, " kata dia. (*)
======