Pileg 2019
Berita Palembang: Banyak Caleg Milenial Ramaikan Pileg 2019. Kata Pengamat Tergiur Gaji dan Prestise
Prestise, gaji serta fasilitas yang didapat jika jadi anggota dewan tentunya menjadi daya tarik tersendiri bagi caleg milenial
Penulis: Odi Aria Saputra | Editor: Sudarwan
Laporan wartawan Sripoku.com, Odi Aria Saputra
Berita Palembang: Banyak Caleg Milenial Ikut Bersaing di Pileg 2019. Benarkah karena Tergiur Gaji dan Prestise
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Poster dan spanduk calon legislatif (Caleg) saat ini mulai bertebaran di sejumlah ruas jalanan kota hingga pelosok kampung-kampung di Palembang.
Uniknya, pada pesta demokrasi kali ini tidak sedikit para caleg yang ikut bertarung memperebutkan kursi baik kota Palembang, Provinsi Sumsel, DPD/DPR RI merupakan para pemuda yang notabenenya merupakan anak muda baru lulus kuliah dan minim pengalaman politik.
Meski terbilang masih bau kencur, para caleg muda ini seakan tak gentar bertarung dengan para senior-senior politik di Sumsel.
Baca: Bak Langit dan Bumi, Terungkap Ternyata Begini Perbedaan Rumah Sule dan Lina Sesudah Bercerai!
Baca: Selingkuh Berujung Maut! Ini 5 Fakta CRV Masuk Jurang, Firasat Istri & Model Cantik Terjepit Mobil
Baca: Caleg Boleh Sosialisasi di Medsos, Asalkan Akun Terdaftar di KPU
Menanggapi hal tersebut Pengamat Politik Sumsel, Bagindo Togar menjelaskan fenomena itu tidak terlepas dari peningkatan jumlah calon legislatif muda.
Dimana, secara undang undang (No 7 tahun 2017) batasan usianya 21 tahun ke atas serta berpendidikan minimal SMA/sederajat.
"Beraninya para caleg milineal antusias mengikuti pesta demokrasi tidak terlepas dari topangan keluarga dan jumlah pemilih pemula yang cukup besar," kata Bagindo Togar kepada Sripoku.com, Selasa (16/8/2018).
Menurutnya, menguatnya trend gengsi profesi "politikus" beberapa waktu terakhir turut mempengaruhi respon maupun perilaku anak-anak muda saat ini.
Baca: Berita Palembang: Nomor Urut Peserta Caleg tidak Mutlak Menentukan Bakal Melenggang ke Senayan
Baca: Video Siap Tampung Caleg Stres Kalah Pemilu RS Ernaldi Bahar Siapkan Sel Khusus
Padahal untuk sukses sebagai legislator bukanlah gampang.
Beragam tahapan, kebutuhan dan tantangan yang kompleks harus dilalui.
Untuk menjadi pelaku politik sebagai aggota badan legislatif, dituntut untuk memiliki popularitas, kapabiltas dan akseptabilitas figur yang relatif tinggi secara sosial kemasyarakatan.
"Kemudian kemampuan sensitivitas juga artikulatsi atas permasalahan publik dan tentu saja untuk rangkai upaya pencapaian tujuan jabatan politik tersebut butuh modal finansial yang cukup besar," ungkap Alumnus Fisip Unsri ini.
Kendati banyak tahapan harus dihadapi caleg milenial, akan tetapi semua deskripsi tersebut tergerus oleh prestiusnya posisi sebagai praktisi politik legislator dan plus income serta previllege yang didapatkan bila kelak terpilih jadi anggota dewan.
"Prestise, gaji serta fasilitas yang didapat jika jadi anggota dewan tentunya menjadi daya tarik tersendiri bagi caleg milenial," katanya.
Baca: Caleg Harus Hindari Politik Uang, Kedepankan Asas dan Moral Rebut Suara Rakyat
Baca: Awas, WhatsApp Bisa Disadap, Begini Cara Cek dan Tips Mencegahnya, Hanya Pakai Satu Aplikasi