Breaking News

Berita Palembang

Mahasiswa UIN Raden Fatah Palembang Demo Tuntut Usut Dugaan Pungli dan Pembenahan Kampus

Mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang kembali melakukan aksi demo.

Penulis: Rangga Erfizal | Editor: Sudarwan
SRIPOKU.COM/RANGGA ERFIZAL
Mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang melakukan aksi demo, Kamis (16/8/2018). 

Laporan wartawan Sripoku.com, Rangga Erfizal

SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- Mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang kembali melakukan aksi demo.

Demo kali ini dilakukan para mahasiswa Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam, yang tergabung di dalam Gerakan Aksi Solidaritas Mahasiswa (Gasma) di depan Fakultas Ushuludin, Kamis (16/8/2018).

Dalam aksi massa meminta kejelasan pihak fakultas yang diduga kerap meminta Pungutan Liar (Pungli) kepada mahasiswa baru UIN sebesar Rp 300 ribu dalam Ikatan Wali Mahasiswa (Iwama).

Baca: LIVE STREAMING Timnas Indonesia vs Maladewa, Asian Games 2018, Malam Ini Pukul 18.30

Baca: LIVE STREAMING Timnas Indonesia vs Laos, Asian Games 2018 di SCTV Pukul 19.00 WIB

Tidak hanya soal pungli, para mahasiswa juga menuntut pihak rektorat untuk menghentikan oknum-oknum yang melakukan intervensi terkait adanya larangan mahasiswa baru untuk ikut organisasi dari semester 1 sampai 3.

Pihak fakultas pun diminta untuk segera memperbaiki fasilitas yang memadai agar tidak mengganggu proses perkuliahan yang ada.

Koordinator aksi Gasma, Muhammad Rusdianto mengatakan, mahasiswa menuntut kepada pihak fakultas Ushuludin untuk menghapuskan pungutan uang dari Iwama karena itu sama saja dengan pungli yang sangat memberatkan bagi mahasiswa baru.

"Di fakultas lain sudah tidak ada lagi pungutan Iwama sudah dihapuskan tetapi disini dari tahun 2015 sampai sekarang masih dilakukan pungutan. Itu kan sudah ada Uang Kuliah Tunggal (UKT) jadi seharusnya tidak ada lagi pungutan seperti ini," kata Rusdianto.

Baca: Mendadak Akun Instagram Inul Daratista Banjir Ucapan Doa Warganet, Rela Tak Tidur Karena Hal Ini

Menurutnya, pungutan Iwama ini juga tidak sesuai dengan fasilitas belajar mengajar yang ada di fakultas Ushuludin seperti proyektor rusak, AC tidak berfungsi, tidak ada air di WC, lahan parkir yang kurang, Gedung/Kelas kurang, pelayanan administrasi yg lambat proses, dan pelayanan perpustakaan yg masih minim seperti buku dan waktu kunjungan.

Mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang  melakukan aksi demo, Kamis (16/8/2018).
Mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang melakukan aksi demo, Kamis (16/8/2018). (SRIPOKU.COM/RANGGA ERFIZAL)

"Uang dari Iwama itu laporannya juga tidak ada dan tidak jelas, fasilitas di kampus juga tidak ada hanya pajangan. Bayangkan saja Mahasiswa Baru ada di fakultas Ushuludin itu ada 326 orang dikali 300 ribu per mahasiswa itu semuanya 97,8 jt. Tetapi fasilitas disini tidak ada," jelasnya.

Rusdianto menambahkan, pihaknya berharap kepada pihak fakultas untuk segera memperbaiki fasilitas fakultas yang memadai agar tidak berakibatkan terganggu proses perkuliahan.

Baca: Sering Dihujat, Al Ghazali Masih Berani Posting Foto Begini Bareng Alyssa, Netter Ramai Beri Nasihat

Baca: Agus Yudhoyono & Annisa Pohan Naik Haji, Tangis Haru dan Pelukan Erat Antar Kepergian Mereka

"Saya berharap fasilitasnya itu segera diperbaiki. Masa kami belajar badan kami basah semua karena kepanasan karena AC, kipas angin dan proyektor dalam kondisi mati hanya pajangan," harapnya.

Sementara itu, Dekan Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam, Alfi Julizun Azwar mengatakan, pihaknya menuduh mahasiswa yang melakukan aksi tersebut, sudah ditunggangi oleh kepentingan oknum yang mempermasalahan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) sehingga persoalan yang ada dihubung-hubungkan dengan persoalan Iwama.

Menurutnya, Iwama itu merupakan organisasi independen yang merupakan kesepakatan bersama baik itu dalam sisi strukturnya.

Baca: 16 Tahun Berlalu, Begini Penampilan Bintang Utama Film Spider-Man Setelah Termakan Usia

Baca: Deretan Aksi tak Terduga Deddy Corbuzier, No 3 Berani Mempermalukan TV Saat Sedang Live

Sedangkan mengenai pungutan yang dilakukan, sumbangan Itu sudah menjadi kesepakatan bersama tanpa ada paksaan dari manapun.

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved