Berita Palembang

Marwinah Terharu Dibantu Hamba Allah. Berharap Rumahnya Dibangun Kembali

Rumah Marwaniah bersama 14 rumah lainnya terbakar hari Rabu lalu. Di rumahnya ada 9 orang yang kehilangan tempat tinggal.

Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Tarso
SRIPOKU.COM/ABDUL HAFIZ
Ir A Dailami Malik Tadjudin menyerahkan bantuan di MI Ma'had Islamy 1 Ulu samping Masjid Al Kautsar, Senin (13/8/2018). 

Laporan wartawan sripoku.com, Abdul Hafiz

SRIPOKU.COM, PALEMBANG --- Marwaniah (46) salah satu korban kebakaran 15 rumah yang terbakar di RT 18 RW 03 Keluruhan 1 Ulu mengaku terharu menerima santunan yang disampaikan Ir A Dailami Malik Tadjudin di MI Ma'had Islamy 1 Ulu samping Masjid Al Kautsar, Senin (13/8/2018).

"Terimo kasih nian atas bantuannyo. Paling tidak ini biso menghibur kami. Sampe sekarang masih numpang di rumah kakak misan. Ado bantuan lain. Tapi kami pengen dibangunkan lagi rumah tolong, kalu biso. Mano nak tempat tedok kalo sekarang numpang terus," ungkap Marwaniah.

Rumah Marwaniah bersama 14 rumah lainnya terbakar hari Rabu lalu. Di rumahnya ada 9 orang yang kehilangan tempat tinggal.

"Habis tinggal cagak (tiang) terbakar. Kami serumah isinyo wong 9. Aku, laki aku, anak 5, adik 2. Laki aku sehari-harinyo dagang buah-buahan," kata Marwaniah.

Sementara Ir A Dailami Malik Tadjudin yang juga Kepala Sekolah SMA/SMP NU Palembang ini mengatakan dirinya hanya menyampaikan amanah bantuan dari hamba Allah yang berada di Jakarta.

"Saya cuma jalani amanah dari hamba Allah di Jakarta yang dititipkenya total Rp 35 juta. Bukan uang pribadi saya. Alhamdulillah saya masih dipercayai seseorang untuk menyalurkan infak atau zakatnya untuk 8 mushola, 2 madrasah dan 16 KK musibah kebakaran, semuanya di 1 Ulu," kata Dailami.

Untuk bantuan korban musibah kebakaran diberikan sembako dibantu beras, mie instan, gula pasir, gandum, minyak goreng. Untuk bantuan mushola sekitar Rp2,5 juta per musholla.

"Untuk sekolah kito MI.Ma'had Islamy dan ado satu lagi madrasah diniyah kalau tidak salah. Yang korban kebakaran 5 Ulu barusan ada 2 rumah tukang yang biasa bekerja di SMP NU/SMA NU," pungkasnya. (Abdul Hafiz)

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved