Dituduh Beri Mahar Rp 500 Miliar, Segini Total Kekayaan Sandiaga Uno, Jejak Karirnya Tak Main-main!

Dituduh Beri Mahar Rp 500 Miliar, Segini Total Kekayaan Sandiaga Uno, Jejak Karirnya Tak Main-main!

Penulis: Fadhila Rahma | Editor: Fadhila Rahma
kompas
Sandiaga Uno 

Sandiaga bekerja sebagai karyawan Bank Summa di tahun 1990.

Setahun dirinya bekerja, ia mendapat beasiswa melanjutkan pendidikan di George Washington University, Amerika Serikat.

Karir Pekerjaannya

Usai berhasil menempuh pendidikan, Sandiaga bergabung di Seapower Asia Investment Limited, Singapura.

Kemudian, tahun 1995, Sandiaga Uno menjadi Executive Vice President NTI Resources Ltd.

Meski menjadi wakil eksekutif presiden kala itu, perusahaannya ditutup karena krisis moneter yang melanda pada tahun 1997.

Sandiaga pun balik ke Indonesia dengan tidak memiliki pekerjaan.

Meski demikian, Sandiaga Uno tidak berputus asa.

Dikutip dari Kompas.com (Grup TribunJatim.com), Sandiaga bersama teman sekolahnya, Rosan Perkasa Roeslani mendirikan perusahaan penasihat keuangan PT Recapital Advisors pada tahun 1997.

Kala itu, ia mendapat mentor bisnis William Soeryadjaya, pendiri PT ASTRA Internasional.

Lalu, pada tahun 1998, Sandiaga bersama putra William mendirikan perusahaan investasi PT Saratoga Investama Sedaya dengan usahanya meliputi pertambangan, telekomunikasi dan kehutanan.

Perusahaan itu bekerja dengan mengumpulkan modal investor untuk mengakuisisi perusahaan yang mengalami masalah keuangan.

Baca: Suarakan 2019 Ganti Presiden, Cak Nur Bongkar Kelebihan & Kekurangan Sandiaga Uno, Cawapres Prabowo

Baca: Hotman Paris Bocorkan Rahasia Sandiaga Uno, Pernah di PHK, Jejaknya Sampai Buat Dirinya Melongo!

Kemudian, perusahaan tersebut sistemnya diperbaiki dan dikembangkan hingga menjadi sehat kembali.

Usai kembali sehat, aset perusahaan dijual kembali dengan nilai lebih tinggi.

Adanya networking yang luas dengan perusahaan dan lembaga keuangan, membuat perusahaan yang didirikan Sandiaga Uno berhasil mengambil alih 12 perusahaan hingga tahun 2009.

Beberapa perusahaan yang telah dijual kembali diantaranya PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional dan PT Astra Microtonics.

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved