Didesak Jadi Cawapres Prabowo, Akhirnya Ustaz Abdul Somad Ungkap Isi Hatinya, Kebinasaan & Harapan

Ustaz Abdul Somad Bongkar Fakta Dirinya Diisukan jadi Cawapres, Sebut Ujian Allah hingga Akui Susah Menolak

IST
Ustaz Abdul Somad 

Kenapa saya pendidik karena saya dikampus.
Kenapa saya Dai, Ustaz mengajak masyarakat umum. Jadi ada dua segmen, segmen kelas yang kecil 23 sampai 30 orang mengajar 16 tatap muka 2 SKS.

Kemudian masyarakat besar Tabligh Akbar sampe ribuan ratusan ribu, cuma semuanya mengajak orang ke jalan Allah.

Ketiga, (lanjutan dari mengenai ijtima diatas) peduli pada pendidikan Islam, peduli pada ekonomi Islam, peduli politik Islam.

Kita punya partai-partai Islam luar biasa misalnya ada PKS, PAN, PKB, PBB, dan lain-lain yang jelas mayoritasnya Muslim.

Lihat di internet siapa yg paling banyak dicari bsa dijadikan standart". ucap Ustaz Somad.

Mendapat jawaban seperti itu, Balques pun kembali menanyakan tentang arti ijtima ulama bagi Ustaz secara pribadi dan untuk kita sebagai umat Muslim agar mengerti seberapa penting ijtima ulama.

"Ijtima artinya pertemuan, perkumpulan, konsesius, kesepakatan, ulama berkumpul dari berbagai ormas, aliran, kelompok, lalu berkumpul di suatu tmpat, membahas suatu masalah, lalu melahirkan rekomendasi.

Bahwa untuk kepemimpinan kali ini kami menyetujui calon presiden itu A sedangkan calon wakil presiden adalah A dan B ini ijtima mereka semacam saran apa kata umat dan umat akan merespon, inilah yang terjadi sekarang.

Oleh sebab itu maka saran dari alim ulama ini, terserah kembali kepada pribadi yang diberikan rekomendasi ini, apakah ia akan menerima atau tidak, dalam islam tidak ada keterpaksaan.

Jadi masalah ini kita mengaca saja kebelakang, banyak pakar-pakar politik Islam.

Bahkan di UIN (Universitas Islam Negeri) ada satu jurusan namanya Politik Islam, jadi umat Islam yang sudah sering ngaji tentang itu sudah terbiasa dengan ini tidak kaget lagi".

Balques pun melanjutkan pertanyaan tentang bagaimana jika harus mengukur nilai keberkahan untuk mengukur diri atas kemampuan diri sendiri atau harapan atas ribuan umat.

"Pertama kita yang mengerti tentang diri kita sendiri, intern, kalaupun ekstern itu dari luar.

Dalam dunia politik, susah untuk mengatakan tidak.

Contoh kalau ibu-ibu ada yang minta Ustaz nanti main ketempat kami ya, iya
nanti malam pengajian iya, kalau itu di politik wah bahaya sekali, itu contoh kecil saja.

Halaman
1234
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved