Google Maps Sesumbar 3D Globe Mode, Perlihatkan Jika Bumi Itu Bulat, Tak Lagi Datar
Google Maps sesumbar 3D Globe Mode memberikan perspektif yang lebih akurat soal Bumi dalam bentuk bulat.
Penulis: Tresia Silviana | Editor: Tresia Silviana
Jika Anda ingin membuktikannya sendiri, bawalah teleskop atau teropong dan pergi ke pelabuhan. Dengan daya penglihatan yang lebih jelas, kapal masih akan menghilang di bawah kurva bumi.
Kedua, perhatikan bintang. Cara ini kali pertama ditemukan oleh filsuf Yunani Aristoteles pada 350 SM. Garis lintang yang berbeda akan menciptakan perbedaan konstelasi bintang, misalnya Bintang Biduk dan rasi bintang Crux.
Bintang Biduk akan selalu bisa dilihat pada garis lintang 41 derajat utara atau lebih tinggi. Tujuh bintang yang terlihat seperti sendok itu tak akan terlihat bila Anda berada di bawah 25 derajat selatan. Di bagian utara Australia yang merupakan utara dari lintang tersebut, Bintang Biduk hampir tak terlihat di atas cakrawala.
Begitu juga dengan yang rasi bintang Crux yang berada di belahan bumi selatan. Rasi bintang tersebut tak akan terlihat bila Anda tidak cukup selatan hingga berada di Florida Keys.
Perbedaan ini hanya dapat dijelaskan karena bumi berbentuk bulat. Sebab, bila bumi berbentuk piringan, bintang biduk dan rasi bintang Crux akan bisa dilihat dari bagian bumi mana pun.
Baca: Penasaran, Mengapa Api Obor Asian Games Terus Hidup, PLH Walikota Palembang Ungkap Caranya
Ketiga, perhatikan gerhana. Lagi-lagi kita akan menengok pada pembuktian Aristoteles. Murid Plato itu melakukan eksperimen pada gerhana bulan. Saat itu, bayangan bumi di wajah matahari melengkung. Fenomena gerhana matahari menandakan bahwa bulan, bintang, dan planet saling mengorbit.
Jika bumi datar, dan matahari dan bulan merupakan benda kecil yang melayang di atasnya, gerhana matahari total yang terjadi di Amerika Utara pada Agustus 2017 lalu menjadi sulit dipahami.
Keempat, panjatlah pohon. Cara ini sangatlah mudah dan setiap orang bisa melakukannya. Dengan naik ke tempat yang lebih tinggi, Anda bisa melihat lebih jauh dari sebelumnya.
Kelengkungan bumi hanya memberikan jarak pandang sejauh lima kilometer ke depan. Bila bumi datar, seharusnya jarak pandang yang bisa dilihat tetap sama berapapun ketinggian Anda.
Kelima, jika Anda cukup beruntung dengan punya banyak uang, naiklah penerbangan keliling dunia. Perusahaan penerbangan AirTreks telah menyediakan jasa seperti itu.
Berdasarkan studi yang dipublikasikan dalam jurnal Applied Optics tahun 2008, kurva Bumi agak terlihat pada ketinggian sekitar 10 kilometer, selama Anda punya sudut pandang 60 derajat.
Lengkungan ini semakin terlihat ketika Anda mencapai ketinggian 15 kilometer, sesuatu yang dulu mudah dicapai oleh para penumpang pesawat jet Concorde yang terbang pada ketinggian 18 kilometer.
Keenam, melalui balon cuaca. Hal ini pernah dilakukan oleh mahasiswa University of Leicester pada Januari 2017 yang mengikatkan kamera di balon cuara. Naik hingga naik 23,6 kilometer, rekaman menunjukkan adanya lengkungan cakrawala.
Baca: Sejarah Film Si Doel, Bukan Rano Karno Orang Minang Ini Penciptanya & Cerita Aslinya Soal Protes!
Terakhir, cara yang cukup murah dan sederhana: pembandingan bayangan. Cara ini pernah digunakan oleh matematikawan Yunani bernama Eratosthenes untuk memperkirakan keliling bumi.