Berita Haji
Agar tak Tersesat, Jemaah Haji Diminta Hafalkan Pintu Masjidil Haram
Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Bidang Transportasi di Mekkah mensosialisasikan keamanan di seputaran Masjidil Haram.
Penulis: Husin | Editor: muhammad husin
UMRAH SUNAT ©©Jemaah haji Kloter 2 Palembang bersiap©siap
melaksanakan umrah sunat mengambil miqat di Masjid Tan Im. setiap
jemaah diminta sumbangan 10 Riyal untuk sewa bus.
Laporan wartawan Sripoku.com, Muhammad Husin
SRIPOKU.COM, MEKKAH -Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Bidang Transportasi di Mekkah mensosialisasikan keamanan di seputaran Masjidil Haram.
Bahkan, 20 anggota Polri disiapkan membantu dan melayani jemaah yang tersesat atau berpisah dari rombongan.
Hal itu disampaikan Dedi, dari Bidang Transportasi saat memberikan penjelasan kepada jemaah haji di Pelataran Masjidil Haram, Selasa (31/7).
"Cara berjalan di Mekkah berbeda dengan di Indonesia. Disisni, berjalannya sisi kanan jadi harus hati©hati saat jemaah menyebarang jalan. Bila tersesat, harus segera mencari pertolongan," katanya.
Untuk membantu jemaah, PPHI Daker Mekkah menyiapkan Posko bantuan di dekat Hotel Grand Zamzam Tower dengan jumlah personil 20 orang yang bertugas membantu dan menolong jemaah.
"Petugas keamanan kita ada di setiap sudut masjidil haram. Mereka membantu jemaah haji yang tersesat," katanya.
Dedi juga mengingatkan, jemaah untuk tidak membawa uang dalam jumlah besar saat ke Masjid karena sudah banyak kasus jemaah haji kecopetan atau kehilangan uang.
"Bawa seperlunya, jangan banyak-banyak bawa uang. Sangat tidak aman," ujar Dedi.
Sementara Kepala Sektor XII atau sektor khusus (seksus) daerah kerja Makkah, Arab Saudi, Slamet Budiono menyarankan jemaah haji harus mengenali setiap pintu yang akan digunakannya agar tak mengalami kebingungan di Masjidil Haram.
"Bagi yang baru masuk Masjidil Haram, ingat-ingatlah dimana pintu masuknya. Kan ada nomor dan nama pintu masjid," ujar Slamet.
Selain menghafal, dia juga menyarankan jemaah agar dapat saling menunggu jemaah lainnya dalam satu rombongan ketimbang saling meninggalkan.
"Tentukan di mana ketemuan kalau sudah selesai. Yang paling gampang biasanya di bawah tanda lampu hijau, tanda dimulai dan diakhirinya tawaf," tegas Slamet.
Jemaah haji yang baru pertama kali mengunjungi Kakbah, pintu seperti Fateh Gate, King Fahd Gate, King Abdul Aziz, atau King Abdullah harus tertanam di dalam kepala.
