Berita Muba

Wisata Pantai Bongen di Sekayu Muba Diserbu Warga

Fenomena musim kemarau di bulan Juli hingga Agustus ini dimanfaatkan warga untuk mandi dan berekreasi.

Penulis: Fajeri Ramadhoni | Editor: Tarso
SRIPOKU.COM/FAJERI RAMADHONI
Ratusan warga turun ke pantai berpasir yang airnya menyurut di Sekayu Musi Banyuasin. Ini fenomena tahunan setiap musim kemarau di bulan Juli hingga Agustus dan dijadikan warga untuk berekreasi seperti mandi dan bermain. 

Lapoaran wartwan sripoku.com, Fajeri

SRIPOKU.COM, SEKAYU—Fenomena alam yang terjadi setahun sekali tepatnya terjadi pada bulan Juli dan Agustus, yakni musim kemarau yang membuat aliran Sungai Musi di Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) surut.

Kondisi ini menyebabkan sebagian dasar sungai kering hingga hamparan pasir muncul ke permukaan.

Peristiwa setahun sekali ini dimanfaatkan oleh masyarakat Sekayu untuk mandi dan berekreasi.

Dari pantuan di lapangan, surutnya aliran Sungai Musi karena musim kemarau dimanfaatkan warga untuk berkunjung dan mandi serta berswa foto di pantai pasir (bongen). 

Warga sekitar menyebutkanya mandi bongen (Mandi Pasir) maksudnya mandi di sungai sambil bermain pasir.

Seperti yang terlihat pada Minggu (29/7/2018), tampak puluhan warga Sekayu datang dan melihat langsung pantai pasir tersebut di Dermaga Sekayu Water Front, bahkan tidak hanya itu saja ada juga anak-anak kecil yang mandi.

Bahkan Sekayu Water Front yang biasanya sepi kini menjadi lumbung dadakan pedagang yang berjualan di pinggir Sungai Musi, bahkan ada juga yang berjualan dengan turun langsung ke pantai pasir.

Seperti yang diungkapan, Firdaus Syafar warga Sekayu yang selalu datang bersama keluarganya untuk melihat pantai pasir bongen ini.

Dirinya mengakui fenomena ini sangat bagus, dan seharusnya pihak pemerintah daerah bisa menjadikan fenomena tahunan ini menjadi objek wisata yang ada di Muba khususnya di Sekayu.

“Setiap tahun saya bersama keluarga selalu menyempatkan untuk melihat pantai pasir ini, bagus sekali pantainya. Tetapi masih ada sedikit sampah, hal ini apabila dikelola lebih baik bisa menjadi objek wisata bagi Sekayu,” Kata Samsul, ketika dibincangi, Senin (29/7).

Lanjutnya, para pengunjung pantai sendiri juga memanfaatkan hal tersebut dengan aktifitas lain seperti mandi dan bermain bola.

Aktifitas yang dilakukan tersebut dikarenakan surutnya air sungai musi menjadikan air disana jauh lebih jernih dari biasanya, bahkan sebagian remaja Sekayu memanfaatkan dengan bermain bola. 

“Jarang-jarang bongen ini muncul jadi harus kesini mumpung hari libur, tapi harus hati-hati juga karena banyak ranting-ranting pohon dan pecahan kaca yang bisa berbahaya kalau tidak hati-hati,”ujarnya.

Hal yang sama diungkapkan, Yudi masyarakat sekitar yang memanfaatkan pasir Sungai Musi yang mengering untuk main bola setelahnya baru mandi.

“Lemak nian main bola disini, setelah main bola kita langsung mandi. Airnya juga bersih tidak seperti musim air pasang yang sedikit keruh,” ujar Yudi masyarkat yang memanfaatkan surutnya air dengan mandi dan bermail sepak bola. (cr13)

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved